Etos Kerja Islami: Menggali Makna Ibadah dalam Profesionalisme

SEMARANG- Lebih dari sekadar ritual, kerja keras dan dedikasi juga dapat menjadi wujud ibadah yang penuh berkah. Inilah inti bahasan […]

SEMARANG- Lebih dari sekadar ritual, kerja keras dan dedikasi juga dapat menjadi wujud ibadah yang penuh berkah. Inilah inti bahasan dalam pengajian rutin Senin Pagi di Institut Teknologi Statistika dan Bisnis (ITESA) Muhammadiyah, Semarang, Senin (16/6/2025).

Mengusung tema “Etos Kerja dalam Islam”, kegiatan ini mengundang seluruh dosen dan tenaga kependidikan untuk mendalami bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat menjadi fondasi kokoh bagi profesionalisme dan produktivitas di lingkungan akademis.

Pengajian yang dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan ini menghadirkan Ustadz Drs. H. Nurbini, M.Si., Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, sebagai penceramah.

Dalam pemaparannya, Nurbini secara mendalam mengupas esensi etos kerja yang tinggi bagi seorang muslim. Dia menekankan bahwa bekerja dalam Islam bukan semata-mata mencari nafkah, melainkan sebuah manifestasi ibadah dan dedikasi untuk memberikan yang terbaik.

Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo itu menyoroti bahwa etos kerja yang Islami bertumpu pada beberapa pilar fundamental. “Etos kerja dalam Islam bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga bagaimana kita dapat memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, dengan niat ikhlas karena Allah SWT.”

Ia juga secara tegas menekankan bahwa integritas, disiplin, dan tanggung jawab merupakan landasan utama dalam membangun etos kerja yang kuat dan sesuai dengan ajaran Islam. Pernyataan ini relevan dengan konteks modern, di mana tuntutan akan profesionalisme dan akuntabilitas semakin tinggi di berbagai sektor, termasuk pendidikan.

Komitmen pada Kualitas dan Spiritualitas

Pada kesempatan yang sama, Rektor ITESA Muhammadiyah Semarang Nurul Huda, M.Kom., Ph.D (cand), menyampaikan kegiatan pengajian rutin ini merupakan upaya institusi untuk senantiasa meningkatkan kualitas spiritual dan profesionalisme seluruh civitas akademika.

“Kami berharap, dengan pemahaman yang mendalam tentang etos kerja Islami, seluruh dosen dan tenaga kependidikan ITESA Muhammadiyah Semarang dapat semakin termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi kemajuan pendidikan dan dakwah,” ujarnya.

Pengajian Senin Pagi ini sendiri merupakan bagian integral dari upaya ITESA Muhammadiyah Semarang untuk menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya produktif, tetapi juga kental dengan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Sesi tanya jawab yang interaktif dan doa bersama menjadi penutup acara, memperkuat ikatan spiritual dan kebersamaan.

Kontributor: Nasihin. Editor: Agung S Bakti

Scroll to Top