FUNGSI KANTOR LAYANAN LAZISMU BAGI MASYARAKAT

Suasana tenang dengan hawa yang sejuk sepanjang hari, itulah kondisi yang diharapkan bisa menambah semangat para peserta rapat kerja KL Lazismu PCM Banyumanik, Kota Semarang. Raker dimulai pada hari Senin (19/11/18) dan berlangsung selama dua hari, hingga Selasa. Raker yang bertempat di villa QU Bandungan tersebut dihadiri oleh segenap pimpinan PCM dan KL Lazismu PCM Banyumanik, Serta mengundang Direktur Lazismu Jateng dan Pimpinan Lazismu Kota Semarang.

Pertemuan dimulai sejak pukul 19.30 WIB. Materi diawali dengan pengantar pembuka, yang dilanjutkan memompa spirit Lazismu,yang di bawakan oleh direktur Lazismu Jawa Tengah, Alwi Mashuri. Sebuah kesuksesan sekecil apapun tidak di raih dengan mudah, apalagi kalau menginginkan sebuah kesuksesan yang besar. Harus dicanangkan sebuah mimpi besar, diikuti dengan usaha maksimal, pemanfaatan waktu, biaya dan sumber daya yang terukur, hingga menghasilkan karya yang memuaskan. Jangan takut untuk bermimpi, dan tuliskan mimpi itu, simpan hingga mimpi terwujud suatu saat. Demikian pesan Alwi.

Sementara itu BP Lazismu Daerah Kota Semarang, Hermanto Ichwan menyampaikan tentang aturan Kelembagaan Lazismu, mulai dari tingkat tertinggi di pimpinan pusat, perwakilan wilayah dan terrendah di tingkat daerah. Sedangkan di tingkat PCM, PRM, AUM dan Ortom adalah kantor layanan Lazismu yang dibentuk oleh Lazismu daerah. Selain itu juga disampaikan tentang pengelolaan kantor layanan (KL), ada 3 fungsi utama yang harus dijalankan KL, yaitu : fungsi edukasi, fungsi pelayanan dan fungsi pemberdayaan.

Semua personil Lazismu adalah amil, baik yang berada di posisi pimpinan (Badan Pengurus, Badan Pengawas dan Dewan Syariah) maupun eksekutif (daerah, KL PCM dll). Amil harus mampu menjalankan fungsi edukasi kepada masyarakat, setiap waktu di manapun tempatnya. Amil harus memahami aturan hokum dan kelembagaan, pengelolaan serta pemanfaatan dana ZISKA.

Terkait dengan fungsi pelayanan, Kantor Layanan Lazismu harus siap untuk melayani masyarakat, baik tentang konsultasi perzakatan, penerimaan, penjemputan maupun penyaluran dana ZISKA, hingga pelaporannya.

Sementara itu fungsi pemberdayaan harus dilakukan sesuai aturan zakat. Program pemberdayaan harus dibuat sebaik mungkin mempertimbangkan kondisi masyarakat dan dilaksanakan berdasar data yang valid, sesuai hasil assesmen di lapangan. Tiga fungsi tersebut mutlak harus dijalankan di sebuah kantor layanan, demikian tegasnya. (san)

Ribuan Warga Kota Semarang ikuti Jalan Sehat

SEMARANG. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang menggelar Jalan sehat dalam rangka Milad 106 Tahun Muhammadiyah, Puluhan ribu warga Muhammadiyah dan masyarakat umum memadati area sekitar Gedung PWM Singosari. Acara ini di gelar pada hari Ahad, 18 November 2018, start – finish Gedung PWM Jateng Jl. Singosari Raya no.33 Semarang
Antusias masyarakat untuk jalan sehat memang sangat terlihat jelas. Peserta bukan hanya dari warga Muhammadiyah saja tetapi juga dari masyarakat Umum.
Slamet Widodo, M.Pd selaku ketua panitia menjelaskan “bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata silaturrahim antar warga dan aksi memperingati 106 tahun milad Muhammadiyah sebagai syiar yang menggembirakan umat dan masyarakat umum. Dalam kegiatan itu juga di adakan aksi mengumpulkan donasi untuk membantu korban bencana di Palu dan Donggala “. Jelasnya.
Peserta dengan jumlah ribuan ini dihimbau untuk cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Peserta mencintai lingkungan hidup tidak meninggalkan sampah-sampah berserakan. Seluruh peserta dimohon membawa kantong plastik untuk memungut sampah di sekelingnya. Kita datang disambut dengan lungkungan yang bersih, maka kita akan pulang dengan kondisi lingkungan yang bersih pula.” Himbau Ketua.
Kegiatan Jalan sehat ini oleh panitia sudah di sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan memasang spanduk di beberapa titik, media sosial, radio, melalui struktur organisasi, dan lain-lain.
Rute yang dilalui adalah star Jalan Singosari – Jl. Hayam Wuruk Pleburan – Jl. Kusumwardani – Jl. Pahlawan – Jl. Sriwijaya – Jalan Singosari dan Finish di depan Gedung PWM Jateng. Kegiatan dimulai Pukul 06.30 sampai dengan selesai, doorprise yang telah disediakan diantaranya sepeda motor, mesin cuci, kulkas, TV LED, kipas angin, dan lain sebaginya. Turut serta sebagai donatur doorprise persembahan antara lain dari Walikota Semarang, Bank Mandiri Syariah, Bank Jateng, Bank Surya Artha Barokah dan lain-lain
Jalan sehat yang dikemas dengan acara Pawai Taaruf yang di hadiri oleh PWM jawa Tengah, PDM Kota Semarang, Bupati Walikota Semarang. dengan dibantu Keamanan dari Kepolisian, Tapak Suci dan Kokam

Edp – MPI Kota Semarang

PENTINGNYA LITERASI DAKWAH

Pada hari Sabtu (17/11/18), bertempat di aula TK Pembina ABA 54 Ngaliyan, Kota Semarang, berlangsung pertemuan yang bertajuk Pencerahan dan Dialog Interaktif oleh Prof. Dr. Imam Robandi bersama PWA Jateng, Majelis Dikdasmen PDA Semarang dan IGABA Kota Semarang. Prof Robandi adalah seorang Sekretaris Dewan Profesor ITS, dan juga seorang Pimpinan di Majelis Dewan Guru Besar 11 PTN-BH. Acara tersebut dilangsungkan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PWA Jawa Tengah.

Dalam dialog tersebut Prof Robandi sempat memberikan komentar terhadap desain bangunan, kombinasi warna bangunan, wahana bermain, dan lapangan tempat bermain. Semua komponen tersebut berpengaruh terhadap pembentukan perilaku anak didik, yang akan berpengaruh pula terhadap kualitas SDM yang dihasilkan. Lebih jauh Prof Robandi menyarankan agar wahana bermain anak dilengkapi dengan kolam renang, namun dirinya berpesan apabila membangun kolam renang harus dilakukan dengan cermat, jangan sampai ada kebocoran barang sedikitpun. Terlebih lagi dalam pemeliharaan, harus memakai tenaga ahli yang kompeten di bidang itu, karena menyangkut kesehatan anak didik. Oleh karena itu penyelenggara sekolah harus melatih tenaga kerja khusus dan menyiapkannya secara serius.

Di kesempatan itu media Lazismu sempat berbincang sejenak menjelang shalat dhuhur purna acara, dan diketahui bahwa Prof Robandi sangat konsen dengan dunia literasi, khususnya di bidang tulis menulis. Dia ceritakan, setahun yang lalu dia mengadakan pelatihan penulisan di Tawangmangu, Kab Karanganyar, Jawa Tengah dan pesertanya yang berasal dari seluruh Indonesia, ada yang dari Sumatera Barat dan juga dari Papua. Berikut beberapa pertanyaan yang sempat saya lontarkan :

Bagaimana komentar anda tentang literasi, khususnya di lembaga dakwah ? Literasi menyangkut kegiatan tulis menulis, dengar mendengar juga membaca. Senjata utama dakwah adalah literasi utamanya tulis menulis, jadi kalau tidak menguasai literasi media apapun akan beku, kelemahan itu harus di tutup dengan belajar, semua kader Muhammadiyah harus jago di dunia literasi. Jangan kita hanya menjadi penikmat hasil karya orang lain.

Apa nilai strategisnya ? Orang yang bermain di dunia literasi tambah hari tambah cerdas dari segi apapun. Orang yang menulis akan memahami dirinya sendiri dan juga memahami orang lain. Secara marketing itu bagus. Menulis untuk diri sendiri itu biasa, tetapi menulis itu agar bisa difahami oleh orang lain, itu baru keren. itu adalah misinya, bagaimana menjual produk agar mereka faham apa yang dijual. Mungkin brosur kita tidak menarik, tidak marketable, itu akibat literasi juga,mungkin psikologinya kurang bagus, bahasanya kurang tepat, harus belajar lagi.

Siapa yang harus mengembangkan literasi ? Ini era horizontal, kekuatannya ada di individu, jadi dakwah itu bisa dilakukan oleh individu. Dakwah bisa jadi tanpa menggunakan organisasi, cukup individu upload di yutube misalnya, kalau menarik pasti dapat pengikut. Ini sebuah keniscayaan dan tidak dapat dihindari. Muhammadiyah bisa kehilangan pengikut juga kalau tidak menguasai itu. Oleh sebab itu teman-teman di persyarikatan utamanya pimpinan, harus menguasai itu, kalau tidak ya harus ditraining, dan diadakan latihan yang rutin.

Prof Robandi berpesan secara khusus kepada Lazismu agar betul-betul serius membangun SDM dengan mengadakan training, menambah kemampuan penulisan, dan itu menjadi keharusan. Karena tulisan adalah pintu gerbang bagi orang lain mengenali manfaat yang dibawa oleh Lazismu. Literasi berpengaruh signifikan terhadap sukses atau gagalnya program marketing Lazismu. (san)