Lindungi Anak dari Arus Zaman dengan 4 Pilar Ini!

*MANGKANG, muhammadiyahkotasemarang.org* – Mendidik anak di era digital bukan lagi sekadar urusan keluarga, melainkan sebuah proyek peradaban yang menuntut pendekatan holistik. Hal ini ditegaskan oleh Dr. H. KRAT. AM. Jumai, SE., MM., saat menyampaikan tausiyah di Masjid Al Fiqh Muhajidin, Mangkang pada, Ahad, (03/08/2025).

Ia memaparkan empat pilar utama untuk membentuk generasi tangguh, sebuah formula yang menggabungkan perspektif Islam dengan psikologi pendidikan modern, sekaligus selaras dengan pemikiran budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.

Menurut Dr. Jumai, kekuatan suatu generasi tidak diukur dari kecerdasan akademis semata, melainkan dari kokohnya karakter dan kemandirian.

“Kekuatan suatu generasi tidak hanya diukur dari kecerdasan akademis, melainkan juga dari kokohnya karakter dan kemandirian,” ujar Dr. Jumai.

Empat Pilar Utama Generasi Tangguh

Ia menambahkan bahwa empat pilar yang diulas, menjadi bekal penting bagi anak-anak untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Pilar pertama adalah akhlak, yang disebutnya sebagai fondasi utama. Dalam Islam, akhlak adalah misi utama kenabian. Hal ini sejalan dengan teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg, yang meyakini bahwa karakter anak terbentuk dari pembiasaan nilai luhur dan keteladanan yang konsisten.

Pilar kedua, disiplin yang mendidik, ditekankan bukan sebagai bentuk kekerasan, melainkan tanggung jawab dan konsistensi. Konsep ini sesuai dengan pola asuh otoritatif yang tegas namun penuh kasih, yang menurut psikolog Diana Baumrind, terbukti paling efektif dalam menciptakan anak yang mandiri dan bermental sehat.

“Saat kita bicara tentang disiplin, jangan bayangkan bentakan atau hukuman. Sebaliknya, bayangkan tanggung jawab dan sikap yang konsisten”. tegasnya di depan jamaah.

Sementara itu, pilar ketiga dan keempat tak kalah krusial. Dr. Jumai menjelaskan pentingnya akuntabilitas atau muhasabah, yaitu introspeksi diri yang sejalan dengan teori self-regulation Albert Bandura.

Ia menekankan bahwa penguasaan teknologi adalah pilar keempat karena di era digital saat ini, melek teknologi adalah sebuah keharusan, bukan pilihan. Ia juga menambahkan bahwa dalam perspektif Islam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dianjurkan selama tidak melanggar syariat.

“Sebab di era digital saat ini, melek teknologi adalah keharusan, bukan lagi pilihan. Dalam perspektif Islam, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dianjurkan selama tidak melanggar syariat.” tegasnya.

Dr. Jumai menutup paparannya dengan pesan bahwa membentuk generasi unggul adalah tanggung jawab kolektif. Keluarga, sebagai madrasah ula atau sekolah pertama, harus menjadi garda terdepan.

Kontributor:

AM Jumai

Editor:

Riki Apr

Bagikan berita ini

Kabar Lainnya

Scroll to Top