BANYUMANIK, muhammadiyahkotasemarang.org – Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah memproyeksikan pendirian Daycare Lansia (pusat penitipan lansia) di semua tingkat pimpinan daerah se-Jawa Tengah. Target ini menjadi fokus utama dalam “Pelatihan Manajemen Pengelolaan Amal Usaha ‘Aisyiyah” yang diikuti 130 pengelola amal usaha sosial di Wisma Kartini, Semarang, Sabtu (25/10/2025).
Pelatihan selama dua hari ini bertujuan mempercepat aksi dakwah sosial dengan dua sasaran utama: merintis layanan baru (Daycare Lansia) dan melakukan standarisasi nasional terhadap 56 Panti Asuhan ‘Aisyiyah yang sudah ada di Jawa Tengah.
Ketua MKS PWA Jawa Tengah, Hj. Diyah Farida Zuliani, menyatakan program Daycare Lansia digulirkan untuk menjawab kebutuhan sosial para lansia yang kerap kesepian di rumah tanpa kegiatan.
“Di Daycare Lansia ini, nanti kita ada keterampilan, pemeriksaan kesehatan, senam, dan lain-lain,” ujar Hj. Diyah. “Mereka bisa ketemu teman dan merasa senang sepenanggungan, jadi diharapkan mereka bisa tambah sehat dan bisa tambah panjang usianya.”
Selain merintis layanan baru, Ketua Panitia Sri Murtini menegaskan pelatihan ini didesain untuk meningkatkan profesionalisme pengelola.
Targetnya adalah “meningkatkan kualitas pelayanan amal usaha kesejahteraan sosial sesuai standar nasional (Kemensos)” dan “meningkatkan kesadaran pengelola tentang pentingnya manajemen berwawasan global.”
Ketua PWA Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati, M.Pd., menempatkan langkah ini sebagai penguatan pilar ketiga ‘Aisyiyah kesejahteraan sosial yang disebutnya sebagai basis dasar gerakan. Di usia ‘Aisyiyah yang telah melampaui satu abad, ia menekankan bahwa adaptasi terhadap era digital adalah sebuah keniscayaan.
“Jangkauan Aisyiyah itu semakin luas maka digitalisasi dan teknologi informasi sebuah keniscayaan,” tegas Dr. Eny.
Ia menambahkan, para pengelola amal usaha harus tanggap terhadap perkembangan zaman, baik dalam aspek pelayanan, manajemen, maupun dalam membangun kolaborasi.
“Ibu-ibu (‘Aisyiyah) mau tidak mau harus tanggap terhadap perkembangannya, terutama ada digitalisasi, baik dalam pelayanannya, dalam pengelolaannya, maupun dalam berkomunikasi,” pungkasnya.
Pelatihan ini diikuti oleh total 130 peserta, yang terdiri dari Pimpinan Wilayah MKS, Ketua MKS Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), dan Pengelola Amal Usaha MKS PDA se-Jawa Tengah.


