1 Sikap Pengantar Ke Surga

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Tidak ada satu pun yang tahu kapan dan bagaimana kematian datang menjemput, yang pasti akan ada dua […]

Ustadz Raad Noor Fattah M.Ag. ketika menjadi narasumber kajian ahad pagi Majelis Tabligh PDM Kota Semarang


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Tidak ada satu pun yang tahu kapan dan bagaimana kematian datang menjemput, yang pasti akan ada dua tempat yang telah disediakan setelah kematian itu datang: surga dan neraka. Memasuki surga adalah dambaan setiap insan, siapapun bisa memasukinya. Tidak membedakan kaya-miskin, pejabat-rakyat, muda-tua, sehat-sakit, asal ia mau mengikuti anjuran Allah, maka jalan ke surga selalu terbuka. Surga bukanlah tempat yang diberikan cuma-cuma, tempat tersebut merupakan karunia dari bentuk kasih sayang Allah setelah kita berusaha mengamalkan perintah-Nya.


Ustadz Raad Noor Fattah M.Ag. didalam kajian ahad pagi Majelis Tabligh menjelaskan tentang satu sikap yang bisa mengantarkan ke surga, yaitu istiqomah. Pengertian istiqomah adalah berasal dari Bahasa Arab yang artinya lurus. Istiqomah adalah suatu usaha untuk menjaga perbuatan baiknya, seperti ibadah, secara konsisten dan tidak berubah.IStiqomah juga bisa diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Dalil tentang sikap istiqamah tercantum dalam firman Allah surat Fussilat ayat 30 :

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Pengertian dari surat tersebut menjelaskan tentang

Allah memuji orang-orang beriman dan memberi mereka kabar gembira berupa kebahagian dunia dan akhirat: Orang-orang yang berkata dengan jujur, “Tuhan kami hanyalah Allah, tiada sekutu bagi-Nya”, kemudian mereka senantiasa menjalankan kewajiban; maka malaikat akan turun kepada mereka saat ajal tiba dan saat di alam kubur untuk menyampaikan kabar gembira: “Janganlah kalian takut dari apa yang akan kalian hadapi, dan janganlah kalian bersedih atas apa yang telah berlalu. Bergembiralah dengan surga yang telah Allah janjikan kepada kalian melalui lisan para rasul. Kami adalah para penolong kalian di nunia, dan kami bersama kalian di akhirat. Di dalam surga kalian akan mendapatkan segala kenikmatan yang kekal yang kalian inginkan dan kedudukan yang kalian minta; sebagai kemuliaan dan sambutan dari Tuhan Yang Maha Mengampuni dosa-dosa dan Maha Mengasihi kalian.”



CARA UNTUK TETAP ISTIQOMAH


Orang yang bisa menjalankan suatu ibadah dengan istiqomah memiliki beberapa keutamaan. Bahkan istiqamah itu lebih baik dri 1000 Karamah. Karamah sendiri merupakan kemuliaan di luar nalar logika yang Allah anugerahkan kepada para wali Allah.

Ada cara supaya bisa istiqomah dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dengan menuntut ilmu. Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Allah Swt mewajibkan manusia agar tidak pernah berhenti belajar selama hidupnya melalui Al-Qur’an, sunah, maupun hadits tentang menuntut ilmu. hadits tentang menuntut ilmu ada dalam riwayat ibnu Majah :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

Artinya : Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.

Setelah memahami keutamaan penuntut ilmu, hal yang juga perlu dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah bekal, sehingga perjalanan meraihnya dapat dilalui dengan mudah dan benar. Banyak diantara kita ini memiliki cita-cita, memiliki keinginan, namun jika tidak diiringi dengan kesungguhan, maka itu adalah kedustaan. Apapun cita-cita dan keinginan seseorang, jika diiringi dengan kesungguhan, maka insya Allah akan terwujud.


Sebagai penutup, ustadz Raad menegaskan bahwa ilmu adalah karunia yang Allah berikan kepada hamba-hamba pilihan, untuk mendapatkannya bukan sekedar memerlukan niat dan usaha, namun doa dan permintaan untuk mendapatkannya juga harus selalu dipanjatkan. Niatkan setiap langkah ikhlas hanya mengharap ridha Allah, belajarlah dengan tekun dan sungguh-sungguh, amalkan setiap ilmu yang kau miliki di dalam kehidupan, serta berdoa kepada Allah agar selalu dikaruniakan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Terutama, ilmu yang dapat mengantarkan dan memudahkan jalan kita menuju Syurga-Nya.




Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Scroll to Top