Rahasia di Balik Kurikulum ‘Aisyiyah: Membangun Fondasi Iman dan Ilmu Anak sejak Dini

Temukan cetak biru pendidikan anak berkarakter. Ratusan guru PAUD 'Aisyiyah dibekali kurikulum unik untuk membangun fondasi iman & ilmu anak sejak dini.

SEMARANG- Setiap orang tua tentu mendambakan buah hatinya tumbuh tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang kokoh dan keimanan yang kuat. Di tengah banyaknya pilihan pendidikan anak usia dini, Kurikulum ‘Aisyiyah hadir menawarkan sebuah formula unik untuk mewujudkan impian tersebut. Bukan sekadar materi belajar biasa, kurikulum ini ibarat cetak biru yang dirancang untuk membangun fondasi iman dan ilmu anak sejak usia paling dini.

Untuk memastikan kurikulum ini tersampaikan secara optimal, Ikatan Guru Bustanul Athfal (IGABA) Kota Semarang menghelat sebuah acara penting. Sebanyak 107 kepala sekolah dan guru dari Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah dan Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) se-Kota Semarang berkumpul untuk Sosialisasi Kurikulum ‘Aisyiyah, Rabu (25/6/2025), di Ruang Aula Lantai 5 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Semarang.

Kegiatan ini bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan upaya strategis untuk menyongsong tahun ajaran baru 2025/2026 dengan visi yang lebih terarah. Tujuannya jelas, yakni memberikan pemahaman mendalam tentang kurikulum khas ‘Aisyiyah, yang diharapkan bisa menjadi pedoman bagi para pendidik dalam menyusun modul ajar di sekolah masing-masing.

Pembekalan untuk Pendidik yang Adaptif

Ketua IGABA Kota Semarang, Sri Sulastri, S.Pd, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberi pemahaman Kurikulum ‘Aisyiyah kepada kepala sekolah dan guru-guru. Ia berharap para pendidik dapat memahami isi kurikulum agar bisa dijadikan acuan.

“Dengan sosialisasi ini, guru-guru bisa memahami isi kurikulum yang mana nanti bisa dibuat acuan untuk membuat modul ajar maupun Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) di TK masing-masing,” ujar Sri Sulastri.

Sulastri berharap, para guru TK ABA se-Kota Semarang dapat menerapkan dan melaksanakan kurikulum ‘Aisyiyah yang menekankan output anak menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan beramal. Muatan Al-Islam, Ke-‘Aisyiyahan, dan Kemuhammadiyahan sudah diatur capaian pembelajarannya dalam kurikulum tersebut.

Dukungan penuh datang dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Semarang. Wakil Ketua PDA yang mengoordinasi Majelis PAUDDASMEN, Dra. Sri Minangwati, M.Pd, menyambut baik inisiatif IGABA. Ia melihat kegiatan ini sebagai persiapan vital menjelang tahun ajaran baru.

“Kegiatannya betul-betul bermakna karena ini adalah persiapan menjelang tahun ajaran baru, yaitu membahas tentang kurikulum merdeka dan perangkat pembelajaran lainnya. Itu bagus sekali,” ungkap Sri Minangwati. Ia pun berharap perwakilan guru yang hadir dapat menjadi agen sosialisasi di sekolah mereka masing-masing.

Materi Komprehensif dan Sistematis

Dalam sesi materi, Bidang Pendidikan IGABA Kota Semarang, Sumiyem, S.Pd, dan Nita Rahmawati, S.Pd, memaparkan isi kurikulum secara rinci. Sumiyem menjelaskan, kurikulum ‘Aisyiyah memuat pendidikan agama yang komprehensif, meliputi akidah, fikih, akhlak, Al-Qur’an dan Hadis, sejarah Islam, serta pengenalan Ke-‘Aisyiyahan dan Kemuhammadiyahan, juga pengenalan dasar bahasa Arab.

Nita Rahmawati menambahkan, kurikulum ini memiliki topik wajib yang unik, seperti “Aku Bangga Menjadi Anak Muslim”, “Menyambut Ramadhan dengan Gembira”, dan “Perayaan Idul Adha”. Menurutnya, strategi internalisasi nilai karakter ‘Aisyiyah dibangun melalui sistem manajemen yang ia singkat sebagai 5K: Konsensus, Komitmen, Kontinyu, Konsisten, dan Konsekuen.

Harapan Berkelanjutan dari Para Pendidik

Antusiasme peserta pun terlihat dari sambutan positif beberapa kepala sekolah. Anita Sartika, Kepala KB ‘Aisyiyah 01 Banyumanik, menyambut baik kegiatan ini. “Ya sebaiknya memang harus disampaikan seperti ini,” ujar Anita.

Senada dengan Anita, Kepala Sekolah TK Pembina ABA 54 Semarang, Nanik Sari Asih, M.Pd, menilai sosialisasi ini sangat bermanfaat. Ia berpendapat bahwa kurikulum ini menjadi rambu-rambu penting bagi para pendidik.

“Bagus ya program itu, karena memang sudah ada minimal rambu-rambu kurikulum ‘Aisyiyah, walaupun mungkin nanti masih ada penyempurnaan dari tingkat PP, tapi minimal biar membuka wawasan bagi para pendidik, ya guru PAUD dan kepala sekolah ‘Aisyiyah, menyambut tahun ajaran baru 2025-2026,” kata Nanik.

Nanik berharap, kegiatan ini tidak berhenti di sosialisasi saja. Ia menginginkan adanya pendampingan berkelanjutan untuk implementasi kurikulum di setiap lembaga agar PAUD ‘Aisyiyah semakin berkualitas.

“Tidak hanya berhenti di workshop, tapi juga sampai pada ada pendampingan implementasi di lembaga,” pungkasnya.

Acara sosialisasi ini kemudian diakhiri dengan menyusun rencana tindak lanjut untuk mengadakan workshop penyusunan modul ajar dan KSP, yang akan menjadi bekal tambahan bagi para pendidik.

Reporter: Salsabil Nurrela Rahmadhani. Editor: Agung S Bakti

Scroll to Top