RUMAH BERLANTAI TANAH

Sebuah frasa “beratap jerami, beralaskan tanah” masih terasa indah dalam syair lagu Rumah Kita. Namun akan terasa sedih ketika masuk dalam rumah saudara kita yang berlantai tanah dan beratap bolong-bolong. Itulah kenyataan kondisi rumah Harmin di Ngablak Kidul, Pedurungan, Semarang, yang dihuni oleh 8 anggota keluarganya.

Harmin dulu seorang tukang batu yang biasa membangun rumah, sudah banyak rumah yang dia selesaikan, mulai dari rumah sederhana sampai yang mewah sekalipun. Namun cerita itu sekarang tidak berlaku baginya, sejak peristiwa kecelakaan jatuh dari bangunan, di tahun 2010. Kaki Harmin menjadi lumpuh dan tidak kuat lagi bekerja. Hari-harinya banyak dihabiskan di tempat tidur sederhana di rumahnya.

Istri Harmin, Karmi adalah seorang pedagang pasar yang biasa berjualan bumbu dapur di pasar Telogosari. Profesi berjualan dilakoninya sejak masih muda, hingga usianya mendekati 60 tahun. Saat-saat itulah Karmi merasakan tenaganya mulai menurun. Kepalanya sering pusing, perutnya mengalami gangguan sakit, hingga suatu saat bangun tidur pun tidak kuat karena pusing. Mau tidak mau Karmi pun harus pensiun dari pekerjaan yang dicintainya.

Kehidupan rumah tangga Harmin mengandalkan anak perempuannya, Siti yang saat ini bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik di kawasan indusri Mangkang. Keberadaan Siti di rumah itu, menanggung 3 orang anak kandungnya beserta orang tua dan adiknya.

Beban keluarga yang berlebihan itulah yang menjadikan Harmin tidak mampu memperbaiki rumahnya. Lingkungan tempat tinggal mereka selalu kebanjiran saat hujan datang. Upaya pengurugan sudah dilakukan, namun apa daya kekuatan ekonomi mereka tidak mampu melampaui ketinggian air hujan yang masuk ke dalam rumahnya.

Saat kunjungan Lazismu ke rumah tersebut (Rabu, 27/2/2019), masih terdapat sisa lumpur bekas air hujan di halaman, lantai tanah di dalam rumah pun masih basah. Genteng banyak yang bolong, atap seng yang bagian belakang sudah rapuh, bahkan penyangga atap rumah belakang sudah patah. Kami berharap dengan do’a, semoga kekuatan selalu diberikan kepada keluarga tersebut.

Lazismu percaya, dengan zakat dan infaq bisa mengurangi kesedihan mereka. Konfirmasi donasi bisa dilakukan melalui nomor WA berikut : 0856 4087 3531. Salurkan zakat dan bantuan anda melalui nomor rekening terlampir. Semoga Allah memberikan kemudahan untuk kita semua, amiin. (san)

Rekening aktif Lazismu Kota Semarang :

  • BTN Syariah zakat 714 205 6970 Infaq 714 205 6983
  • Syariah Mandiri 777 888 7187 777 888 1785
  • Muamalat 475 000 3366 475 000 3366
  • Arta Surya Barokah – 122 020 0059
  • Bank Jateng 503 200 2983 –
1
2

3