
MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, PEDURUNGAN – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari 4 bulan yang mulia (asyhurul hurum). Kemuliaan itu di antaranya terbukti dengan anjuran Nabi Muhammad saw untuk melaksanakan ibadah tertentu di dalamnya. Bahkan, ibadah di bulan terakhir tahun Hijriah ini menyimpan keistimewaan sendiri bagi umat Islam yang dapat menunaikannya. Selain melaksanakan kurban dan shalat Idul Adha, pada sepuluh awal Dzulhijah juga dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah semisal puasa dan zikir.
Demikian penjelasan singkat mengenai amaliyah dibulan Dzulhijah oleh ustadz Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. pada kajian ahad pagi Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pedurungan Lor. Menurut ustadz Fahrur Rozi, Bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan yang harus diketahui oleh umat Islam. Umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah haji bisa memperbanyak amalan yang dianjurkan pada bulan ini. Berikut amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan pada bulan yang identik dengan perayaah Idul Adha ini.
1. Puasa Arafah
Nabi SAW dan para sahabat sudah terbiasa berpuasa sunah Arafah tanggal 9 Zulhijah meskipun tidak ada dan belum terlaksananya Wukuf di Arafah oleh umat Islam waktu itu. Sebagaimana sabda nabi yang diriwayatkan oleh HR Muslim dan Ahmad.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ …[رواه مسلم وأحمد]
Artinya : Dari Abu Qatadah ra (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa …[HR. Muslim dan Ahmad].
Dari penjelasan hadits tersebut disebutkan bahwa puasa arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Maksud dari dihapusnya dosa-dosa ini ialah dosa-dosa kecil. Sementara dosa-dosa besar seperti zina, meninggalkan salat, dan sebagainya mesti melalui prosesi khusus terlebih dahulu seperti pertaubatan. Pertaubatan akan diterima jika terdapat penyesalan, komitmen, meminta ampun, dan menambal keburukan dengan kebaikan dan amal saleh.
2. Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha biasanya dilaksanakan di masjid atau lapangan terbuka dengan mengumpulkan umat Muslim dari berbagai lapisan masyarakat.Sebelum sholat dimulai, umat Muslim juga dianjurkan untuk mendengarkan khutbah atau ceramah yang berfokus pada pesan-pesan penting seperti keikhlasan, pengorbanan, dan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan sesama.
Adapun sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan sebelum Sholat Idul adha, antara lain:
a. Mandi Sunnah
Sebelum mengikuti sholat Idul adha sangat dianjurkan untuk melakukan mandi sunnah. Waktu terbaik ialah sebelum berangkat ke lokasi pelaksanaan salat baik di lapangan atau masjid. Tujuan mandi sunnah tersebut untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran atau hadas dari sekujur tubuh.
b. Tidak Makan Pagi / Sarapan
Berbeda dengan sholat Idul Fitri, dianjurkan untuk tidak sarapan atau makan pagi sebelum berangkat mengikuti pelaksanaan sholat Idul Adha.
c. Memakai Pakaian Yang Terbaik
Seorang Muslim sangat dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki, mengingat Idul adha adalah hari raya bagi umat Islam. Sehingga menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan keceriaan adalah bentuk syiar dari agama Islam pada hari raya Idul qurban.
d. Berangkat Lebih Awal
Anjuran ini dimaksudkan supaya seorang Muslim mendapatkan shaf deretan terdepan dan ikut serta melantunkan takbir bersama jamaah lainnya.
e. Bertakbir
Ikut serta dalam kumandangkan takbir merupakan sunnah yang dianjurkan mulai dari terbenamnya matahari di tanggal 10 Dzulhijjah sampai imam berkhotbah. Selepasnya, bertakbirlah hingga hari Tasyrik yakni di tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.
f. Berangkat dan Pulang Dengan Jalan Berbeda
Baiknya apabila jalan seorang yang telah mengikuti sholat Idul Adha untuk memilih berangkat ke lokasi sholat Ied dan pulang ke rumah dengan jalan berbeda.
3. Qurban
Secara umum, hewan yang akan dijadikan kurban haruslah halal secara Islam. Namun ada beberapa hal yang baiknya diketahui agar menjamin hewan kurban yang nantinya disembelih benar-benar sehat. Berikut kriteria hewan yang bisa dijadikan sebagai qurban :
a. Hewan Ternak yang Sehat
Hewan yang akan disembelih untuk ibadah kurban harus dipastikan adalah hewan ternak seperti unta, kambing, domba, sapi dan kerbau. Hewan ternak tersebut haruslah sehat seperti ciri-ciri berikut:
– Bulu bersih dan mengkilat
– Gemuk dan lincah
– Muka cerah
– Nafsu makan baik
– Lubang kumlah bersih dan normal
– Tidak demam, suhu badan normal 37 derajat celcius
– Tidak kurus.
b. Umur Hewan Qurban
Hewan kurban yang akan disembelih memiliki persyaratan yang berbeda. Kambing dan domba dikatakan memenuhi kriteria hewan kurban setelah minimal berumur 1 tahun dengan ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap. Untuk sapi ataupun kerbau minimal berumur 2 tahun dengan ditandai tumbuhnya sepasang gigi tetap. Meskipun tidak diwajibkan, masyarakat yang hendak berkurban dianjurkan untuk menyembelih hewan jantan agar hewan betina tetap bisa menjaga populasi dan menyuplai kebutuhan daging dari hewan tersebut.
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara