2 atau 4 Rakaat? Pahami Keutamaan Besar Shalat Sunnah Qabliyah dan Ba’diyah Dhuhur

Oleh:

Redaksi

Seringkali kita terburu-buru beranjak setelah shalat fardhu Dhuhur selesai. Padahal, ada amalan ringan dengan keutamaan luar biasa yang menanti: shalat sunnah Qabliyah (sebelum) dan Ba’diyah (sesudah) Dhuhur. Amalan ini bahkan disebut dapat menghindarkan kita dari api neraka dan membangunkan rumah di surga.

Lalu, berapa rakaat sebaiknya dikerjakan? 2 atau 4? Mari kita simak tuntunannya.
Berikut panduan Shalat Sunnah Rawatib Dhuhur (Qabliyah dan Ba’diyah) yang disarikan dari buku Tuntunan Shalat-Shalat Tathawwu’ terbitan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Tahun 2015.

Apa itu Shalat Ba’diyah Dhuhur?

Shalat Ba’diyah Dhuhur adalah shalat Tathawwu’ atau shalat sunat yang dikerjakan setelah melaksanakan shalat fardhu Dhuhur. Shalat ini termasuk dalam bagian shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunat yang mengiringi shalat fardhu.

Tata Cara: 2 atau 4 Rakaat?

Berdasarkan hadits-hadits Rasulullah saw., Shalat Ba’diyah Dhuhur dapat dikerjakan sebanyak 2 rakaat atau 4 rakaat. Begitu pula dengan shalat Qabliyah (sebelum) Dhuhur.
Berikut adalah beberapa hadits yang menjadi dasar pelaksanaannya:

  1. Hadits Riwayat Ibnu ‘Umar (2 Rakaat Qabliyah dan 2 Rakaat Ba’diyah)

قَالَ حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ

Artinya: “Hal yang aku ingat dari Nabi saw. ialah sepuluh raka’at yang terdiri dari dua raka’at sebelum dhuhur dan dua raka’at sesudahnya; dua raka’at sesudah Maghrib yang dikerjakan di rumahnya; dua raka’at sesudah Isya yang dikerjakan dirumahnya; dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh.” (HR. Bukhari & Muslim)

  1. Hadits Riwayat ‘Aisyah (4 Rakaat Qabliyah dan 2 Rakaat Ba’diyah)

…كَانَ يُصَلِّي فِي بَيْتِي أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَكَانَ يُصَلِّي بِالنَّاسِ الْمَغْرِبَ ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَيُصَلِّي بِالنَّاسِ الْعِشَاءَ وَيَدْخُلُ بَيْتِي فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ….

Artinya: “Beliau (Nabi saw.) mengerjakan shalat empat raka’at sebelum Dzuhur di rumahku, kemudian mengimami orang banyak (di Masjid), lalu kembali ke rumahku untuk melakukan shalat dua raka’at. Adakalanya beliau shalat Maghrib mengimami orang banyak lalu pulang ke rumahku untuk mengerjakan shalat dua raka’at. Dan ada kalanya Nabi saw. shalat Isya’ mengimami mereka, kemudian masuk ke rumahku untuk shalat dua raka’at…dst.” (HR. Muslim)

  1. Hadits Riwayat Ummu Habibah (4 Rakaat Qabliyah dan 4 Rakaat Ba’diyah)

أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعًا بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ

Artinya: “Ia (Ummu Habibah) mendengar Rasulullah saw. bersabda: ’Barangsiapa yang shalat empat raka’at sebelum dzuhur, dan empat raka’at sesudahnya, maka Allah mengharamkannya dari api neraka’.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah)

Keutamaan Luar Biasa Shalat Sunnah Dhuhur

Mengerjakan shalat sunnah Qabliyah dan Ba’diyah Dhuhur memiliki keutamaan yang sangat besar, di antaranya:

  1. Diharamkan dari Api Neraka

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummu Habibah di atas, menjaga shalat 4 rakaat sebelum Dhuhur dan 4 rakaat sesudah Dhuhur dapat menjadi pelindung dari api neraka.

  1. Dibangunkan Rumah di Surga

Bagi yang senantiasa menjaga 12 rakaat shalat sunnah dalam sehari (termasuk di dalamnya shalat sunnah Dhuhur), Allah akan membangunkan rumah baginya di surga.
Hadits dari Ummu Habibah:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اثْنَتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً مَنْ صَلاَّهُنَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْعَصْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ

Artinya: “Bahwa Rasulullah saw., bersabda: ’Barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah dalam sehari), maka Allah akan membangunkan rumah baginya di surga; empat raka’at sebelum dzuhur, dua raka’at sesudah dzuhur, dua raka’at sebelum Ashar, dua raka’at sesudah Maghrib dan dua raka’at sebelum shalat Shubuh’.” (HR. At-Tirmidzi)

  1. Waktu Diangkatnya Amal Shalih

Khusus untuk 4 rakaat Qabliyah Dhuhur, shalat ini dikerjakan pada saat pintu-pintu langit sedang dibuka.

Hadits riwayat ‘Abdullah bin al Sa’ib:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي أَرْبَعًا بَعْدَ أَنْ تَزُولَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَقَالَ إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِي فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ

Artinya: “Bahwa Rasulullah saw. beliau shalat empat raka’at sesudah matahari tergelincir, sebelum shalat dzuhur, dan beliau bersabda, ’Sesungguhnya inilah saat pintu-pintu langit dibuka, dan aku ingin agar yang naik dari diriku pada saat ini adalah amal yang shalih’.” (HR. At-Tirmidzi)

Bagaimana dengan Shalat Sunnah di Hari Jum’at?

Pada hari Jum’at, shalat Dhuhur digantikan dengan Shalat Jum’at bagi laki-laki. Bagaimana dengan shalat sunnahnya?

Sebelum Shalat Jum’at

Diperbolehkan melaksanakan shalat sunat 2 rakaat atau lebih (sesuai yang dikehendaki) setibanya di masjid, sampai Khatib naik mimbar untuk menyampaikan khutbahnya.

Hadits dari Abu Hurairah:

مَنْ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ

Artinya: “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at kemudian mendatangi shalat jum’at dan bersembahyang sekedar kuasanya (shalat sunnah), serta ia diam mendengarkan khutbah imam sampai selesai, lalu ia bersembahyang bersamanya (shalat Jum’at), maka diampunilah dosa-dosanya yang terdapat di antara Jum’at itu dengan Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

Sesudah Shalat Jum’at

Disunnahkan melaksanakan shalat 2 rakaat di rumah setelah selesai shalat Jum’at.
Hadits riwayat Nafi’ (dari Ibnu ‘Umar):

كَانَ ابْنُ عُمَرَ يُطِيلُ الصَّلاَةَ قَبْلَ الْجُمُعَةِ وَيُصَلِّي بَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ وَيُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

Artinya: “Bahwa Ibnu ‘Umar, ia memperpanjang shalat sebelum Jum’at dan sesudah Jum’at ia shalat dua raka’at di rumahnya. Dan ia menceritakan bahwa Rasulullah saw. juga mengerjakan seperti itu.” (HR. Abu Dawud)

Baca Juga :

Pintu Langit Terbuka, Raih Keutamaannya dengan Shalat Qabliyah Dzuhur

Editor:

Adib Abyan Alb

Bagikan berita ini

Kabar Lainnya

Scroll to Top