Menjaga Kesehatan dan Meningkatkan Taqwa Lewat Puasa Ramadan


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, NGALIYAN – Masjid At-Taqwa 2 Wates kembali menggelar pengajian rutin Ahad pagi pada Minggu, 2 Maret 2025. Pengajian kali ini mengangkat tema “Puasa Ramadan Agar Bertaqwa dan Dapat Manfaat Sehat” dengan menghadirkan narasumber Dr. dr. Masyrifan Djamil, MPH., MMR., seorang pengurus pusat Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI). Pengajian ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap dua minggu sekali, yaitu di minggu pertama dan ketiga setiap bulan.

Dalam kajiannya, Dr. Masyrifan mengajak para jamaah untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat yang Allah berikan.

“Kalau tidak percaya betapa berharganya sehat, silakan berkunjung ke rumah sakit dan lihat sendiri. Hadir ke pengajian saat sedang berpuasa akan mendapatkan pahala berlipat ganda”. Ujarnya

“Puasa merupakan ibadah yang spesial, karena Allah sendiri yang akan memberikan ganjarannya secara langsung. Beliau mengutip firman Allah dalam hadits qudsi, “As-shoumu lii wa ana ajzi bihi”, bahwa puasa itu khusus untuk Allah dan Allah sendiri yang akan memberikan balasannya”. kata Dr. Masyrifan.


Menyambut Ramadan, Dr. Masyrifan mengajak jamaah untuk mempersiapkan diri secara lahir dan batin. Mulai dari taubat nasuha, memperbanyak dzikir, hingga memohon ampunan kepada Allah. Beliau juga mengingatkan tentang hadits Jibril, di mana Rasulullah mengucapkan “Aamiin” untuk tiga golongan yang celaka, yaitu:

  1. Orang yang memasuki Ramadan, tapi dosanya tidak diampuni.
  2. Orang yang masih memiliki orang tua, tapi tidak bisa masuk surga.
  3. Orang yang mendengar nama Rasulullah, tapi tidak bersholawat.

Selain persiapan hati, persiapan ilmu, iman, dan fisik juga sangat penting. Puasa yang dilakukan dengan ilmu dan niat yang benar akan membawa manfaat luar biasa, tidak hanya untuk taqwa, tapi juga kesehatan.

Puasa telah terbukti menjadi salah satu bentuk terapi kesehatan modern. Orang yang sakit justru bisa menjadi lebih sehat saat berpuasa dengan cara yang benar. Bahkan, penelitian dari China menyebutkan bahwa puasa selama 10 hari berturut-turut mampu memperbaiki homeostasis tubuh, yaitu kemampuan tubuh mengembalikan fungsi organ ke kondisi normal. Hormon-hormon menjadi lebih seimbang, kemampuan mengolah nutrisi meningkat, imunitas lebih kuat, dan kecerdasan pun meningkat.

Dr. Masyrifan juga mengingatkan pentingnya berbuka dengan makanan sehat. Beliau menyarankan untuk berbuka dengan kurma yang kaya serat dan menghindari gorengan.

“Kurma itu menyehatkan, gorengan justru sebaliknya,” tegasnya.


Dalam sesi tanya jawab, salah satu jamaah bernama Bu Ngadiyem yang menderita diabetes menanyakan tentang kewajiban minum obat seumur hidup. Dr. Masyrifan menjawab bahwa sabar dalam menjalani pengobatan adalah bagian dari ibadah, dan orang yang sabar dijanjikan pahala tanpa batas oleh Allah.

“Niatkan minum obat karena Allah, insya Allah berpahala,” pesannya.


Sebagai penutup, Dr. Masyrifan menyampaikan kutipan menarik yang memotivasi jamaah.

“Puasa yang menahan lapar selama 12 jam lebih itu tidak membuat orang sakit, justru sebaliknya, puasa membuat kita lebih sehat.”


Pengajian berlangsung penuh semangat dan antusias. Jamaah yang mayoritas lansia aktif bertanya seputar kesehatan, terutama kaitannya dengan puasa. Semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat, dan kita semua diberi kesehatan serta kesempatan menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan.



Kontributor : Lukmanul Hakim
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara