Musyawarah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang Menetapkan 33 Calon Anggota Tetap PDA Kota Semarang

Musyawarah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang pada hari Ahad, 19 Maret 2023 di hotel Gracia Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Aisyiyah Kota Semarang periode Muktamar ke-48 digelar di Hotel Grasia hari Ahad, 19 Maret 2023. Perhelatan ini dilaksanakan sebagai bentuk persiapan Musyawarah Daerah Aisyiyah Kota Semarang, yang akan dilaksanakan pada 21 Mei 2023, di Universitas Muhammadiyah Semarang.

Musypimda adalah salah satu musyawarah tinggi di tingkat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah yang bertujuan untuk menetapkan calon-calon tetap yang akan dipilih pada musyawarah tinggi berikutnya yaitu di Musyawarah Daerah (Musyda). Musypimda digelar secara internal yang dihadiri oleh jajaran Pleno PDA, Ketua dan sekertaris dari 16 cabang ‘Aisyiyah se-Kota Semarang dan Ketua, Sekertaris Nasyiatul ‘Aisyiyah sesuai dengan ketetapan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah.

Ketua PDA Kota Semarang, Ibu Hj. Widyastuti Renaningsih, S.H. (kiri) dan Ketua PWA Jawa Tengah, ibu Dr. Hj. Umul Baroroh, M.Ag (kanan) ketika memberikan sambutan musypimda PDA Kota Semarang


Ketua PDA Kota Semarang Ibu Hj. Widyastuti Renaningsih, S.H. dalam sambutannya menyampaikan; bahwa ’Aisyiyah kedepan harus lebih kuat dan mempunyai komitmen dalam menggerakan organisasi. Karena semakin komplek permasalan yang akan dihadapi dalam masyarakat. ‘Aisyiyah adalah organisasi perempun gerakan islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, yang dalam mencari ridho Allah untuk kehidupan di dunia dan di akhirat, maka harus iklas, tidak menunggu tepuk tangan atau pujian. Disampaikan juga bahwa Musypimda dan Musyda yang akan datang sudah diatur di dalam Anggaran Dasar dan dipertegas di dalam Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah Bab VII pasal 17 ayat 1 a s/d i.

Selanjutnya ketua PWA Jawa Tengah ibu Dr. Hj. Umul Baroroh, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan; bahwa ‘Aisyiyah harus menguatkan kaderisasi dan harus memiliki amal usaha yang besar dan uat agar bisa eksis. Amal usaha adalah salah satu pilar penopang dalam menguatkan  organisasi. Amal usaha Muhammadiyah di Jawa Tengah  merupakan amal usaha terbesar. Kader-kader harus dipersiapkan dengan baik, dan semoga PDA Kota Semarang dalam Musypimda hari ini sukses dalam mempersiapkan para Calon Pemimpin ‘Aisyiyah yang iklas. Selanjutnya ketua PWA Jawa Tengah membuka Musypimda dengan bacaam basmalah dan di-ikuti seluruh peserta Musypida.

Acara inti berikutnya adalah agenda menetapkan Calon Tetap Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota semarang periode 2022-2027 yang dipersiapkan untuk dipilih di Musyawarah Daerah pada tanggal 21 Mei 2023. Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) ibu Dr. Listyaning Sumardiyani M.Hum, melaporkan bahwa hasil penjaringan yang telah dilakukan di PDA Kota Semarang diperoleh 61 (enam puluh satu) Bakal Calon. Dan dari 61 Bakal Calon tersebut yang menyatakan kesanggupan/kesediaan untuk dicalonkan sebagai Calon Pimpinan PDA Kota Semarang sebanyak 40 bakal calon.

Musypimda PDA Kota Semarang dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 19 Maret 2023, memilih 33 Calon Tetap dari 40 bakal calon yang telah bersedia. Hasil penetapan 33 orang tersebut akan disyahkan sebagai Calon Tetap Pimpinan yang akan dipilih pada Musyda PDA Kota Semarang tanggal 21 Mei 2023. Adapun proses pemilihannya adalah sebagai berikut:

1. Bakal Calon yang diusulkan oleh 2 (dua) atau lebih suara dan memenuhi syarat dipilih menjadi Calon Tetap, terjaring sejumlah 21 Calon Tetap.
2. Tersisa 19 bakal calon yang masing-masing diusulkan / mendapat 1 (satu) suara.
3. Dari 19 Bakal Bakal Calon  tersebut dipilih dengan permufakatan sebagai berikut:

  • Usulan dari Cabang sejumlah 9 bakal calon, dipilih masing-masing cabang 1 Bakal Calon, terjaring sebanyak 7 Calon Tetap.
  • Usulan dari Pleno sejumlah 10 Bakal Calon dipilih sebanyak 5 Calon Tetap, atas kesepakatan Pengusul.

4. Setelah musyawarah dan mufakat maka peserta Musypimda telah memilih sebanyak 33 Calon Tetap.



Berikut ini Calon Tetap hasil keputusan Musypimda PDA Kota Semarang, tanggal 19 Maret 2023.

  1. AMINAH KURNIASIH
  2. NUR BADRIYAH
  3. NUR FITRIYA
  4. LISTYANING SUMARDIYANI
  5. RUSMIYATI HIDAYATI
  6. SUNARTI
  7. DIYAH FARIDA ZULIANI
  8. PURWANTI SUSANTINI
  9. SUBIDAH
  10. WIDYASTUTI RENANINGSIH
  11. SRI MINANGWATI
  12. MARDHIJAH
  13. SRI SUYATMINI
  14. INA FARIDA
  15. NADHIFAH
  16. SITI KUSNIATI
  17. SRI HARYADI
  18. ISTIQOMAH
  19. JUHROTUN MULANTO
  20. MACHMUDAH
  21. NURLAELA BAROKAH YULIATI
  22. ELLY ARDIJATI
  23. PAWESTRI
  24. IDA HIMAWATI
  25. UPI LUTFIYAH
  26. UPIK NURBAETI
  27. NIKMAH INAYATI
  28. SRI SUGIYANTI
  29. DEDEH BERKAH
  30. DWI NURUL IZAH
  31. LILIK FATKHIYAH
  32. NOOR HASTUTI
  33. RUGAYAWATI

Penulis : Indah (LPPA)

Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Gebyar Muktamar Dengan Wayang Kulit

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang melalui Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) mengadakan pentas wayang kulit dalam rangka Menyambut Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 pada hari Sabtu, tanggal 29 Oktober 2022.

Pentas wayang kulit dengan dalang Ki H. KRAT Ketut Budiman S.T. M.Eng.

Bertempat di halaman rektorat kampus Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu Raya no 18, Tembalang, Semarang. Dengan dalang Ki H. KRAT Ketut Budiman S.T. M.Eng. Beliau juga menjabat sebagai Ketua LSBO PDM Kota Semarang. Dalam pagelaran wayang kulit tersebut mengangkat lakon Jamus Kalimosodo.

Penyerahan Simbolis wayang oleh Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed. kepada dalang Ki H. KRAT Ketut Budiman ST. MEd.

Dalam pagelaran wayang kulit tersebut dihadiri oleh sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. H. Tafsir M.Ag., Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, H. Arif Tri Laksono S.H. M.M., serta segenap anggota Pleno Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang beserta jajarannya.

Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. H. Tafsir M.Ag. memberi sambutan dalam pagelaran wayang kulit

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. H. Tafsir M.Ag. didalam sambutannya, menyampaikan bahwa Muhammadiyah ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya wayang kulit yg sudah diteteapkan oleh Unesco sejak tahun 2003, sekaligus juga menegaskan bahwa meskipun Muhammadiyah setiap kegiatannya berpedoman kepada Sunnah tetapi tidak mengharamkan wayang, dikarenakan wayang juga bisa dijadikan sebagai sarana dakwah diera moderen saat ini. Muhammadiyah juga harus bisa membedakan TBC (Tahayul, Bid’ah, Khurafah) dengan kreatifitas budaya, sehingga dakwah yang selama ini sudah berjalan tetap bisa berdampingan dengan budaya.

Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Kunjungan PDM Kota Semarang ke Kantor PP Muhammadiyah Jakarta

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang pada hari Ahad, tanggal 31 Juli 2022 mengadakan kunjungan ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta yang beralamat di Jalan Menteng Raya no 62 Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat. Dalam kunjungan tersebut diikuti sebanyak 103 peserta yang terdiri dari Anggota Pleno PDM dan beberapa perwakilan dari tingkat Majelis, Cabang, dan Ortom se-Kota Semarang.

Para peserta yang mengikuti kegiatan kunjungan ke kantor PP Muhammadiyah Jakarta

Dalam acara kunjungan tersebut turut hadir Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed., selaku sekretaris umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam sambutannya beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada peserta dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang yang telah berkenan datang untuk bersilaturahmi ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta.

Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed. ketika memberikan sambutan

Dalam sambutan berikutnya Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed. menekankan dalam konteks kemuhammadiyahan, beliau berharap agar muncul kader yang mewarisi semangat Ahmad Dahlan, dan mewarisi orisinalitas idealismenya ditengah semua penyimpangan yang ada. Dan kepada para kader, beliau berpesan untuk memasukan dua hal kedalam diri para kader sebelum memasukan ilmu-ilmu lain. Dua hal itu adalah do’a kepada Allah agar diturunkan ketakwaan kedalam diri kita dan disucikan diri kita dan batin kita.

Disisi lain Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti M.Ed. juga menekankan kepada para kader Muhammadiyah tentang nikmatnya hidup sederhana. Dikarenakan sudah menjadi tabiat manusia, ia akan lebih konsumtif menghamburkan uang, manakala mulai mengeyam kehidupan yang mapan dan kemudahan ekonomi. Seolah-olah kekayaan kurang berarti banyak bila pemiliknya tidak mempergunakannya untuk keperluan yang lebih besar dan kemewahan. Misalnya dengan banyak memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang kurang penting baginya. Begitulah keadaan seseorang, ia lebih mudah beradaptasi dengan hidup enak ketimbang dengan hidup menderita. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan bahwa hidup bermewah-mewah meskipun dengan barang-barang yang sifatnya mubah, dapat berpotensi menyeret manusia kepada pemborosan. Ini juga dapat menunjukkan manusia tersebut tidak memberikan apresiasi yang semestinya terhadap harta yang merupakan nikmat Allah, sehingga ia masuk dalam perilaku menyia-nyiakan harta.

Sebagai penutup Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti juga berpesan, bahwa kunjungan PDM Kota Semarang ke kantor PP Muhammadiyah Jakarta harus ada spirit dan semangat baru sehingga kedepan dapat memunculkan ghirah bermuhammadiyah yang semakin meningkat. Melalui gerakan ilmu yang ada sekarang harus sesuai zamannya. Materi yang menarik, merangsang, dan apresiatif menjadi penting, serta perlu adanya ajakan-ajakan dan tampilan fisik yang mengundang sehingga dapat membuat orang tertarik tidak hanya dari segi pemikirannya tapi juga penampilannya. 











Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara


Rihlah Untuk Memperkuat Solidaritas Antar Lembaga PDM Kota Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang menggelar acara “Capacity Building” yang dikemas dalam agenda Rihlah Antar Lembaga PDM Kota Semarang pada tanggal 29-31 Juli 2022 di kota Jakarta. Acara yang digelar selama 2 hari 2 malam tersebut diikuti sebanyak 103 peserta yang terdiri dari Anggota Pleno PDM dan beberapa perwakilan dari tingkat Majelis, Cabang, dan Ortom se-Kota Semarang.

Para peserta sedang berfoto bersama dihalaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta

Secara garis besar bentuk acara tersebut adalah Rihlah pada hari Sabtu tanggal 30 Juli 2022 dengan mengunjungi beberapa obyek wisata yang ada di Jakarta, antara lain Masjid Istiqlal, Kompleks Monumen Nasional, dan Kompleks Taman Impian Jaya Ancol. Untuk hari Ahad tanggal 31 Juli 2022 dilanjut dengan mengunjungi Kompleks Kawasan Kota Tua dan pada acara intinya yaitu silaturahmi ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta.

Para Peserta berfoto bersama di kompleks Taman Impian Jaya Ancol

Disampaikan oleh Bapak Drs. H. Nurbini M.S.I. sebagai ketua panitia dalam acara ini, bahwa diadakannya kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar lembaga PDM Kota Semarang sehingga kedepannya bisa lebih solid dalam bersinergi. Serta dapat mengunduh ilmu baru yang didapat dalam kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jakarta, sehingga dapat diterapkan ke tingkat cabang dan ranting yang ada di Kota Semarang. Diharapkan kedepannya Muhamamdiyah Kota Semarang dapat mencerahkan, mencerdaskan, menggerakkan, dan menggembirakan sesuai dengan tujuan Muktamar Ke-48, Pungkas bapak Drs. H. Nurbini M.S.I yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Tabligh dan Tarjih PDM Kota Semarang.









Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Daftar Penyelenggaran Sholat Idul Adha 1443 H Muhammadiyah Kota Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022 sehingga Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022. Hal itu seperti termuat dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah yang disiarkan Sabtu (12/2/2022).

Maklumat PP Muhammadiyah yang ditandatangani oleh Ketua Umum Prof Dr Haedar Nashir dan Sekretaris Dr Agung Danarto itu menjelaskan, Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M. Penetapan itu berdasarkan perhitungan hisab sebagai berikut. Pada hari Rabu Legi, 29 Dzulkaidah 1443 H bertepatan dengan 29 Juni 2022 M, ijtimak jelang Dzulhijah 1443 H terjadi pada pukul 09:55:07 WIB.

Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta di posisi -07 derajat  48 menit Lintang Selatan dan 110 derajat  21 menit Bujur Timur  = +01 dejarat 58 menit 28 detik maka hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Maka  1 Dzulhijah 1443 jatuh pada hari Kamis Pahing, 30 Juni 2022. Hari Arafah (9 Dzulhijah 1443) hari Jumat Kliwon, 8 Juli 2022. dan Idul Adha (10 Dzulhijah 1443) hari Sabtu Legi, 9 Juli 2022.

Maklumat PP Muhammadiyah

Terkait dengan Idul Adha 1443 H, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang telah menetapkan tempat penyelenggaraan Sholat Idul Adha 1443 H tiap kecamatan di Kota Semarang pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022.

Berikut daftar tempat penyelenggaraan shalat Idul Adha 1443 H PDM Kota Semarang :

Mijen

1. Masjid Al-Kautsar Mijen
Imam & Khatib : Ustadz Muhammad Khanif Abdul Alim S.Pd.I.

2. Masjid Mujahidin
Kampus Muhammadiyah Mijen
Imam & Khatib : Ustadz Drs Afif

3. Halaman SD Tambangan 1
Imam & Khatib : Ustadz Achmad Ar. S.Pd.I

4. Mushola Al-Ikhlas, Bubakan
Imam & Khatib : Ustadz Joko Purnomo

5. Mushola Mictahul Jannah, Polaman
Imam & Khatib : Ustadz Anom Efendi S.Pd.I.


Ngaliyan

1. Parkir Ngaliyan Square
Jl. Prof. Hamka Semarang
Iman & khotib : Ustadz Sofa Muthohar, M. Ag

2. Halaman MI Muhammadiyah
masjid Muhajirin Wonosari Ngaliyan
Imam : Ustadz. Iltizam Bima Amrullah
Khotib : Ustadz Hafidz Mahyudin



Tugu

1. Halaman SMP Muhammadiyah 9
Jl. Lapangan Kalisasak Mangkang Wetan, Tugu
Imam & Khotib : Ustadz Romanto S.Pd.I.



Gunungpati

1. Masjid Riyadhus Sholikhin, Plalangan
Imam : Ustadz Tukiman
Khotib : Ustadz Muh Feqih.

2. Masjid At Taqwa Patemon
Imam & Khotib: Ustadz Ahmad Nuruddin, S.E., Akt.



Semarang Utara

1. Lap. EROS Erowati Selatan
Imam & khotib : Ustadz Bagyo Widodo

2. Lap. Masjid Al Fattah
Jl. Satria Utara IV
Imam & khotib : Ustadz Amin Nurrochim

3. Masjid At Taqwa
Jl. Cumi cumi Raya
Imam & khotib : Ustadz Aulad Muwaffaq SAg.

4. Masjid Al-Mujahidin
Jl. Patriot
Imam & Khotib : Ustadz Amin Taufiq Lc.



Semarang Barat

1. Hal Parkir Taksi Takari ( dekat rumah Dr Shofa chasani / Pom bensin pamularsih)
Jl. Pamularsih Raya Semarang
Imam & Khotib : Ustadz Dr KH Hasan Asy’ari Ulama’i,M.Ag

2. PRM Manyaran
Masjid Baitul Imam Panjangan
Imam & Khotib : Ustadz Kholid Winandar. S.Ag

3. PRM. Karangayu
Masjid Al Muhajirin
Imam & Khotib : Ustadz Agustino SAg.



Semarang Tengah

1. Masjid At-Taqwa Indraprasta
Komplek SMK Muhammadiyah 1
Jl. Indraprasta
Imam & Khotib : Ustadz Arifin S.Ag.

2. Masjid Karunia
Jl. Bima 1 (belakang gudeg pak leman Indraprasta)
Imam & Khotib : Ustadz Ibrahim Permadi

3. PRM Sekayu
Jl. Sekayu Temenggungan RT 03 RW 01
Imam & Khotib : Ustadz Syaiful Haq Miftahul Ridlo S.H.



Semarang Timur

1. Lapangan Taman Maluku
Masjid At Taqwa Halmahera
Imam & Khotib : Ust. Rohmat Suprapto ,S.Ag.M.SI

2. Lapangan Taman Rejomulyo
Masjid Taqwa Nurul Huda
Imam & khotib : Ustadz Diding Darmudi, Lc. M. Si.



Semarang Selatan

1. Hal Parkir RS Roemani
Jl. Wonodri Baru Semarang
Imam & Khotib : Ustadz H. Suparno BM,M.SI

2. Masjid as salam Wonodri Semarang
Jl. Wonodri Baru V no 14 Semarang
Imam & Khotib : Ust.M.Furqon ,S.Ag.M.SI

3. Masjid At-Taqwa Bani Muslim Mugas
Jl. Mugas raya 788 Semarang
Imam & Khotib Ustadz Drs Winardi Efendi HR,S.Ag

4. Masjid Muawanah
Jl. Mangga lamper kidul Semarang Selatan
Imam & Khatib : Ustadz

5. Masjid Taqwa Durian
Halaman SD Lamper Kidul
Imam dan khatib : Ustadz Sugianto S.Pd.

6. Masjid Husnul khatimah
Jl. Wonodri Krajan II
Imam & Khatib : Ustadz Drs. H. Supriyadi M.Pd.



Candisari

1. Masjid Ar-Rohman Jangli
Sebelah Kantor Kecamatan Candisari
Imam & Khotib : Ustadz Drs HM Muhadi

2. Halaman SMK Muhammadiyah 2
Jl. Kasipah
Imam & Khotib : Ustadz Drs. H. Parlin M.Ag.

3. Masjid Raya Candi Lama
Imam & Khotib : Ustadz Dr. H. Karnadi Hasan M.Pd.

4. Halaman SD Muhammadiyah 16 Wonotingal
Imam & Khotib : Ustadz Sugeng Budi Surono

5. Masjid Muharam
Jl Talang Candi Losmen
Imam & Khotib : Ustadz Rosyid Ridlo.

6. Masjid Mujahidin Mrican
Imam & Khotib : Ustadz Atmo Nurvianto

7. Kampus SMP Muhammadiyah 3 / SMA Muhammadiyah 1
Jl. Tentara Pelajar
Imam & Khotib : Ustadz Drs. H. Mursyid



Banyumanik

1. Perum Trunojoyo Banyumanik.
Depan TB Combo Putra
Imam & Khotib : Dr. dr. H. Masrifan Djamil.

2. PRM Pudakpayung
Lapangan Bumirejo Pudakpayung
Imam & Khotib: Ustadz Drs. H. Sukamdo M.Si.

3. Lapangan SDN Srondol Wetan 02
Jl. Karangrejo Raya
Imam & Khotib : Ustadz Drs. H. Nurbini M.S.I.



Tembalang

1. Masjid At-Taqwa Jawa Tengah
Kompleks Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)
Jl. Kedungmundu Raya no 18
Imam : Ustadz Muhammad Ilham Gandhi
Khatib : Ustadz Drs. H. Wahyudi M.Pd.1.

2. PRM Meteseh
Masjid Saubari Bening Hati
Depan perumahan Victoria Residence
Imam & Khotib : Ustadz H. Sarmadi S.Ag. M.Pd.I.



Gajahmungkur

1. Halaman SD Sampangan 02
Imam & Khotib : Ustadz Wildan Badruz Zaman S.Ag. M.Pd.

2. Halaman masjid Attaqwa Muhajirin
Jl Lamongan.
Imam & Khotib : Ustadz Prof. Dr. Sarwi Mahmud

3. Halaman PDAM
Jl. Kelud Raya
Imam & Khotib : Ustadz Dr. H. Haerudin M.T.



Genuk

1. Halaman Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Genuk.
Jl. Dong Biru
Imam & Khotib. Drs.H Afif .M.Ag.



Gayamsari

1. Perumahan Padepokan Ganesha, Pandean Lamper
Imam & Khatib : Ustadz H. M. Mufid

2. Halaman SMP 7
Jl. Tambak Dalam
Imam & Khotib : Ustadz Masruri S.Ag.



Pedurungan

1. Masjid Baitussolihin
Jl. Muwardi Timur
(di Halaman masjid) :
Imam & khotib : Drs. H. Gunarto

2. Masjid Nurul Qomariyah.
JL. Zebra Tengah
Halaman masjid
Imam & khotib : Ustadz DR. Aang Kunaepi

3. Masjid Luqmanul Hakim
Jl. Parang Kusumo I Tlogosari
(di Halaman masjid)
Imam & Khotib : Ustadz Abdul Azis

4. Masjid Taqwa Pedurungan Lor
Jl. Purwomukti Raya No. 48A
(di Halaman masjid)
Imam & Khotib ; Ustadz Djazuli

5. Masjid Nurul Islam
Jl. Kelapa Sawit VIII
(di dalam masjid)
Imam & Khotib : Drs. H. Farchan

6. Mushola Al Muhajirin
Halaman depan Mushola
Perum Graha Mukti Utama.
Jl. Selomulyo Mukti Barat V.
Imam & Khotib : Ustadz Budairi Dimyati.










Sumber : Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang

Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Informasi Kajian PCM Di Kota Semarang

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, Kaum muslimin yang di rahmati Allah, Majelis Tabligh Muhammadiyah Kota Semarang menyelenggarakan kajian keagamaan / taklim untuk menambah ilmu dan memperkokoh aqidah Islam kita .
Karena mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, sejak lahir hingga akhir hayat. Maka manfaatkan waktu luang anda dengan menghadiri majelis taklim yang penuh barokah ini, semoga Allah menambahkan faedah ilmu untuk kehidupan anda para pembelajar.
Berikut kami informasikan majelis taklim yang dapat anda ikuti di tempat terdekat :

1. Semarang Selatan

1.1. Masjid At-Taqwa PDM, Jl. Wonodri Raya 22, https://maps.app.goo.gl/SrrcjZxxByqauiAj9
Ahad Pagi jam 07.00 – 08.30
Online zoom ID 8136506144 password : mpismg

1.2. Masjid Assalam, Jl. Wonodri Baru V, Smg Selatan. https://maps.app.goo.gl/y3zqaPusHJNZ4m5s7
Ahad (9/1/22) pagi bakda subuh (Setiap Selapan hari)

2. Pedurungan

2.1. Masjid Nurul Qomariyah, Jl Zebra Tengah /35 Pedurungan. https://maps.app.goo.gl/Y17R3mZj3XShxro68
Kajian Ahad pagi jam 06.00 – 07.30 (Setiap Ahad)

2.2. Masjid At-Taqwa Pedurungan Lor
Kajian Ahad pagi jam 07.00 – 08.30 (setiap Ahad)

2.3. Masjid Luqmanil Hakim, Jl. Parangkusumo Raya Tlogosari
Kajian Ahad pagi jam 07.00-09.00

3. Banyumanik

3.1. Gedung Dakwah Muhammadiyah Banyumanik, Jl. Keruing Raya. https://maps.app.goo.gl/K3crtsYtzWQsHqYs8
Kajian Ahad Pagi. Jam 06.00 – 08.00 WIB (setiap Ahad)

3.2. PRM Pudak Payung
Ahad ke 2 dan ke 4, Jam 19.30 – 21.30 WIB

3.3. PRM Srondol Wetan, tempat di GDM https://maps.app.goo.gl/K3crtsYtzWQsHqYs8
Sabtu malam, jam 19.30 – 21.30 WIB

3.4. PCNA, tempat di GDM https://maps.app.goo.gl/K3crtsYtzWQsHqYs8
Sabtu ke 1 dan 3. jam 09.00 – 10.30 WIB

4. Tembalang 1

4.1. Masjid At-Taqwa Muh. Jateng, Jl. Kedung Mundu Raya /18 Smg, https://maps.app.goo.gl/Jem6JSL1bkiBJAmv9
> Kajian Ahad Pagi jam 07.00 – 09.00 WIB

4.2. Masjid Baitul Wahid, Perumahan Graha Wahid Sambiroto
Kajian rutin Kamis malam setiap jam 18.00-19.00 (bada maghrib)

5. Tembalang 2

5.1. Masjid Saubari Bening Hati (SBH), Kelurahan Meteseh, Kec Tembalang > Pengajian Ahad Pagi, jam 05.00 – 07.30 WIB (Ahad ke 2 & 4)

5.2. PRM Meteseh, di masjid Saubari Bening Hati (SBH), Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, setiap hari Kamis jam 20.00 – 22.00 WIB (pekan ke 1 & 3)

6. Gayamsari

6.1. Masjid Attaqwa Al Mukarromah, Jl Medoho Seruni, Gayamsari. https://maps.app.goo.gl/8rJ9wKsnACpsaZHq6
> Pengajian Ahad Pagi, jam 05.00 – 06.30 WIB (Ahad 1&3), jam 07.00 – 09.00 WIB (Ahad 4/5)
> Pengajian tafsir Al-Quran jam 18.00-19.00 (Ahad ke-2)

6.2. PRM Pandean Lamper, di TK ABA 26 Jl. Badak V no 4 Pandean Lamper jam 09.45 – 11.30 WIB (Ahad 4)

6.3. PRM Siwalan, di TK ABA 56 Jl. Plewan III no 81, Siwalan, setiap bada magrib hari Kamis

7. Semarang Tengah

7.1. Masjid At-Taqwa, Jl. Indraprasta, Smg Tengah. https://maps.app.goo.gl/DGdAKy65ouuWTisX9
=> Kajian Ahad pagi, jam 07.00 – 08.30 WIB (setiap pekan)

7.2. PRM Sekayu
Kajian Kamis malam, jam 20.00-21.30 (setiap pekan)

8. Semarang Utara

8.1. Gedung Dakwah Semarang Utara, setiap Jumat malam ba’da isya

8.2. PRM Bandarharjo, Masjid At-Taqwa Bandarharjo, Jl. Cumi-cumi Smg Utara.
> Kajian Ahad pagi dan hari libur, bakda subuh

9. Semarang Barat

SD Muhammadiyah 12 Semarang Barat. https://maps.app.goo.gl/7ZawfhRr128d5rRs7
Kajian Ahad Pagi (Pekan ke III)

10. Ngaliyan

10.1. Masjid Al-Muhajirin, Dondong, Mangkang, Ngaliyan. https://maps.app.goo.gl/aE3LN5KmDNwJESaXAr
Kajian Ahad pagi, Jam 06.00 – 07.00

10.2. Musholla Ulul Albab, Kampus ITESA, Jl Prof Hamka, Ngaliyan. https://maps.app.goo.gl/XH5aH2VyQ2iSF7WC7
Kajian Ahad Pagi, jam 07.00 – 08.30 (setiap pekan ke IV)

10.3. Masjid Jami Al-Ikhlas, Tambak Aji
Kajian Ahad Pagi, jam 06.00 – 07.00 (setiap pekan)

10.4. PRM Gondoriyo
Pengajian bulanan bertempat di rumah Tahfid, Gondoriyo

10.5. PCA Ngaliyan
Pengajian rutin Kamis malam jam 18.00-19.00, bertempat di Pondok Tahfidz Muhammadiyah, Wates

11. Mijen

11.1. Masjid Jami’ Jatisari, Mijen https://maps.app.goo.gl/HvbvoJ9KyStuPvcy9
Kajian Ahad pagi, (setiap pekan)
Tanggal 9/1/22, jam 06.00 – 07.30

11.2. PRM Cangkiran, pengajian malam Jumat di Masjid Al-Iman

11.3. PRM Polaman, pengajian malam kamis

12. Genuk

Masjid At-Taqwa Dongbiru, Jl. Dongbiru, Genuk. https://maps.app.goo.gl/5kDsSjaxCVSNHmCU6
> Kajian Ahad Pagi jam 07.00 – 09.00 (pekan 1 dan 3 )

13. Gajahmungkur

13.1. Masjid at-Taqwa Menoreh Selatan, Semarang. https://maps.app.goo.gl/Y9TmqjBRQJtuFVXj6
> Kajian Ahad Pagi, jam 06.00 – 07.30 (pekan 1 dan 3 )

13.2. Masjid Taqwa Petompon, Jl. Kelud Raya Semarang. https://maps.app.goo.gl/DTYGq9cnQuArT3nE6
> Kajian Ahad Pagi, jam 06.00 – 07.30 (pekan ke 4 )

14. Candisari 1

14.1. Masjid Raya Candi
Kajian Ahad bada Subuh, jam 05.30-07.00 (Setiap Ahad)

14.2. Masjid ARRAHMAN. Jangli Krajan RT 01 RW 06 Kel. Karang Anyar Gunung kec. Candisari
> Kajian Ahad, bakda Subuh (setiap Ahad)

15. Candisari 2

Masjid Mujahidin, Candisari
> Kajian Ahad, bakda Subuh, jam 05.00 – 07.00 (setiap Ahad)

16. Gunungpati

16.1. Pondok Pesantren Tahfidz Luqman Al-Hakim, Patemon. Gunungpati.https://maps.app.goo.gl/nj3kPKpBqmjFcMyv9
Kajian Senin sore dan Kamis sore

16.2. Masjid Attaqwa, Patemon. Gunungpati https://maps.app.goo.gl/8Lop335BmhP7f39U6
Kajian Ahad pagi jam 06.00 – 07.30 WIB (setiap pekan)
Online : via Zoom, ID : 861 2965 8769 passcode : attaqwa

17. Tugu

17.1. Masjid Fiqh Al-Mujahidin
Kajian ahad pagi, jam 05.30-06.30 WIB

17.2. Mushola Al-Mujahidin
Selasa malam, jam 18.00-19.00 WIB

18. Semarang Timur

Masjid Nurul Huda
Kajian Ahad Pagi, Jam 09.00-11.00

Pelayanan zakat, infaq dan shadaqah juga dilaksanakan di setiap majelis ilmu tersebut,
Tunaikan zakat, infaq dan shadaqah anda melalui lembaga amil yang terpercaya, LAZISMU.

Semoga Allah memudahkan jalan anda mencari ilmu, amiin ya rabbal ‘alamiin.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

LAZISMU Kota Semarang
Rekening Zakat
Bank Muamalat 475 000 3366
BSI (BSM) 777 888 7187
Bank BTN Syariah 714 205 6970

Rekening Infaq
BSI (BSM) 777 888 1785
Bank BTN Syariah 714 205 6983

Konfirmasi transfer 0813 2755 1238 (Hasan) 0856 4087 3531 (call center)

Penulis : Hasan Lazismu Kota Semarang

Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Bank ASI dan Implikasinya Terhadap Hukum Perkawinan Islam

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah bekerjasama dengan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang mengadakan kegiatan “Perempuan Mengaji” yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan secara online / daring melalui media zoom meting yang dihadiri sekitar 300 peserta. Dalam kegiatan Perempuan Mengaji ini sebagai narasumber adalah Dr. Hj. Mufnaetty S.Ch,M.Ag., Beliau berprofesi sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), yang akan menyampaikan tema “Bank ASI dan Implikasinya Terhadap Hukum Perkawinan Islam”.

Dr. Hj. Mufnaetty S.Ch,M.Ag. ketika menjadi narasumber di kegiatan “Perempuan Mengaji”

ASI dan ASI Donor

Pengertian dari ASI atau Air Susu Ibu adalah Susu yang diproduksi manusia untuk konsumsi bayi sebagai sumber gizi utama, terbaik dan sehat selama bayi belum dapat mencerna makanan padat. Sedangkan pengertian dari ASI Donor adalah Susu produksi manusia yang diperoleh dari ibu menyusui yang mengalami kelebihan persediaan ASI yang diberikan kepada bayi ( bukan anaknya) yang membutuhkan ASI.

Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Baqarah ayat 233 :

وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

Terjemah Arti : Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Tafsir :

  1. ASI adalah makanan utama dan makanan kesehatan terbaik bagi bayi usia 0-2 tahun
  2. Boleh melakukan penyapihan sebelum 2 tahun, Penyapihan dilakukan dengan ketidhoan berdasarkan musyawarah, dengan tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi bayi.
  3. Diperbolehkannya memenuhi kebutuhan gizi bayi dari murdi’ah, dengan catatan permintaan dari rodha’ah dengan memperhatikan imbalannya.

Rodha’ah

Pengertian dari Rodha’ah adalah Sampainya ASI (Air Susu seorang ibu) ke perut seorang bayi usia 0 bln-2 Th dari  ibu  menyusui bayi (bukan anaknya) yang berakibat terjadinya hubungan kemahraman karena radā‘ah (susuan). Ketentuan dari Rodha’ah sendiri diatur dalam surat Al-Baqarah ayat 233 dengan penjelasannya sebagai berikut :

  1. Masa  Rodho’ah (penyusuan): terjadi pada bayi usia  2 Tahun.
  2. Boleh memutus penyusuan (Rodho’ah) sebelum sampai dua tahun dengan kesepakatan (suami istri).
  3. Boleh menyerahkan penyusuan pada  Al-Murdhi’ah dengan imbalan yang layak.

Jamaah dari zoom metting yang hadir dalam kegiatan “Perempuan Mengaji”

Manfaat ASI

ASI  kaya nutrisi untuk bayi, berfungsi memenuhi kebutuhan gizi bayi, mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Kandungan airnya 87,5%, Mengandung kekebalan, tubuh,  anti alergi, serta anti inflamasi, sehingga mencegah kematian anak (Davis, 2001 dan Ivarsson, 2002). Sedangkan manfaat ASI bagi ibu yang sedang menyusui yaitu Berfungsi sebagai kontrasepsi (Egbuonu, 2005), mengurangi risiko kanker payudara (Armogida, 2004), Membantu proses pemulihan Rahim dan mengeluarkan sel telur dari indungtelur (Chiaffarino, 2005).

Prosedur donor ASI HMBANA (Human Milk Bank of North America)

1. Scrubbing / membersihkan tangan
Tim pasteurisasi ASI donor membersihkan tangan dengan sabun anti mikroba sebelum menggunakan sarung tangan. Sarung tangan   selalu dipakai mulai dari penerimaan ASI donor.

2. Pouring / menuang
ASI donor dipindahkan ke gelas kaca khusus.

3. Mixing & Pooling
ASI donor dikelompokan (biasanya 3-5 donor) dicampur agar komponen ASI terdistribusi dengan baik

4. Filling bottles
Tiap gelas ASI perah diisi sebanyak 4 ounces (1 ounce = 29,57 ml) sebelum proses pasteurisasi

5. Pasteurisasi dengan metoda Holder
ASI pada no3 (sdh dicampur)  dipanaskan di suhu 62,5C selama 30 menit dalam box khusus berukuran besar berisi air. Pasteurisasi dapat mematikan bakteri dan mempertahankan kandungan nutrisi ASI.

6.Tes Laboratorium
Setelah proses pasteurisasi selesai, maka akan diambil beberapa sampel untuk di tes kultur agar diketahui apakah terdapat bakteri  ASI yang terkontaminasi segera dibuang.

7. Tahap akhir
ASI setelah dipasteurisasi dan dinyatakan berkondisi baik lalu dibekukan kembali untukkemudian didistribusikan sesuai kebutuhan.

Ketentuan Bagi Ibu Pendonor

Ibu pendonor harus:
•Bersedia menjalani tes darah untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
•Memiliki kondisi kesehatan yang baik.
•Tidak sedang mengonsumsi suplemen herbal dan obat-obatan medis, termasuk insulin, hormon pengganti tiroid, pil KB, dan produk obat yang bisa memengaruhi bayi

Ibu menyusui dilarang menjadi pendonor bila:
•Menderita HIV, HTLV (human T-lymphotropic virus), sifilis, hepatitis B, atau hepatitis C, berdasarkan hasil tes darah. •Memiliki suami atau pasangan seksual yang berisiko terjangkit HIV, HTLV, sifilis, hepatitis B, atau hepatitis C.
•Merokok atau mengonsumsi produk-produk dari tembakau.
•Menggunakan obat-obatan terlarang.
•Mengonsumsi minuman beralkohol sebanyak 60 ml atau lebih per hari.
•Dalam 6 bulan terakhir, menerima transfusi darah.
•Dalam 12 bulan terakhir, menerima transpantasi organ atau jaringan.

Fatwa MUI no.28 tahun 2013 tentang Donor ASI

1. Seorang ibu boleh memberikan ASI kpd anak orang lain,sesuai ketentuan syara’
2. Pemberi  ASI disyaratkan:
a. Ibu pemberi  ASI  sehat, fisik dan  mental.
b. Tidak sedang hamil
3. Pemberian ASI (ketentuan angka 1) berakibat terjadinya mahram sebab radla’ (persusuan).
4. Mahram akibat persusuan berlaku sebagaimana mahrom karena hubungan nasab.
5. Terjadinya mahram  akibat radla’ (persusuan) jika :
a.Usia anak penerima susuan maksimal dua tahun qamariyah.
b.Ibu pendonor ASI diketahui identitasnya secara jelas.
c.Jumlah ASI yang dikonsumsi frekwensinya  minimal lima kali isapan (persusuan)
d.Penyusuan dilakukan langsung dr puting susu ibu pendonor (imtishash) atau melalui perahan.
e.ASI yang dikonsumsi anak tersebut mengenyangkan.
6. Muslimah boleh memberikan ASI kepada bayi dari non muslim, yang membutuhkan.
7. Boleh memberikan dan menerima imbalan jasa donor ASI, tetapi tdk untuk tujuan jual beli.

Kesimpulan

  1. Belum ditemukan hasil Tarjih Muhammadiyah tentang Bang Asi. Sumber Suara Muhammadiyah: (https://suaramuhammadiyah.id/2021/08/18/hukum-susuan-dan-donor-asi/)
  2. Boleh menyusukan pada bayi orang lain QS. Al Baqoroh :233 Usia penyusuan adalah 2 Tahun.
  3. Menyusui bayi orang lain hukumnya mubah

اَلْأَصْلُ فِى الْمُعَامَلَاتِ اْلإِبَاحَةُ إِلَّا مَا دَلَّ الدَّلِيْلُ عَلَى خِلَافِهِ

Frekwensi penysuan dilakukan minimal 5 kali. Selain itu menyusui bayi yang dilahirkan disamping untk memenuhi kebutuhan gizi bayi juga bernilai ibadah.

Kantor Lazismu Kota Semarang didalam kompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang

Salurkan donasi terbaik anda melalui:

Lazismu PDM Kota Semarang
Memberi Untuk Negeri

Zakat
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Infaq
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Konfirmasi :
0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang)
0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)

Telaga Rasul

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang secara rutin mengadakan kajian yang diperuntukkan bagi anggota pada hari Sabtu setiap pekannya. Bertempat di Gedung Dakwah PDM Kota Semarang. Untuk tanggal 12 Februari 2022, kajian tersebut diisi oleh narasumber ustadz Drs. H. Danusiri M.Ag. Beliau menjabat sebagai ketua majelis tabligh PWM Jawa Tengah, yang akan menyampaikan tema “Telaga Rasul”.

Ustadz Drs. H. Danusiri M.Ag. ketika menjadi narasumber di kajian PDA Kota Semarang

Riwayat Ibnu Al-Mubarak menceritakan, pada hari Kiamat setiap nabi memiliki satu telaga, tidak terkecuali Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Pada hari itu, semua nabi saling membanggakan siapa di antara mereka yang paling banyak pengunjung telaganya. Setiap nabi berlomba mengajak umat yang dikenalinya.

Tak heran, kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku ingin menjadi nabi yang paling banyak pengunjung telaganya.” Lantas bagaimanakah gambaran telaga Rasulullah?, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut :

HADITS TELAGA HAUD

HR. Bukhari no 6097 :

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ  قَالَ قَالَ النَّبِيُّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِنِّي فَرَطُكُمْ

عَلَى الْحَوْضِ مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ  أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي  ثُمَّ يُحَالُ  بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ  قَالَ أَبُو حَازِمٍ فَسَمِعَنِي النُّعْمَانُ بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ مِنْ سَهْلٍ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ وَهُوَ يَزِيدُ فِيهَا فَأَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ سُحْقًا بُعْدًا يُقَالُ سَحِيقٌ بَعِيدٌ سَحَقَهُ وَأَسْحَقَهُ أَبْعَدَهُ وَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ شَبِيبِ بْنِ سَعِيدٍ الْحَبَطِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَرِدُ عَلَيَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَهْطٌ مِنْ أَصْحَابِي فَيُحَلَّئُونَ عَنْ الْحَوْضِ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا عِلْمَ لَكَ بِمَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ إِنَّهُمْ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ الْقَهْقَرَ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutharrif telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa’d mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akulah pertama-tama yang mendangi telaga, siapa yang menuju telagaku akan minum, dan siapa yang meminumnya tak akan haus selama-lamanya, sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi.” Kata Abu Hazim, Nu’man bin Abi ‘Ayyasy mendengarku, maka ia berkomentar; ‘Beginikah kamu mendengar dari Sahal? ‘ ‘Iya’ Jawabku. Lalu ia berujar; ‘Saya bersaksi kepada Abu Sa’id Alkhudzri, sungguh aku mendengarnya dan dia menambahi redaksi; “aku berkata; ‘mereka adalah golonganku! ‘ tetapi di jawab; ‘Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu! ‘ Maka aku berkata; ‘menjauh, menjauh, bagi orang yang mengubah (agama) sepeninggalku.” Kata Ibnu ‘Abbas, istilah suhqan maknanya menjauh. Sahiq maknanya ba’id (jauh). Ashaqo maknanya ab’ada (menjauhkan). Sedang Ahmad bin Syabib bin Sa’id Al Habathi mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwasanya ia menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat beberapa orang sahabatku mendatangiku, kemudian mereka disingkirkan dari telaga, maka aku katakan; ‘ya rabbi, (mereka) sahabatku! ‘ Allah menjawab; ‘Kamu tak mempunyai pengetahuan tentang yang mereka kerjakan sepeninggalmu. Mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid’ah dan dosa besar.”

HR. Bukhari no 6528 :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ  سَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ  يَقُولُ  سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يَقُولُ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَمَنْ وَرَدَهُ شَرِبَ مِنْهُ وَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهُ أَبَدًا لَيَرِدُ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ   قَالَ  أَبُو حَازِمٍ  فَسَمِعَنِي  النُّعْمَانُ  بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ  وَأَنَا أُحَدِّثُهُمْ هَذَا فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ سَهْلًا فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ وَأَنَا أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ يَزِيدُ فِيهِ قَالَ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim mengatakan aku mendengar Sahal bin Sa’d mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Aku manusia pertama-tama diantara kalian yang menuju telaga, barangsiapa mendatanginya, maka tak akan haus selama-lamanya, sungguh beberapa orang menemuiku yang aku mengenal mereka dan juga mereka mengenalku, lantas tiba-tiba aku dan mereka terhalang.” Abu Hazim mengatakan; dan Nu’man bin Abi ‘Ayyasy mendengar aku ketika aku sedang menceritakan kepada mereka hadits ini, lantas ia bertanya kepadaku; ‘kamu mendengar dari Sahal ‘ Kujawab; ‘Iya.’ Ia katakan; ‘Dan saya bersaksi kepada Abu Sa’id Al Khudzri, sungguh aku mendengarnya dengan tambahan redaksi; “Mereka adalah dari ummatku’ lantas ada suara yang menjawab; kamu tidak tahu perubahan yang mereka lakukan sepeninggalmu! Sehingga aku berkata; ‘Celaka,, celaka bagi siapa saja yang mengganti agama sepeninggalku!”

HR. Ibnu Majah no 4296 :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  عَنْ النَّبِيِّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَتَى الْمَقْبَرَةَ فَسَلَّمَ عَلَى الْمَقْبَرَةِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى بِكُمْ لَاحِقُونَ ثُمَّ قَالَ لَوَدِدْنَا أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانِي الَّذِينَ يَأْتُونَ مِنْ بَعْدِي وَأَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ مِنْ أُمَّتِكَ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَمْ يَكُنْ يَعْرِفُهَا قَالُوا بَلَى قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ قَالَ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ثُمَّ قَالَ لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ فَأُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمُّوا فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ وَلَمْ يَزَالُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ فَأَقُولُ أَلَا سُحْقًا سُحْقًا

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau pernah mendatangi pemakaman dan beliau mengucapkan salam kepada ahli kubur, beliau mengucapkan: “Semoga keselamatan senantiasa tercurah bagimu, rumah bagi kaum Muslimin, dan Insya Allah Ta’ala kami akan menyusulmu.” Lalu beliau bersabda: “Sungguh kami berharap untuk dapat berjumpa dengan saudara-saudara kami ini.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah kami bukan saudara-saudaramu?” beliau menjawab: “Kalian adalah para sahabatku dan saudara-saudaraku yang datang setelahku, sesungguhnya aku menunggu kalian di telagaku.” Mereka bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana anda bisa mengenali orang-orang yang tidak anda ketahui dari umatmu?” beliau menjawab: “Bagaimana menurut kalian jika seseorang memiliki kuda berbulu putih di muka dan di kedua pergelangan kakinya, di tengah-tengah gerombolan kuda hitam pekat? Bukankah ia dapat dikenali?” Mereka menjawab; “Tentu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka datang pada hari Kiamat dengan muka dan kedua pergelangan tangan dan kaki mereka yang putih bekas air wudlu.” Beliau bersabda: “Aku menunggu kalian di tepi telaga.” Lalu beliau melanjutkan: “Ketahuilah bahwa telagaku akan dijaga sebagaimana di jaganya telaga dari unta yang tersesat. Kemudian aku akan memanggil mereka; “Mari datanglah.” Maka di katakan; “Sesungguhnya mereka telah merubahnya setelahmu, serta mereka masih terus membalikkan badannya, maka aku berkata; “Majulah, majulah.”

HR. Malik no 53 dan Muslim no 367 :

حَدَّثَنِي عَنْ  مَالِك عَنْ الْعَلَاءِ  بْنِ عَبْدِ  الرَّحْمَنِ  عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أ نَّ رَسُولَ اللَّهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْمَقْبُرَةِ فَقَالَ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ إِخْوَانَنَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا بِإِخْوَانِكَ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ يَأْتِي بَعْدَكَ مِنْ أُمَّتِكَ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ فِي خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَلَا يُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ فَسُحْقًا فَسُحْقًا فَسُحْقًا

Terjemahan : Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju pekuburan lalu beliau membaca; “(Keselamatan bagi kalian, Wahai para penghuni kubur orang-orang mukmin. Jika Allah berkehendak, kami akan menyusul kalian.) Sungguh saya ingin melihat saudara-saudara kami.” Maka para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, bukankah kami adalah saudara anda.” Beliau menjawab: “bahkan kalian adalah sahabat-sahabatku, tetapi saudara-saudaraku adalah yang akan datang nanti, pada saat aku menunggu mereka di tepi telaga” mereka berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau bisa mengenal orang yang datang sepeninggalmu dari umatmu?” Rasulullah menjawab: “bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang memiliki kuda putih cemerlang di antara kuda hitam yang pekat, bukankah dia mengetahuinya?” mereka menjawab; “Ya benar wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka datang pada Hari Kiamat dengan putih bersinar karena wudlu, saya yang akan menyambut mereka di telaga. Maka jangan sampai ada yang terusir dari telagaku, sebagaimana unta tersesat yang terusir, saya memanggil mereka; ‘Ayolah ke sini, ayolah ke sini! ayolah kesini! ” tiba-tiba ada yang menegur; ‘Sesungguhnya mereka telah mengganti (agamanya) sepeninggalmu’ maka saya berkata; ‘Menjauhlah, menjauhlah, menjauhlah’.”

HR. Muslim no 4243 :

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيَّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ  قَالَ سَمِعْتُ  سَهْلًا يَقُولُا سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ يَقُولُ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ مَنْ وَرَدَ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ  قَالَ أَبُو حَازِمٍ فَسَمِعَ  النُّعْمَانُ بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ وَأَنَا أُحَدِّثُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ سَهْلًا يَقُولُ قَالَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ وَأَنَا أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ يَزِيدُ فَيَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ النُّعْمَانِ بْنِ أَبِي عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ يَعْقُوبَ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id Telah menceritakan kepada kami Ya’qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dia berkata; Aku mendengar Sahal berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku mendahului kalian ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara aku dan mereka.” Abu Hazim berkata; Nu’man bin Abu ‘Ayyas mendengar aku menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata; Begitukah kamu mendengar Sahal mengatakannya? Aku menjawab; ‘Ya.’ Dia berkata lagi; aku pun bersaksi atas Abu Sa’id al khudri sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: ‘Mereka itu adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau; ‘Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: “celakalah, celakalah orang yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa’id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Usamah dari Abu Hazim dari Sahal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan dari Nu’man bin Abu ‘Ayyas dari Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Ya’qub.

HR Muslim no 5271 :

فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًاالنَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عُبَيْدٍ الْمُكْتِبِ عَنْ فُضَيْلٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَحِكَ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مِمَّ أَضْحَكُ قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ مِنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ رَبَّهُ يَقُولُ يَا رَبِّ أَلَمْ تُجِرْنِي مِنْ الظُّلْمِ قَالَ يَقُولُ بَلَى قَالَ فَيَقُولُ فَإِنِّي لَا أُجِيزُ عَلَى نَفْسِي إِلَّا شَاهِدًا مِنِّي قَالَ فَيَقُولُ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ شَهِيدًا وَبِالْكِرَامِ الْكَاتِبِينَ شُهُودًا قَالَ فَيُخْتَمُ عَلَى فِيهِ فَيُقَالُ لِأَرْكَانِهِ انْطِقِي قَالَ فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ قَالَ ثُمَّ يُخَلَّى بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَلَامِ قَالَ فَيَقُولُ بُعْدًا لَكُنَّ وَسُحْقًا فَعَنْكُنَّ كُنْتُ أُنَاضِلُ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadhr bin Abu An Nadhr telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ubaidullah Al Asyja’i dari Sufyan Ats Tsauri dari Ubaid Al Muktib dari Fudhail dari Asy Sya’bi dari Anas bin Malik berkata: Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau tertawa dan bertanya: “Tahukah kalian apa yang membuatku tertawa?” Ia berkata: Kami menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: Aku menertawakan percakapan seorang hamba dengan Rabbnya. Ia berkata: ‘Wahai Rabb, bukankah Engkau telah menghindarkanku dari kelaliman? ‘ Dia menjawab: ‘Ya.’ Ia berkata: ‘Sesungguhnya aku tidak mengizinkan jiwaku kecuali untuk menjadi saksi atas diriku sendiri.” Beliau meneruskan: “Diapun berkata: ‘Kalau begitu pada hari ini cukuplah jiwamu yang menjadi saksi atas dirimu, ‘ (Al Israa`: 16) dan juga para malaikat yang mulia yang mencacat amalanmu menjadi para saksi.” Beliau meneruskan: “Lalu dibungkamlah mulut dan dikatakan kepada anggota badannya: ‘Bicaralah.’ Maka anggota badannya pun mengungkap semua amal perbuatan yang dilakukannya.” Beliau meneruskan: “Kemudian dilepaskanlah antara ia dan ucapannya hingga ia berkata: ‘Celakalah kalian, bukankah aku dulu membelamu?”

Gedung dakwah PDM Kota Semarang di masjid At-Taqwa kompleks RS Roemani

Hadits Telaga Al-Kautsar

HR. Ibnu Majah no 4325 :

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ يَجْرِي عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَطَعْمُهُ أَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ وَمَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ الثَّلْج

Terjemah Arti : Telah mengabarkan kepada kami Amr bin ‘Aun telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Awanah dari ‘Atha` bin As Sa`ib dari Muharib bin Ditsar ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar ia berkata; Ketika turun ayat: INNA A’THAINA KAL KAUTSAR (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu adalah sungai di dalam surga, kedua tepinya terbuat dari emas, airnya mengalir di atas permata dan yaqut, tanahnya lebih wangi dari minyak misik, rasanya lebih manis dari pada madu, dan airnya lebih putih dari pada salju.

HR. Nasai no 894 :

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ بَيْنَمَا ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا يُرِيدُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا لَهُ مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَزَلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } ثُمَّ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ تَرِدُهُ عَلَيَّ أُمَّتِي فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ لِي إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ

Terjemah Arti : Telah mengabarkan kepada kami ‘Ali bin Hujr dia berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushar dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik dia berkata; “Suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berada diantara kami, dan tiba-tiba beliau Shallallahu’alaihi wasallam tertidur sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum, maka kami bertanya kepadanya, ‘Wahai Rasulullah Shallallahu’alihiwasallam apakah yang membuat engkau tersenyum? ‘ Beliau Shallallahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Tadi baru saja turun surat (Al Kautsar) Bismillahirrahmaanirrahiim, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terpuruk (QS. Al Kautsar (108): 1 -3). Kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Apakah kalian tahu apa Al Kautsar itu? ‘ Kami menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui’. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Al Kautsar adalah sebuah telaga yang telah dijanjikan Rabb ku untukku di surga; bejananya (tempat airnya) sebanyak jumlah bintang-bintang di langit. Umatku banyak yang datang kepadaku, namun salah seorang umatku ini ditariknya, maka aku berkata.”Ya Rabbi, dia umatku.” Lalu Allah berfirman, “Engkau tidak tahu apa yang terjadi setelah engkau wafat.

HR Muslim no 607 :

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ أَخْبَرَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْمُخْتَارِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ مَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ زَادَ ابْنُ حُجْرٍ فِي حَدِيثِهِ بَيْنَ أَظْهُرِنَا فِي الْمَسْجِدِ وَقَالَ مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ أَخْبَرَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُا أَغْفَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِغْفَاءَةً بِنَحْوِ حَدِيثِ ابْنِ مُسْهِرٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ عَلَيْهِ حَوْضٌ وَلَمْ يَذْكُرْ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa’di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik –lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari al-Mukhtar dari Anas dia berkata, “Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba-tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami bertanya, ‘Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ‘ Beliau menjawab, ‘Baru saja diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, ‘Bismillahirrahmanirrahim, Inna A’thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani’aka Huwa al-Abtar, ‘ kemudian beliau berkata, ‘Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu? ‘ Kami menjawab, ‘Allah dan RasulNya lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Ia adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang umatku menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari umatku terhalang darinya, maka aku berkata, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku’, maka Allah berkata, ‘Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu) ‘.” Ibnu Hujr menambahkan dalam haditsnya, “Di antara kami dalam masjid.” Dan kalimat, “Allah berfirman, ‘Sesuatu yang terjadi setelah meninggalmu’.” Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-‘Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudhail dari Mukhtar bin Fulful dia berkata, “Saya mendengar Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidur”, sebagaimana hadits Ibnu Mushir, hanya saja dia berkata, ‘Sungai yang dijanjikan oleh Rabbku di surga, padanya terdapat telaga, ‘ dan dia tidak menyebutkan, ‘Wadahnya sebanyak jumlah bintang’

HR Abu Daud no 666 :

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ حَتَّى خَتَمَهَا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Al Mukhtar bin Fulful dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tadi telah di turunkan suatu surat kepadaku.” Lalu beliau membaca: “BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM, INNAA A’THAINAAKAL KAUTSAR …” hingga akhir ayat. Beliau bersabda: “Apakah kalian tahu Al Kautsar?” para sahabat menjawab; “Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Ia adalah sungai di dalam surga yang telah di janjikan oleh Rabbku kepadaku kelak

HR. Abu Daud no 4122 :

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ أَغْفَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِغْفَاءَةً فَرَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَإِمَّا قَالَ لَهُمْ وَإِمَّا قَالُوا لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ ضَحِكْتَ فَقَالَ إِنَّهُ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } حَتَّى خَتَمَهَا فَلَمَّا قَرَأَهَا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ وَعَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ عَلَيْهِ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ الْكَوَاكِبِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail dari Al Mukhtar bin Fulful ia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terlelap beberapa saat, setelah itu beliau mengangkat kepala dan tersenyum. (waktu itu) beliau berkata kepada mereka, atau mereka yang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau tertawa?” beliau menjawab: “Baru saja turun kepadaku satu surat.” Beliau lalu membaca: (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak…) hingga akhir ayat. Ketika beliau selesai membacayanya, beliau bertanya: “Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan Al kautsar?” para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Itu adalah sungai di surga yang janjikan Rabbku kepadaku. Padanya banyak kebaikan. Padanya juga ada telaga yang digunakan untuk minum oleh umatku pada hari kiamat. Gelasnya sejumlah bintang di langit

HR. Abu Daud no 4123 :

حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ النَّضْرِ قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا عُرِجَ بِنَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ أَوْ كَمَا قَالَ عُرِضَ لَهُ نَهْرٌ حَافَتَاهُ الْيَاقُوتُ الْمُجَيَّبُ أَوْ قَالَ الْمُجَوَّفُ فَضَرَبَ الْمَلَكُ الَّذِي مَعَهُ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِسْكًا فَقَالَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمَلَكِ الَّذِي مَعَهُ مَا هَذَا قَالَ الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ashim bin An Nadhr ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu’tamir ia berkata; aku mendengar Bapakku ia berkata; telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dinaikkan ke surga, atau sebagaimana yang ia katakan, “diperlihatkan kepada beliau sebuah sungai yang dua tepinya dihiasi dengan permata. Kemudian malaikat yang bersamanya memukul tangannya hingga keluarlah minyak kesturi. Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya: “Apa ini?” malaikat itu menjawab, “Ini adalah Al kautsar yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepadamu

HR. Bukhari no 4582 :

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا عُرِجَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى السَّمَاءِ قَالَ أَتَيْتُ عَلَى نَهَرٍ حَافَتَاهُ قِبَابُ اللُّؤْلُؤِ مُجَوَّفًا فَقُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا الْكَوْثَرُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syaiban Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu ‘anhu, Ia berkata; Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengalami peristiwa Mi’raj ke langit, beliau pun bersabda: “Aku mendatangi telaga, pada kedua tepinya terdapat Qubah berongga yang terbuat dari mutiara. Maka aku pun bertanya, ‘Apa ini wahai Jibril? ‘ Ia menjawab, ‘Ini adalah Al Kautsar

HR. Bukhari no 4583 :

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْكَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَ سَأَلْتُهَا عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } قَالَتْ نَهَرٌ أُعْطِيَهُ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاطِئَاهُ عَلَيْهِ دُرٌّ مُجَوَّفٌ آنِيَتُهُ كَعَدَدِ النُّجُومِ رَوَاهُ زَكَرِيَّاءُ وَأَبُو الْأَحْوَصِ وَمُطَرِّفٌ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid Al Kahili Telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Abu Ishaq dari Abu Ubaidah dari Aisyah radliallahu ‘anha. Aku pernah bertanya kepadanya tentang firman Allah Ta’ala, “INNAA A’THAINAAKAL KAUTSAR.” Maka Aisyah pun menjawab, “Itu adalah sungai yang telah diberikan kepada Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam. Kedua tepinya terdapat mutiara yang berlubang. Bejana-bejana sejumlah bintang di langit.

HR. Bukhari no 4584 :

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ فِي الْكَوْثَرِ هُوَ الْخَيْرُ الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ قَالَ أَبُو بِشْرٍ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَإِنَّ النَّاسَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُ نَهَرٌ فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ سَعِيدٌ النَّهَرُ الَّذِي فِي الْجَنَّةِ مِنْ الْخَيْرِ الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa ia berkata terkait dengan firman Allah: “AL KAUTSAR.” Ia menjelaskan, “Itu adalah kebaikan yang diberikan Allah kepadanya.” Abu Bisyr berkata; Aku berkata kepada Sa’id bin Jubair, “Namun orang-orang menganggap bahwa hal itu adalah sungai yang ada di surga.” Maka Sa’id pun berkata, “Sungai yang ada di dalam surga, juga merupakan kebaikan yang diberikan Allah pada beliau

HR. Bukhari no 6092 :

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا أَسِيرُ فِي الْجَنَّةِ إِذَا أَنَا بِنَهَرٍ حَافَتَاهُ قِبَابُ الدُّرِّ الْمُجَوَّفِ قُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ فَإِذَا طِينُهُ أَوْ طِيبُهُ مِسْكٌ أَذْفَرُ شَكَّ هُدْبَةُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam –lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “ketika kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah-kubah dari mutiara berongga. Saya bertanya; ‘Apa ini hai Jibril? ‘ Jibril menjawab; ‘Inilah al kautsar yang Allah berikan untukmu, ‘ ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misik adzfar” -Hudbah ragu kepastiannya, tanah atau baunya

Kantor Lazismu Daerah dikompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang

Salurkan donasi terbaik anda melalui:

Lazismu PDM Kota Semarang
Memberi Untuk Negeri

Zakat
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Infaq
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Konfirmasi :
0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang)
0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)

Penulis : M. Danusiri
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Hal-Hal Yang Merusak Persaudaraan

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, GAYAMSARI – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Siwalan secara rutin mengadakan kajian yang diperuntukkan bagi staf AUM, pengajar dan masyarakat sekitar pada hari Kamis malam bakda maghrib setiap pekannya. Bertempat di PAUD Terpadu Aisyiyah Jl. Plewan III no 81 RT 08 RW 03 Kelurahan Siwalan Kecamatan Gayamsari. Untuk tanggal 10 Februari 2022, kajian tersebut diisi oleh narasumber Ustadz Rizky Febriansyah. Beliau menjabat sebagai anggota di Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Semarang, yang akan menyampaikan tema “Hal-Hal Yang Merusak Persaudaraan”.

Ustadz Rizky Febriansyah ketika menjadi narasumber di kajian PRM Siwalan

Ada dua macam ikhwân atau saudara dalam Islam; (1) Ikhwânul Tsiqah dan (2) Ikhwânul Mukâsyarah. Saudara-saudara kita yang tsiqah adalah saudara sejati dan saudara yang seperti ini, sangat jarang adanya. Terhadap ikhwân tsiqah (saudara-saudara yang dapat dipercaya) ini kita bisa mempercayainya, kita sembunyikan rahasianya dan celanya dan tampakkan keindahannya. Adapun saudara-saudara kita yang tergolong ikhwân mukâsyarah (ikhwân yang tidak dapat dipercaya) kita berinteraksi dengan mereka hanya sebatas teman gaul biasa, kita akan mendapatkan senang kita dari mereka, kita bisa curahkan keramahan wajah dan kemanisan lidah kepada mereka sebagaimana mereka juga berbuat demikian kepada kita dan kita tidak bisa menuntut lebih dari itu.

Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Hujurat ayat 10 :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Terjemah Arti : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

Serta didalam surat Al-Hijr ayat 47 :

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَانًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ

Terjemah Arti : Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.

Berapa banyak kehidupan yang berubah menjadi keras ketika ikatan persaudaraan telah pupus, ketika sumber-sumber kecintaan karena Allah telah kering, ketika individualisme telah menggeser nilai-nilai persaudaraan, saat itu setiap individu berada dalam kehidupan yang sulit, merasa terpisah menyendiri dari masyarakatnya.

Kebanyakan manusia pada umumnya, perilaku mereka telah tercemari oleh hal-hal yang dapat merusak persaudaraan, yang terkadang mereka menyadari hal tersebut, dan terkadang tidak menyadarinya. Oleh sebab itu, mari kita ikuti penjelasan berikut ini tentang beberapa hal yang dapat merusak persahabatan dan persaudaraan. Sebelumnya, kita ikuti terlebih dahulu beberapa hadits dan perkataan para ulama’ salaf mengenai hubungan persaudaraan.ga mereka menjauh dari kita.

Hal-hal yang dapat merusak ukhuwah (persaudaraan), di antaranya adalah :

1. Tamak dan rakus terhadap dunia

Rasulullah saw. Bersabda,

“Zuhudlah terhadap dunia, Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, mereka akan mencintai kamu.”(HR Ibnu Majah).

Jika kamu tertimpa musibah, mintalah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau butuhkan. Sebab jika saudara atau temanmu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa harus meminta atau meneteskan air mata.

2. Maksiyat dan meremehkan ketaatan

Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa dzikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati dan hal itu bisa mengakibatkan terbukannya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan saling menyibukkan diri dengan urusan yang lain. Padahal Rasulullah saw. Bersabda,

“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak mendzoliminya dan tidak menghinakannya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, Tidaklah dua orang yang saling mengasihi, kemudian dipisahkan antara keduanya kecuali hanya karena satu dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.”(HR Ahmad).

Ibnu Qayim, dalam kitab “Al-Jawabul Kafi” mengatakan, “Di antara akibat dari perbuatan maksiyat adalah rasa gelisah (takut dan sedih) yang dirasakan oleh orang yang bermaksiyat itu untuk bertemu dengan saudara-saudaranya.”

Orang-orang ahli maksiyat dan kemungkaran, pergaulan dan persahabatan mereka tidak dibangun atas dasar ketakwaan melainkan atas dasar materi sehingga akan dengan mudah berubah menjadi permusuhan. Bahkan hal itu nanti akan menjadi beban di hari kiamat.

Para jamaah yang khusyu mendengarkan tausiah dari ustadz Rizky Febriansyah

3. Tidak menggunakan adab (tata karma) yang baik (syar’i) ketika berbicara.

Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaknya seseorang memilih perkataan yang paling baik. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 53 :

وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

Terjemah Arti : Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Dalam sebuah hadis Nabi saw. Bersabda,

“Kalimah thayibah(baik) adalah shadaqah.”(HR Bukhari).

4. Banyak berdebat dan berbantah-bantahan.

Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang sengit yang bisa jadi itu adalah tipuan setan. Dengan alasan mempertahankan akidah dan prinsipnya padahal sesungguhnya adalah mempertahankan dirinya dan kesombongannya. Rasulullah saw. Bersabda,

“Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah yang keras dan besar permusuhannya.”(HR Bukhari dan Muslim).

Orang yang banyak permusuhannya adalah yang suka menggelar perdebatan, adu argumen dan pendapat.

Tetapi debat dengan cara yang baik untuk menerangkan kebenaran kepada orang yang bodoh, dan kepada ahli bid’ah, hal itu tidak masalah. Tetapi, jika sudah melampaui batas, maka hal itu tidak diperbolehkan. Bahkan jika perdebatan itu dilakukan untuk menunjukkan kehebatan diri, hal itu malah menjadi bukti akan lemahnya iman dan sedikitnya pengetahuan. Jadi, bisa saja dengan perdebatan ini, tali ukhuwah akan terurai dan hilang. Sebab masing-masing merasa lebih kuat hujjahnya dibanding yang lain.

5. Berbisik-bisik (pembicaraan rahasia)

Berbisik-bisik adalah merupakan hal yang sepele tetapi mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang berfikiran ingin membina ikatan persaudaraan. Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Mujadalah ayat 10 :

اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Terjemah Arti : Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu termasuk (perbuatan) setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedang (pembicaraan) itu tidaklah memberi bencana sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah. Dan kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.

Rasulullah bersabda,

“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga karena itu akan bisa menyebabkannya bersedih.”(HR Bukhari dan Muslim).

Para ulama berkata, “Setan akan membisikkan kepadanya dan berkata, ‘Mereka itu membicarakanmu’.” Maka dari itu para ulama mensyaratkan agar meminta idzin terlebih dahulu jika ingin berbisik-bisik (berbicara rahasia).

Kantor Layanan Lazismu Gayamsari di kompleks masjid At-Taqwa Al-Mukaramah

Dukung pengembangan dakwah di Gayamsari melalui :

Kantor Layanan LazisMu
PCM Gayamsari

Zakat
Bank Syariah Indonesia
1021146214

Infaq
Bank Syariah Indonesia
1040367663

Konfirmasi :
CS KL Lazismu Gayamsari    0812 1544 6504
Zubad Ismail                        0822 2076 7183

Penulis : Rizky Febriansyah
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Rapat Kerja PCM Pedurungan

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, PEDURUNGAN – Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Pedurungan menggelar rapat kerja pimpinan cabang (Rakerpimcab) di gedung Gedung Dakwah Muhammadiyah Pedurungan, Ahad (13/2/2022). Dengan mengambil tema Meningkatkan Soliditas dan Sinergitas menuju Muhammadiyah Berkemajuan. Suparni sebagai ketua panitia rakerpimcab mengatakan “ dengan tema rakerpimcab ini diharapkan semua, amal usaha di Pedurungan bisa saling berkolaborasi sehingga bisa meningkatkan peran dan kemanfaatannya badi masyarakat”.

Rapat kerja PCM Pedurungan

Rakerpimcab yang dibuka Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, Drs H Warsito, MM., dalam sambutannya Warsito mengatakan bahwa “bangga dan bersyukur dengan kiprah Muhammadiyah di Pedurungan, dan harus diingat oleh pimpinan maupun warga Muhammadiyah bahwa ber-Muhammadiyah iku ojo wedi kangelan ojo wedi kelangan”.

Kegiatan Rakerpimcab ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan PCM Pedurungan dengan agenda melakukan evaluasi kinerja pimpinan bersama unsur pembantu pimpinan dan menetapkan program kerja tahun 2022 beserta penganggarannya. Rakerpimcab diikuti 13 orang pimpinan cabang, Ketua Sekretaris Majelis, Lembaga, Ortom di PCM Pedurungan serta PRM dan AUM sepedurungan.

“Seluruh potensi yang ada di Cabang Muhammadiyah Pedurungan harus mampu meningkatkan sinergi yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Program yang kita rencanakan tahun ini dari seluruh majelis, lembaga dan ortom semua kita prioritaskan untuk mendapatkan prioritas pendanaan yang cukup, untuk itulah KL Lazismu PCM Pedurungan harus mampu meningkatkan peran dan kinerjanya.”, kata Ketua PCM Pedurungan, Jumadi, M.Pd.

Sementara itu Tokoh Muhammadiyah Pedurungan, H. Sa’di Zein Noor yang sekaligus juga mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang menyampaikan masukkan kepada peserta rakerpimcab agar Muhammadiyah di Pedurungan terus berbenah, dan kalau perlu menyusun sejarah Muhammadiyah tidak sekedar di Pedurungan tapi ditingkat Kota Semarang. Sa’di mengatakan “ada kemungkinan bahwa Muhammadiyah di Kota Semarang sudah berusia 100 tahun hal ini bisa diketahui dari buku yang memuat bahwa pada tahun 1933 dilaksanakan kongres Muhammadiyah di Semarang”.

“Banyak AUM yang berkembang di PCM Pedurungan, sedangkan dibidang pengembangan SDM masih sangat kurang, kedepan PCM juga harus lebih fokus dalam pengembangan SDM dan pembinaan kader persyarikatan termasuk terhadap SDM yang ada di AUM agar meningkatkan pemahaman terhadap Muhammadiyah”,ucapnya.

Dalam rakerpimcab tahun ini semua amal usaha diberikan kesempatan untuk menyampaikan program kerja dan kendala yang dihadapinya. Dan dari semua penyampaian AUM muncul kesepahaman untuk saling bersinergi satu dengan yang lain sehingga saling menguatakan. Pada kesempatan rakerpimcab tahun ini juga dilaksanakan penyerahan bendera pataka Hizbul Wathon dari Kwarda yang diwakili Jumadi, M.Pd. kepada Alivia, S.Pd. KS SD Muhammadiyah 8 Semarang sekaligus sebagai ketau Kwartir HW PCM Pedurungan. “Penyerahan bendera pataka HW ini sekaligus menandai resminya keberadaan Pengurus Kwartir HW di PCM Pedurungan” Kata Jumadi.

Kantor Lazismu Daerah dikompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang

Salurkan donasi terbaik anda melalui:

Lazismu PDM Kota Semarang
Memberi Untuk Negeri

Zakat
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Infaq
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Konfirmasi :
0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang)
0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)

Penulis : Eko Prayitno
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara