Bunuh Diri dan Mengakhiri Hidup Termasuk Dosa Besar

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Nyawa adalah milik Allah sehingga kita tidak memiliki hak apapun atas nyawa kita. Sedangkan dosa orang yang […]

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Nyawa adalah milik Allah sehingga kita tidak memiliki hak apapun atas nyawa kita. Sedangkan dosa orang yang melakukan bunuh diri lebih besar dibandingkan membunuh orang lain, sebagaimana yang kami pahami dari keterangan yang terdapat dalam kitab Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah.


Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023. Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.


Lengkapnya, berikut daftar 10 provinsi dengan laporan kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2023 :

1.Jawa Tengah = 356 kasus
2.Jawa Timur = 184 kasus
3.Bali = 94 kasus
4.Jawa Barat = 60 kasus
5.D.I Yogyakarta = 48 kasus
6.Sumatra Utara: = 41 kasus
7.Lampung = 27 kasus
8.Sumatra Barat = 26 kasus
9.Bengkulu = 22 kasus
10.Sulawesi Utara = 18 kasus


Berbagai macam faktor berkontribusi menjadi penyebab orang ingin bunuh diri. Berikut beberapa di antaranya :

1. Depresi yang tidak tertangani
2.Perilaku impulsif ( dorongan Hati)
3.Masalah dalam kehidupan sosial
4.Konsumsi alkohol dan obat-obatan
5.Gangguan mental lainnya
6.Pengalaman buruk yang memicu trauma
7.Penyakit yang tak kunjung sembuh
8.Orientasi seksual yang berbeda
9.Mengidap penyakit tertentu
10.Anggota keluarga yang melakukan tindakan serupa


Jepang adalah sebuah negara yang identik dengan bunuh diri dari mulai harakiri menggunakan pedang di jaman samurai dahulu hingga bunuh diri di gunung Fuji yang terkenal angker dan seram. Walaupun tradisi bunuh diri di Jepang sudah berlangsung lama namun bukan berarti tradisi ini hilang dan berkurang, nyatanya saat ini tradisi dan kebiasaan bunuh diri di Jepang tetap meningkat dan tinggi prosentasenya. Namun alasan dasar bunuh diri diantara warga Jepang dahulu dan sekarang berbeda jika jaman dahulu masyarakat Jepang bunuh diri karena alasan mempertahankan harga diri akibat lalai atau gagal dalam tugas tertentu saat ini mayoritas masyarakat Jepang bunuh diri karena alasan tekanan hidup dan ekonomi. Tercatat tingkat bunuh diri di negara Jepang merupakan bunuh diri tertinggi di dunia dengan prosentase rata-rata 76 orang melakukan bunuh diri setiap harinya, tekanan hidup dan iklim ekonomi serta kompetisi  menjadi alasan utama mereka melakukan bunuh diri.


Fenomena bunuh diri tersebut menurut Dosen Psikologi di Semarang, Probowatie Tjondronegoro karena komunikasi yang tidak lancar antara korban dan orang sekitarnya. Kedua mahasiswi itu diduga mengakhiri nyawa mereka karena merasa buntu dari masalah yang dihadapinya. Lebih lanjut, mahasiswa dihadapkan pada permasalahan ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita. Kondisi itu memicu perasaan depresi dan dorongan melakukan bunuh diri. “Kunci dari permasalahan para remaja ini ialah komunikasi,” tambahnya.


Menyikapi kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta seluruh kampus di Indonesia untuk menghadirkan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan nyaman.


Sebagaimana firman Allah dalam surat An-nisa ayat 29-30 :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَالَـكُمۡ بَيۡنَكُمۡ بِالۡبَاطِلِ اِلَّاۤ اَنۡ تَكُوۡنَ تِجَارَةً عَنۡ تَرَاضٍ مِّنۡكُمۡ​ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَنۡـفُسَكُمۡ​ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيۡمًا‏ (٢٩) وَمَنۡ يَّفۡعَلۡ ذٰ لِكَ عُدۡوَانًا وَّظُلۡمًا فَسَوۡفَ نُصۡلِيۡهِ نَارًا​ ؕ وَكَانَ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرًا‏ (٣٠)

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barang siapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah. (30)

Dari penjelasan tersebut menyatakan bahwa orang yang mati karena melakukan bunuh diri akan masuk neraka dan kekal di dalamnya. Hal ini sebagai balasan atas tindakan bodohnya.


Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan: “Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di adzab dengan itu di neraka Jahannam. Artinya seseorang yang bunuh diri pasti akan masuk neraka Jahannam” (Syarhu Al Kabair, 109). Maka orang yang bunuh diri akan mengalami dua kengerian :

1. Ia akan masuk neraka Jahannam yang merupakan neraka terburuk dan terngeri.
2. 1.Ia akan terus diadzab dengan cara yang sama dengan cara ia bunuh diri secara terus-menerus di neraka.


Ketahuilah bahwa setiap masalah yang kita hadapi itu pasti ada solusinya. Karena Allah Ta’ala tidak akan membebani sesuatu kepada kita kecuali masih dalam batas kemampuan kita.

Sebagaimana firman Allah didalam surat Al-Baqarah ayat 286 :

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari permasalahan tersebut. Apapun permasalahannya, selama-lamanya bunuh diri bukanlah solusi. Bunuh diri hanyalah bentuk lari dari permasalahan, bahkan justru ia akan menambah permasalahan-permasalahan yang lain bagi orang yang ditinggalkannya.




Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Scroll to Top