Mengubah Pekerjaan Biasa Jadi Ibadah Bernilai Tinggi

BANYUMANIK,muhammadiyahkotasemarang.org – Lebih dari sekadar rutinitas bagi seorang muslim, bekerja bukanlah sekadar rutinitas mencari nafkah, melainkan sebuah manifestasi kebudayaan dan ibadah yang memiliki karakter khusus.

Inilah inti dari pengajian yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banyumanik pada Ahad, (21/10/25), di Gedung Dakwah, bersama Ustad Muhammad Muhtar Arifin Sholeh, Dosen dari FAI Unissula.

“Etos kerja muslim adalah etika atau karakter kerja islami yang harus sejalan dengan ajaran agama kita,” ujar Ustad Muhtar.

Dengan kata lain, bekerja mulai dari memasak, belajar, berdagang, hingga mencari nafkah di kantor wajib dilakukan dengan adab dan watak yang Islami. Pencerahan ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengatur ritual, tetapi juga merangkul semangat kerja islam dalam kehidupan sehari-hari. 

Tiga Fondasi Utama: Mengapa, Bagaimana, dan Untuk Apa?

Lalu, bagaimana cara memastikan pekerjaan kita bernilai ibadah? Menurut pemateri, kuncinya terletak pada tiga pertanyaan mendasar yang harus tertanam dalam diri setiap pekerja Muslim: 

Pertama mengapa: Alasan kita bekerja haruslah Karena Allah. Ini adalah fondasi niat. 

Kedua bagaimana: Cara kita bekerja haruslah Sesuai Jalan Allah. Ini mengacu pada proses dan profesionalitas. 

Ketiga untuk Apa: Tujuan akhir pekerjaan kita adalah Mencari Keridhaan Allah. Ini adalah esensi dari ganjaran di akhirat. 

“Niat yang tulus karena Allah ini menjadi syarat utama diterimanya suatu amal perbuatan. Bahkan, anggota tubuh kita mata, telinga, jantung, dan otak bekerja karena mengikuti kehendak Allah sebagai Sang Pencipta,” tandasnya.

Oleh sebab itu, penting sekali menjauhkan diri dari riya (pamer) kepada sesama manusia, karena hal itu bisa menghancurkan pahala, merusak keikhlasan, dan mengurangi kesempurnaan iman seseorang, terang Ustad Muhtar

Melangkah Menuju Amal Saleh Sejati

Menurut Ustad Muhtar, pekerjaan yang dilandasi niat lurus akan bertransformasi menjadi amal saleh. Amal ini tidak hanya baik secara lahiriah, tetapi juga mencakup dimensi spiritual dan sosial. 

Sebuah pekerjaan dapat disebut Amal Kaffah/Kamilah (tuntas, 100%) jika memenuhi beberapa kriteria, seperti:  Berlandaskan iman (Amal Imaniah),mengandung ilmu (Amal Ilmiah), Menghadirkan budi pekerti luhur (Amal Karimah), mencerminkan kasih sayang (Amal Rahmah), membawa manfaat dan nilai (Amal Barakah), memberi keselamatan (Amal Salamah). 

Selain itu, setiap pekerjaan baik memerlukan perencanaan matang. Perencanaan yang baik bahkan dianggap setengah dari keberhasilan. Ini sejalan dengan perintah Allah agar kita memperhatikan apa yang telah kita persiapkan untuk hari esok, yakni akhirat (QS al-Hasyr 59:18). 

Salah satu prinsip penting dalam semangat kerja Islam adalah menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Allah SWT mengingatkan kita untuk mencari kebahagiaan akhirat, namun tanpa melupakan bagian kita dari kenikmatan duniawi. 

“Dan carilah pada apa yang telah Dianugerahkn Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, & janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (QS al-Qashash 28:77)

Keseimbangan ini diikat oleh tanggung jawab dalam islam. Setiap orang, termasuk umat Muhammadiyah, akan ditanya tentang segala perbuatannya (QS an-Nahl 16:93).

Oleh karena itu, diperlukan Karakter Kerja Islami yang tangguh, yang digambarkan dengan singkatan PERSONALITY: 
Pleasant (menyenangkan), Eager (berkeinginan besar untuk berkembang, Respect (rasa hormat), Sense of responsibility (rasa tanggung jawab), Objective (obyektif, jujur), Neat (rapi dan bersih), Accurate (akurat, tepat), Loyal (setia). Intellectual (pandai, cerdas), Taft (keras dalam bekerja, tangguh), dan Youthful (berjiwa muda, dinamis). 

Jihad adalah Kunci Penunjuk Jalan

Pada akhirnya kesuksesan seorang muslim dalam melaksanakan etos kerja muslim terletak pada ketekunan berjuang atau mujahadah.

Mujahadah berarti mencurahkan segala kemampuan lahir batin, jiwa, raga, harta, ilmu, dan waktu untuk senantiasa taat dan dekat kepada Allah SWT. 

“Ini adalah janji Allah: orang yang sungguh-sungguh berjihad demi mencari keridhaan-Nya akan ditunjukkan jalan-Nya,” tegas ustad Muhtar

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”, katanya mengutip surat Quran Al-‘Ankabuut ayat 69.

Semangat mendalam ini menjadi pemicu bagi kita semua. Mari jadikan setiap tetes keringat dan pikiran yang dicurahkan dalam pekerjaan sebagai bekal berharga yang bukan hanya membangun dunia kita, tetapi juga menjamin kebahagiaan abadi di sisi-Nya. Itulah inti dari semangat kerja Islam yang sesungguhnya.

Kontributor:

MPI PDM Kota Semarang

Editor:

Adib Abyan Alb

Bagikan berita ini

Kabar Lainnya

Scroll to Top