MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, GUNUNGPATI – Kajian Ahad pagi masjid At-Taqwa Patemon, Gunungpati Semarang (2/6/24), menghadirkan pembicara dari Juleha Muhammadiyah Kota Semarang. Menjelang dilaksanakannya ibadah qurban, jamaah diingatkan kembali tentang tatacara penyembelihan, khususnya hewan qurban.
Ustad Abdullah dari Juleha yang juga anggota Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM kota Semarang menyampaikan tentang pentingnya menghadirkan makanan halal dari hasil sembelihan. Dimana penyembelihan merupakan salah satu titik paling kritis kehalalan daging hasil sembelihan itu.
“Agar daging yang dihasilkan dari sembelihan tetap halal, maka ada persyaratan tertentu untuk menjadi personil juru sembelih halal. Persyaratan syar’inya adalah orang yang beragama Islam serta menjalankan rukun Islam secara berkelanjutan. Jelas Abdullah”.
“Selain itu ada persyaratan tehnis dalam menyelenggarakan penyembelihan yang meliputi peralatan keselamatan, peralatan penyembelihan, kemampuan personil mengelola hewan, kesehatan dan kesejahteraan hewan, hygenitas serta sanitasi. Tegas Abdullah”.
Jamaah sangat antusias mengikuti tema tersebut. Bermacam pertanyaan muncul, mulai dari cara menenangkan hewan, posisi penyembelihan, menggunakan alat, jenis pisau yang cocok, cara penajaman pisau hingga produk olahan daging qurban.
Khusus untuk produk olahan daging qurban disarankan agar bekerjasama dengan Lazismu, agar daging qurban diolah menjadi rendang dengan kemasan kaleng. Produk itu dapat bertahan hingga dua tahun dalam kondisi layak konsumsi. Sehingga diharapkan produk ini mampu menjangkau khalayak lebih luas.
Salah satu pekerjaan besar berikutnya bagi lembaga dakwah adalah menghadirkan unit-unit usaha yang dapat memproduksi makanan dan daging halal untuk masyarakat agar terjamin kehalalan produk tersebut. Semoga Allah memudahkan.
Kontributor : Abdullah Hasan Pardjojo
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara