DAURAH TAHFIDZ

WhatsApp Image 2018-07-11 at 2.46.55 PMPada hari Jum’at 6 Juli 2018 dilangsungkan acara tasyakuran selesainya program Daurah Tahfidz dari ponpes Muhammadiyah Kudus. Diselenggarakan di rumah salah seorang wali santri yang bersedia dan mampu menampung sejumlah 16 orang santri peserta daurah. Secara kebetulan lokasi berada di daerah Bukitsari Semarang.

Program tersebut bertujuan utuk menguatkan dan menambah hafalan Qur’an masing-masing santri yang tergabung dalam Program Kelompok Unggulan Tahfidz, demikian disampaikan oleh ustadz Wakhid, salah satu dari dua ustadz pengasuh program Program Kelompok Unggulan Tahfidz dan daurah tersebut. Disampaikan juga bahwa selama mengikuti program tersebut semua santri merasa nyaman dan menikmati program dhourah intensif ini. Salah satu santri berhasil menyelesaikan satu jus selama program tersebut.

WhatsApp Image 2018-07-11 at 2.46.56 PMSantri peserta daurah terdiri dari siswa-siswa ponpes Muhammadiyah Kudus yang memenuhi standar kualitas tertentu sehingga dikategorikan sebagai kelompok akselerasi. Mereka dikumpulkan dan dibina dalam waktu sepuluh hari, disaat sedang libur sekolah. Salah satu santri, Adnan merasa kerasan dan menyukai model dan suasana belajar seperti dhourah tahfidz ini, yang membuatnya semangat dan tidak bosan untuk menghafal al qur’an.

Tasyakuran dilaksanakan dengan tausiyah oleh ustadz Mustofa, kemudian dilanjutkan dengan do’a oleh ustadz Fikri dan diamini oleh semua hadirin. Acara ditutup dengan makan bersama membentuk dua buah lingkaran besar yang di tengahnya di gelar beberapa daun pisang yang utuh, kemudian nasi beserta lauknya ditaruh di atasnya membentuk sejumlah gunung kecil sebanyak orang yang hadir di acara tersebut.

WhatsApp Image 2018-07-11 at 2.46.57 PMProsesi yang sederhana, namun meriah dan menumbuhkan keakraban tanpa meninggalkan sunnah rasulullah makan menggunakan jari tangan. Ada satu hal yang patut menjadi catatan, bahwa makanan yang telah dihidangkan harus dimakan habis. Dan tidak ada makanan yang mubadzir, ini juga salah satu sunah rosul yang semestinya kita ikuti.

Sementara tuan rumah pun merasa bangga menerima kehadiran para santri dan berharap agar mereka menjadi khafidz-khafidz penjaga AL-Qur’an yang dimuliakan. Selesai makan dan berkemas, rombongan santri program daurah sudah ditunggu satu armada mobil yang disiapkan tuan rumah untuk mengantar mereka kembali ke pondok pesantren Muhammadiyah di Kudus. (Can San)