TASHARUF LAZISMU BERSAMA MPS

Pada hari Ahad (10/02/2019), bertempat di aula Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah Kota Semarang telah dilaksanakan dialog terbuka LKSA Muhammadiyah bersama orang tua calon anak asuh yang disertai pembagian paket sembako & alat tulis bagi 70 calon anak asuh di LKSA tersebut. Acara yang bertajuk “Rapat Koordinasi serta Evaluasi Bersama Orangtua Anak asuh LKSA Muhammadiyah Kota Semarang” itu diselenggarakan oleh Majelis Pelayanan Sosial (MPS) yaitu majelis yang menaungi lembaga tersebut dalam rangka sosialisasi program layanan sosial LKSA kepada masyarakat.

Paket santunan tersebut telah dipersiapkan oleh MPS bersama Lazismu, sebagai wujud kerjasama saling mendukung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai bidang dakwah masing-masing.

Ketua MPS, Imam Sukar menyatakan terimakasih atas kerjasama yang telah terjalin hingga sukses dalam pelaksanaan sosialisasi dan santunan di hari itu. Dirinya menerangkan saat ini ada 92 anak asuh yang dibina oleh LKSA, 22 orang tinggal di asrama sedangkan 70 siswa tinggal di luar asrama. Masih ada salah persepsi di masyarakat yang menganggap LKSA sama dengan panti asuhan, sehingga banyak orangtua yang malu menitipkan anaknya di asrama. Imam menegaskan bahwa LKSA tidak sama dengan panti, Banyak perbedaan dan pengembangan LKSA, salah satunya adalah anak asuh yang ada diluar asrama. Anak asuh luar ini dibiayai 100 % biaya sekolahnya, namun tetap tinggal bersama orang tuanya.
Selanjutnya Imam menjelaskan bahwa dalam menjalankan peran ini, MPS memfungsikan PCM sebagai mitra jejaring rekrutmen, yang memberikan rekomendasi calon siswa di luar asrama, dan selanjutnya PCM juga berperan dalam memonitor siswa asuh yang ada di wilayahnya.

Dalam memperkuat ekonomi para orang tua siswa asuh, MPS juga memberikan bantuan permodalan usaha kecil. Berupa pinjaman modal tanpa bunga yang diberikan kepada wali siswa yang memenuhi kriteria bantuan usaha. Setiap bulan penerima bantuan ini harus mengembalikan sesuai rencana yang telah disepakati. Sementara modal yang berjalan akan di gulirkan kepada ortu siswa yang lain.

Pada kesempatan yang sama, pimpinan harian LKSA, Wartono menyatakan kesediaannya dalam melaksanakan kerjasama yang lebih intens dalam memanfaatkan aset lembaga yang dipimpinnya. Dirinya menjelaskan masih tersedia beberapa ruangan eks perkantoran yang sekarang sudah di renovasi untuk tempat tinggal sementara mahasiswa, kalau ada yang mau menempati dipersilakan, katanya.

Di kesempatan lain pimpinan Lazismu, Azis Sholeh meyatakan terimakasih atas terjalinnya kerjasama ini. Dirinya berharap silaturrohim tetap dilakukan ke semua lembaga pembantu pimpinan daerah, pimpinan cabang, juga pimpinan amal usaha, agar terjalin kesepahaman yang saling mengerti kebutuhan maupun permasalahan yang dihadapi. Kedepan dirinya berharap agar Lazismu mampu berperan di semua fungsi dakwah di persyarikatan. (san)

1
2

HALAMAN BERMAIN INI BISA MENJADI LADANG AMAL

Halaman itu berada di antara dua bangunan ruang kelas yang saling berhadapan. Lengkap dengan panjatan, perosotan dan ayunan. Disinilah tempat siswa-siswi TK ABA 46 Tugu, Semarang, menghabiskan waktu bermainnya. Namun hari ini Jum’at (08/02/19) mereka tidak bisa bermain di halaman. Lantaran sisa air hujan semalam masih menggenang, ditambah lagi hujan deras pagi harinya. Genangan itu bisa berlangsung beberapa hari, kata seorang guru senior, Siti Hajar sambil menunjuk ke arah halaman. Benar, halaman itu masih terendam sedalam mata kaki orang dewasa.

Permasalahan ini sudah dialami sejak beberapa tahun yang lalu. Kalau hujan turun air menggenang, bahkan seringkali masuk ke dalam kelas kata Hajar. Karenanya setahun yang lalu pengelola sekolah berusaha membangun, meninggikan ruang kelas, teras dan halaman. Namun karena keterbatasan dana sehingga baru teras sekolah yang berhasil ditinggikan. Teras ini dibangun lebih awal agar air tidak masuk kedalam ruang kelas, dan tidak mengganggu proses pembelajaran.

Tahun ini pengelola sekolah berniat meneruskan pembangunan, dengan prioritas halaman tempat bermain dan ruang kelas tempat belajar anak didiknya. Lagi-lagi niat baiknya terbentur oleh keterbatasan dana.

Lazismu menawarkan satu solusi agar sekolah ini membuka kantor layanan ZISKA (zakat, infaq, sedekah dan sumbangan keagamaan lainnya) di bawah kordinasi Lazismu Kota Semarang. Untuk itu, diperlukan beberapa orang guna dididik menjadi amil, supaya terampil melayani kebutuhan ZISKA di masyarakat dan mampu mengelola dan mempertanggungjawabkannya dengan benar.

Disampaikan juga oleh Hajar bahwa TK tersebut sudah menerapkan pola infaq Jum’at bagi semua siswanya. Dengan menggunakan satu kotak infaq yang diedarkan bergilir ke seluruh siswa. Kedepan dia ingin melengkapi fasilitas kotak infaq ini untuk setiap siswa didiknya, agar masing-masing siswa bisa membawa pulang kotak yang telah diberi identitas sesuai namanya. Hal ini dimaksudkan untuk menanamkan karakter kedermawanan pada diri setiap siswa didik.

Di akhir pertemuan kunjungan kami, Hajar menyatakan keinginannya membuka kantor layanan ZISKA di sekolah ini, untuk membuka kesempatan wakaf, infaq juga sedekah guna membangun sarana pendidikan Islami tersebut. Untuk saat ini infaq pembangunan bisa ditransfer ke rekening Lazismu berikut :

  • Muamalat 475 000 3366
  • BSM 777 888 1785
  • BTN Syariah 714 205 6983
    Konfirmasi transfer bisa dilakukan ke nomor call center Lazismu 0856 4087 3531. Semoga Allah memberikan barokah-Nya kepada anda semua, amiin. (San)
1
2

BINA MUALLAF DI LAZISMU

Disaksikan oleh jamaah shalat Jumat di masjid At-Taqwa Wonodri Semarang, pada hari Jum’at (1/2/19), berlangsung ikrar pembacaan syahadat seorang muallaf yang baru memeluk Islam. Dia adalah Dedi Sulistyo seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan nasional yang sudah beberapa lama tertarik dengan ajaran Islam.

Ketertarikan Sulistyo pada ajara Islam berawal dari berita-berita yang beredar tentang radikalisme. Dari sinilah dirinya tertarik belajar tentang Islam lebih jauh. Setelah banyak membaca dan sering berdiskusi dengan orang-orang Islam yang dia anggap kompeten, dia mengambil kesimpulan bahwa Islam sama sekali berbeda dengan radikalisme. Baginya Islam megajarkan semua nilai kebaikan yang akan berguna untuk kehidupan dunia. Bahkan dengan adanya keyakinan akan kehidupan yang kekal setelah berakhirnya kehidupan dunia ini. Dirinya lebih yakin dengan ajaran Islam sebagai jalan hidup yang benar. Setelah melalui pertimbangan yang matang, termasuk dorongan dari isterinya, Sulistyo baru menyatakan niatnya memeluk agama Islam.

Sehari sebelum ikrar syahadat dilaksanakan, tepat pada hari Kamis malam, Sulistiyo berkunjung ke rumah H. Nur Shodiq, Ketua amil Lazismu KL Banyumanik Kota Semarang, yang selama ini sering menjadi teman curhat Sulistyo. Melalui Nur Shodiq dirinya menyatakan niat tulusnya untuk memeluk agama Islam dan meminta bimbingan tata cara peribadatan dan pelaksanaan kegiatan keIslaman yang lain.

Setelah berdiskusi panjang, selanjutnya Nur Shodiq menghubungi takmir masjid At-Taqwa Wonodri, tempat pusat pelayanan muallaf di Muhammadiyah Kota Semarang, untuk melaksanakan ikrar syahadat dimaksud. Hingga saat yang direncanakan selesai shalat Jum’at dilaksanakan prosesi masuk Islam Sulistyo. Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Pembacaan ikrar syahadat dibimbing oleh ustad Zuhad Masduki, yang pada hari Jum’at ini menjadi imam shalat Jum’at.

Pembinaan keimanan dan keislaman muallaf tersebut, selanjutnya akan dilaksankan oleh Nur Shodiq bersama Lazismu KL Banyumanik Semarang. Beberapa program Lazismu bisa disinergikan dengan kegiatan pembinaan muallaf, baik di bidang dakwah, pendadanaan maupun bidang lain yang terkait. Demikian ungkap Nur Shodiq menutup pembicaraan. (San)

Sementara takmir masjid At-Taqwa, Ustad Eko menjelaskan, Sejak awal tahun ini sudah ada 2 orang yang berikrar syahadat di masjid At-Taqwa. Diharapkan ini akan menambah syiar dakwah masjid, demikian menurut Eko.

1
2
3