Ayah Tak Banyak Bicara, Tapi Cintanya Nyata

Semarang, muhammadiyahsemarangkota.org — “Ayah mungkin tak pandai berkata cinta, tapi setiap lelahnya adalah doa.” Kalimat itu menggambarkan suasana haru yang menyelimuti halaman SMK Muhammadiyah 1 Semarang, Rabu (12/11/2025). Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional, sekolah ini menghadirkan momen penuh makna melalui rangkaian kegiatan bertema “Ayahku Pahlawanku” sebuah bentuk penghargaan untuk sosok ayah yang sering diam, tapi selalu berjuang tanpa pamrih.

Dari Cerita Hingga Air Mata

Momen peringatan Hari Ayah di SMK Muhammadiyah 1 Semarang berubah menjadi ruang penuh haru dan refleksi. Dalam kegiatan bertajuk “Ayahku Pahlawanku”, para siswa diajak menelusuri kembali makna kasih dan perjuangan ayah melalui tiga rangkaian acara yang menyentuh hati.

Ketua panitia, Uny Widyastuti, S.Pd., menjelaskan, “Dalam Islam kita diajarkan birrul walidain berbakti kepada orang tua”. Lewat kegiatan ini, kami ingin siswa lebih memahami perjuangan ayah dan menumbuhkan cinta serta rasa hormat yang mendalam.

Dimulai dari program “Anak Bicara tentang Ayah”, para siswa menceritakan kisah nyata perjuangan ayah mereka. Tak sedikit yang meneteskan air mata saat mengungkap rasa rindu dan terima kasih di hadapan teman-teman sekelas.

Suasana yang awalnya ramai mendadak hening setiap kata terasa menyentuh, seolah menjadi surat cinta terbuka untuk sang ayah.

Suasana emosional berlanjut saat nonton bareng film “Sejuta Sayangku Untukmu”, yang menggambarkan perjuangan ayah tunggal membesarkan anaknya.

Setelah film usai, para siswa diajak berdiskusi tentang nilai moral dan pesan kehidupan. Tawa dan air mata bergantian menghiasi ruangan, meninggalkan kesan mendalam tentang arti pengorbanan seorang ayah.

Sebagai penutup, digelar Festival Puisi dan Lagu tentang Ayah. Alunan lagu “Yang Terbaik Untukmu” karya Gita Gutawa dan ADA Band menggema lembut, membuat banyak mata kembali berkaca-kaca.

Salah satu siswi kelas XII Animasi, Aisyah, mengaku, “Saya menangis ketika bercerita tentang ayah. Beliau bekerja keras demi sekolah saya. Rasanya saya ingin segera pulang dan memeluknya.”

Cinta yang Tak Diucapkan, Tapi Dirasakan

Peringatan Hari Ayah ini menegaskan kembali komitmen SMK Muhammadiyah 1 Semarang dalam menanamkan nilai-nilai karakter, empati, dan kasih sayang melalui kegiatan nyata.

Tak hanya sekadar seremonial, kegiatan ini menjadi bentuk pendidikan hati yang mengajarkan makna cinta keluarga secara lebih mendalam. Di sisi lain, kegiatan semacam ini juga mempererat hubungan emosional antara siswa dan keluarga mereka di rumah

Kemudian, suasana penutup berlangsung khidmat ketika seluruh peserta berdiri dan menyanyikan lagu “Ayah” bersama-sama. Nada-nada lembut yang terdengar seolah menjadi ungkapan rindu dan terima kasih kepada sosok ayah.

Akhirnya, air mata, senyum, dan pelukan mewarnai akhir acara, menjadi pengingat bahwa kasih sayang seorang ayah meski jarang diucapkan adalah cinta paling tulus yang pernah ada.

Kontributor:

HUumas SMK 1 Muhammadiyah

Editor:

Rizqi Aulia

Bagikan berita ini

Kabar Lainnya

Scroll to Top