MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, PEDURUNGAN – Pimpinan Cabang Muhamamdiyah Pedurungan menggelar rapat kerja pimpinan cabang (Rakerpimcab) di gedung Gedung Dakwah Muhammadiyah Pedurungan, Ahad (13/2/2022). Dengan mengambil tema Meningkatkan Soliditas dan Sinergitas menuju Muhammadiyah Berkemajuan. Suparni sebagai ketua panitia rakerpimcab mengatakan “ dengan tema rakerpimcab ini diharapkan semua, amal usaha di Pedurungan bisa saling berkolaborasi sehingga bisa meningkatkan peran dan kemanfaatannya badi masyarakat”.
Rapat kerja PCM Pedurungan
Rakerpimcab yang dibuka Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, Drs H Warsito, MM., dalam sambutannya Warsito mengatakan bahwa “bangga dan bersyukur dengan kiprah Muhammadiyah di Pedurungan, dan harus diingat oleh pimpinan maupun warga Muhammadiyah bahwa ber-Muhammadiyah iku ojo wedi kangelan ojo wedi kelangan”.
Kegiatan Rakerpimcab ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan PCM Pedurungan dengan agenda melakukan evaluasi kinerja pimpinan bersama unsur pembantu pimpinan dan menetapkan program kerja tahun 2022 beserta penganggarannya. Rakerpimcab diikuti 13 orang pimpinan cabang, Ketua Sekretaris Majelis, Lembaga, Ortom di PCM Pedurungan serta PRM dan AUM sepedurungan.
“Seluruh potensi yang ada di Cabang Muhammadiyah Pedurungan harus mampu meningkatkan sinergi yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Program yang kita rencanakan tahun ini dari seluruh majelis, lembaga dan ortom semua kita prioritaskan untuk mendapatkan prioritas pendanaan yang cukup, untuk itulah KL Lazismu PCM Pedurungan harus mampu meningkatkan peran dan kinerjanya.”, kata Ketua PCM Pedurungan, Jumadi, M.Pd.
Sementara itu Tokoh Muhammadiyah Pedurungan, H. Sa’di Zein Noor yang sekaligus juga mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang menyampaikan masukkan kepada peserta rakerpimcab agar Muhammadiyah di Pedurungan terus berbenah, dan kalau perlu menyusun sejarah Muhammadiyah tidak sekedar di Pedurungan tapi ditingkat Kota Semarang. Sa’di mengatakan “ada kemungkinan bahwa Muhammadiyah di Kota Semarang sudah berusia 100 tahun hal ini bisa diketahui dari buku yang memuat bahwa pada tahun 1933 dilaksanakan kongres Muhammadiyah di Semarang”.
“Banyak AUM yang berkembang di PCM Pedurungan, sedangkan dibidang pengembangan SDM masih sangat kurang, kedepan PCM juga harus lebih fokus dalam pengembangan SDM dan pembinaan kader persyarikatan termasuk terhadap SDM yang ada di AUM agar meningkatkan pemahaman terhadap Muhammadiyah”,ucapnya.
Dalam rakerpimcab tahun ini semua amal usaha diberikan kesempatan untuk menyampaikan program kerja dan kendala yang dihadapinya. Dan dari semua penyampaian AUM muncul kesepahaman untuk saling bersinergi satu dengan yang lain sehingga saling menguatakan. Pada kesempatan rakerpimcab tahun ini juga dilaksanakan penyerahan bendera pataka Hizbul Wathon dari Kwarda yang diwakili Jumadi, M.Pd. kepada Alivia, S.Pd. KS SD Muhammadiyah 8 Semarang sekaligus sebagai ketau Kwartir HW PCM Pedurungan. “Penyerahan bendera pataka HW ini sekaligus menandai resminya keberadaan Pengurus Kwartir HW di PCM Pedurungan” Kata Jumadi.
Kantor Lazismu Daerah dikompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang
Salurkan donasi terbaik anda melalui:
Lazismu PDM Kota Semarang Memberi Untuk Negeri
Zakat Bank Syariah Indonesia 777 888 1785
Infaq Bank Syariah Indonesia 777 888 1785
Konfirmasi : 0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang) 0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)
Penulis : Eko Prayitno Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara
MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, PEDURUNGAN – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kalicari menyelenggarakan kajian yang diperuntukkan bagi masyarakat umum pada hari Ahad. Bertempat di masjid Baitussholihin Jl. Dr. Muwardi Timur Raya no 15, Kalicari. Untuk tanggal 30 Januari 2022, kajian tersebut diisi oleh narasumber ustadz Drs. H. Fahrurozi M.Ag. Beliau menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, yang akan menyampaikan tema “Mengaktualisasikan Ajaran Islam”.
Ustadz Drs. H. Fahrurozi M.Ag. ketika menjadi narasumber dikajian ahad pagi PRM Kalicari
Agama Islam adalah agama yang penuh cinta dan kasih sayang, agama yang dapat menyudahi kegelapan, dan memulai kehidupan baru yang lebih menjanjikan dan terang benderang. Agama yang sempurna, dan relevan di setiap zaman hingga akhir dunia. Ketika setiap orang mengerti bahwa Islam itu indah, maka setiap detik dalam kehidupannya, tidak akan luput dalam benaknya untuk mengingat Allah. Mengingat Dzat Yang Menyandang Nama Allah.
Sejarah peradaban Islam yang sudah tercatat pada sejarah dunia, menunjukkan bahwa Islam pernah mengalami masa kejayaan, masa di mana dapat mengubah hidup manusia yang terbelakang, menjadi kehidupan yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan perkembangan. Daulah Islam Andalusia, Kerajaan Turki Utsmani, dan Kerajaan Mughal di India, adalah contoh dari peradaban Islam yang pernah berjaya, mereka menyebarkan pengaruhnya ke berbagai aspek kehidupan. Ajaran Islam yang mereka sebar luaskan ini tidak hanya membimbing hubungan antara manusia dengan Tuhan, melainkan juga hubungan manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.
Sebagaimana firman Allah didalam surat An-Nahl ayat 89 :
Terjemah Arti : Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).
Selain itu, juga dapat dilihat pada surat Al-Hajj ayat 78 :
Terjemah Arti : Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah salat; tunaikanlah zakat, dan berpegangteguhlah kepada Allah. Dialah Pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Dalam al-Quran, telah jelas disebutkan tata krama yang harus dipegang sungguh – sungguh, ketika berhadapan dengan Tuhan, manusia, maupun alam. Berbuat kerusakan, bukanlah hal yang diinginkan Islam, dan tentu akan dimurkai-Nya.
Landasan Iman
Iman artinya dalam Islam diterjemahkan sebagai percaya. Akar katanya berasal dari kata amana yang mengandung arti ia percaya. Jika digunakan menurut wazan transitif artinya menganugerahkan ketentraman atau perdamaian. Namun, bila menurut wazan intransitif artinya berubah menjadi masuk dalam keadaan tentram atau damai.
Pengertian Iman juga disebutkan dalam hadits dari Umar bin Khatthab radhiyallahu’anhu, ia berkata pada suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah,
Artinya: “Beritahukanlah kepadaku apa itu iman.” Rasulullah menjawab, “Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim).
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu mendorongkannya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Sebab itu, iman bukan hanya dipercayai atau diucapkan melainkan juga untuk menyatu dalam diri seseorang yang dibuktikan dalam perbuatannya.
Adapun contoh dari landasan tentang Iman adalah sebagai berikut :
1. Islam itu kasihsayang Allah kepada manusia Cinta Allah itu adalah cinta yang tidak terbatas. Hakikat dan besarnya tidak bisa dipersamakan dengan kasih sayang siapa pun. Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-A’raf ayat 156 :
Terjemah Arti : Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”
Untuk memberikan gambaran kepada umat tentang kasih sayang Allah, Rasulullah mengibaratkan kalau kasih sayang Allah itu berjumlah seratus, maka yang sembilan puluh sembilan disimpan dan satu bagian lagi dibagi-bagi. Yang satu bagian bisa mencukupi seluruh kebutuhan makhluk. Hal ini menunjukkan betapa luasnya cinta Allah.
2. Semua Perintah Allah untuk Kebaikan Manusia Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita. Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Sebagaimana firman Allah didalam surat Fushshilat ayat 11 :
Terjemah Arti : Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami datang dengan patuh.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Allah terhadap makhluk yang dibebani tugas keagamaan (manusia dewasa dan jin) untuk melakukan hal-hal tertentu. Hal ini dapat berupa ibadah murni, seperti shalat, puasa, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti bekerja untuk mencari nafkah, menikah, dan lain-lain.
3. Semua Larangan Allah untuk Kebaikan Manusia Manusia diturunkan ke dunia hanya sementara. Pada waktunya mereka akan menghadap kembali kepada Allah SWT selaku Pencipta seluruh alam ini. Karena itu, melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya adalah hal yang mesti dijalankan oleh seluruh umat manusia. Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Anbiya ayat 35 :
Terjemah Arti : Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.
Meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh agama dapat membawa manusia kepada kebahagiaan. Kehidupan di dunia tidak ada yang abadi. Kesenangan yang dirasakan oleh manusia tidak sempurna. Sebab, dunia merupakan sebuh ujian bagi manusia.
Masjid Baitush Sholikhin, tempat berlangsungnya kajian ahad pagi PRM Kalicari
Islam Sesuai Fitrah
Fitrah diambil dari bahasa Arab yaitu fa-tho-ro yang berarti “membuka” atau “menguak”, juga dapat diartikan sebagai perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fitrah dikaitkan dengan kata sifat, asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan. Fitrah dalam diri manusia secara religus dimaknai sebagai umat Muslim yang beriman Islam. Tegasnya dalam Alquran, Allah SWT meminta umat-Nya untuk meyakini syariat yang diajarkan dalam agama Islam dan mampu mengamalkannya.
Sebagaimana firman Allah didalam surat Ar-Rum ayat 30 :
Terjemah Arti : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Mengenai kata fitrah menurut istilah (terminologi) dapat dimengerti dalam uraian arti yang luas, sebagai dasar pengertian itu tertera pada surah al-Rum ayat 30, maka dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa pada asal kejadian yang pertama-pertama diciptakan oleh Allah adalah agama (Islam) sebagai pedoman atau acuan, di mana berdasarkan acuan inilah manusia diciptakan dalam kondisi terbaik. Oleh karena aneka ragam faktor negatif yang mempengaruhi, maka posisi manusia dapat bergeser dari kondisi fitrah-nya, untuk itulah selalu diperlukan petunjuk, peringatan dan bimbingan dari Allah yang disampaikan-Nya melalui utusannya (Rasul-Nya).
Islam Sesuai dengan Sunatullah
Hidup ini mesti mengikuti ritme sunnatullah (natural law), jika kita ingin selamat dunia dan akhirat. Karena semua yang terjadi di alam ini mengikuti hukum sebab-akibat yang sudah dititahkan oleh Sang Pencipta ( Allah, Huwa al-Haq). Hukum alam Tuhan ini berbunyi: “Kematian itu pasti terjadi, setiap yang bernyawa pasti akan mati, setiap makhluk ini pasti mengalami fana’ dan akan berakhir pada saat tertentu”. Semua ini ada sebab dan akibatnya.
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah dan sunnatullah. Disebut Islam, karena agama ini mengajarkan tata cara hidup yang sesuai dengan fitrah dan ritme sunnatullah, untuk memperoleh kehidupan yang damai dunia maupun akhirat. Ber-islam artinya menjadi orang yang selalu mencintai kestenteraman dan kedamaian, hidupnya selalu dipenuhi ketenteraman, aman dan damai. Masyarakat islami dengan demikian adalah, masyarakat yang mencintai kedamaian, ketenteraman dan kesejahteraan baik secara individu maupun kolektif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Maidah ayat 3 tentang penegasan kesempurnaan ajaran Islam :
Terjemah arti : Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.
Kebalikan orang Islam adalah orang kafir. Orang kafir adalah orang yang melawan sunnatullah dan fitrah kemanusiaan, tidak mencintai kedamaian dan ketenteraman, melawan kebenaran dan melawan para utusan Allah. Dan orang yang melwan sunnatullah pasti binasa. Ini terbukti secara empirik dalam sejarah kemanusiaan,
Sebagaimana firman Allah didalam surat Hud ayat 59 :
Terjemah Arti : Dan itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai rasul-rasul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi durhaka.
Dalam kisah kaum Nabi Hud, yaitu kaum ‘Ad, mereka diterpa oleh badai yang amat dahsyat selama tujuh hari, mereka bergelimpangan bak pohon kurma yang lapuk bertumbangan. Ternak, sawah-ladang dan seluruh pemukiman hancur lantak dibinasakan oleh badai tersebut.
Para jamah yang khusyu mendengarkan tausiah dari ustadz Drs. H. Fahrurozi M.Ag.
Islam Itu Seimbang
Allah telah menyatakan peran yang harus dimainkan Islam, yaitu sebagai ummatan wasathan (umat yang serasi dan seimbang), adalah menjadi saksi atas kebenaran dan keagungan ajaran Allah. Hal itu dengan jelas terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 143:
Terjemah Arti : Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.
Menurut ajaran Islam, sesungguhnya kebebasan itu bukan ditujukan untuk kebebasan sendiri. Kebebasan haruslah dimanfaatkan untuk menciptakan kemashalatan bersama. Oleh karenanya, kita perlu terus menerus merenungkan apa makna kebebasan itu. Kita juga perlu menyadari, bahwa sekalipun kebebasan itu menjadi hak bagi setiap orang, tetapi kebebasan kita pasti juga terbatasi oleh hak orang lain untuk menikmati kebebasan yang sama. Oleh karena itu, di dunia ini tidak akan ada kebebasan mutlak.
Islam Itu Indah
Islam itu indah karena didalam ajarannya sangat mengutamakan hubungan antar sesama manusia, dan ciptaan Tuhan lainnya, tidak memandang apapun agama yg dianut, saling menghargai sesama manusia dan selalu berkata yg baik terhadap orang lain, Islam tidak memandang status sosial orang lain, tidak ada kasta dalam Islam, semua manusia diciptakan untuk saling berdampingan secara damai dan selaras.
Sebagaimana firman Allah didalam surat Ali-Imran ayat 19 :
Terjemah Arti : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.
Sebagaimana firman Allah didalam surat Asy-Syura ayat 13 :
Terjemah Arti : diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).
Islam adalah agama yang dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk makhlukNya. Agama yang dibawa Nabi merupakan agama yang paripurna. Allah tidak akan menerima agama selainnya. Jadi agama ini adalah agama penutup, yang dicintai dan diridhaiNya.
Islam Rahmatan Lil Alaamin
Islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘Alamin. Pernyataan ini dewasa ini sangat sering dikemukakan sebagai pemahaman bahwa Islam adalah agama rahmah, kasih sayang terhadap sesama manusia dan alam semesta serta kontra terhadap kekerasan dan agresivitas terhadap sesama manusia dan alam semesta. Pemahaman ini diambil dari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 107 :
Terjemah Arti : Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.
Wujud dari pemahaman ini yaitu pemeluk agama Islam yang saleh adalah pribadi yang Rahmatan lil ‘Alamin, dengan teladan utama Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama untuk semua makhluk Allah SWT (universal), tidak terbatasi geografi, suku, bangsa, dan ras.
Kantor Lazismu Daerah dikompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang
Salurkan donasi terbaik anda melalui:
Lazismu PDM Kota Semarang Memberi Untuk Negeri
Zakat Bank Syariah Indonesia 777 888 1785
Infaq Bank Syariah Indonesia 777 888 1785
Konfirmasi : 0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang) 0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)
Penulis : Fahrurozi Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara