SEMARANG – “Serasa di Mekah,” kenang Endang (64 tahun), warga Wologito 1, Semarang Barat, dengan mata berbinar. Ungkapan tersebut menggambarkan betapa mendalamnya momen tahajud syahdu di Pesantren Lansia Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates.
Pengalaman spiritual yang luar biasa ini menjadi inti dari program perdana pesantren yang berlangsung pada Sabtu dan Ahad (5-6/7/2025) di Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates, Semarang. Inisiatif ini berhasil menyatukan para senior dalam sebuah wadah penuh berkah, kehangatan, dan ilmu.
Program pesantren lansia ini disambut dengan antusiasme yang luar biasa. Awalnya, panitia dari Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates, menargetkan hanya sekitar 20 santri. Namun, di luar dugaan, 33 peserta dari berbagai penjuru Kota Semarang mendaftar dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Angka ini membuktikan tingginya semangat belajar dan keinginan para lansia untuk mengisi masa senja mereka dengan hal-hal bermakna.
Ketua Panitia Pesantren Lansia, H. Solikhul Hadi, menjelaskan bahwa program ini lebih dari sekadar rutinitas keagamaan. “Ini adalah sarana krusial bagi para lansia untuk berkumpul, belajar, dan menjadikan sisa usia mereka lebih berarti,” ujarnya.
Solikhul Hadi juga menekankan pentingnya dukungan sosial dan spiritual di usia senja agar para lansia tetap sehat, baik secara lahiriah maupun batiniah.
Testimoni positif datang dari salah seorang santri, Kurnianto (75 tahun), asal Perum Wahyu Asri, Ngaliyan. “Saya sangat terharu dan terkesan dengan acara ini. Ini mengingatkan saya bahwa saya belum begitu paham tentang ilmu agama, maka saya harus tetap belajar, meskipun dulu saya adalah kepala sekolah. Kalau ada kesempatan, saya ingin ikut lagi,” tutur Kurnianto pada Ahad (6/7/2025), menunjukkan betapa program ini menyentuh hati dan membuka cakrawala baru bagi para peserta.
Fasilitas Ramah Lansia dan Layanan Optimal
Demi menjamin kenyamanan dan fokus para santri selama beribadah dan belajar, Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates, menyediakan beragam fasilitas yang didesain khusus ramah lansia. Tersedia kamar mandi yang mudah diakses, ruangan menginap ber-AC dengan alas tidur empuk untuk istirahat optimal, kursi duduk yang ergonomis, serta area masjid yang sangat nyaman untuk beribadah dan berkegiatan.

Selain itu, panitia juga menyediakan layanan antar jemput khusus. Layanan ini sangat penting mengingat mobilitas para santri lansia. Penjemputan dilakukan di beberapa titik strategis di Semarang, seperti Jl. Muradi, Jl. Wahyu Utomo, Kelurahan Wonosari, dan lokasi lainnya. Kendaraan yang digunakan pun didesain aman dan nyaman, memastikan perjalanan para santri lancar.
“Layanan ini menegaskan komitmen Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates, dalam memberikan pengalaman belajar agama yang optimal dan holistik bagi para lansia,” pungkas H. Solikhul Hadi.
Harmoni Spiritual dan Kebugaran Fisik
Salah satu hal yang membuat pesantren lansia di Masjid At-Taqwa Ngaliyan ini istimewa adalah fokusnya yang tidak hanya pada pembinaan spiritual, tetapi juga pada kesehatan fisik dan mental para peserta. Kegiatan diawali dengan penjemputan ramah oleh panitia, dilanjutkan dengan sesi pembukaan oleh Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Ngaliyan Prof. Dr. Ahwan Fanani, didampingi Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, Ustadz Drs. H. Nurbini, dan Ketua Panitia, H. Solikhul Hadi, pada Sabtu (5/7/2025).

Suasana semakin syahdu saat dzikir sore dan buka bersama puasa Asyura. Hidangan sederhana ala pedesaan disajikan, sukses membangkitkan nostalgia masa muda para peserta.
Momen paling berkesan, seperti yang diungkapkan santri lansia Endang, adalah tahajud yang syahdu diimami Ustadz H. Nurbini, dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah yang penuh kedamaian.
Tak hanya itu, para santri juga berkesempatan memperbaiki bacaan Al-Qur’an mereka melalui kegiatan tahsin bersama Ustadz Ananto dengan metode Fashohatul Lisan bersanad.
Sesi interaktif seperti dinamika kelompok “Tepuk Lansia” yang diselingi pengetahuan menarik seputar lansia juga menciptakan suasana tidak kaku dan penuh tawa. Lantunan salawat Nuril Anwar dan pengajian Kitab Al-Hikam turut memeriahkan suasana, menjadikan setiap detik di Masjid At-Taqwa Ngaliyan ini terasa penuh berkah.
Di pagi harinya, wawasan keagamaan diperdalam melalui kajian Kitab Al-Adab Al-Mufrad oleh Ustadz Yusuf Isnan, dosen bahasa Arab UIN Walisongo lulusan Mesir.
Aspek kesehatan juga menjadi prioritas. Ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dan senam pagi bersama yang diikuti oleh lebih dari 130 partisipan, termasuk jamaah dan warga sekitar Masjid At-Taqwa Ngaliyan di daerah Wates. Acara kemudian ditutup dengan pengajian Ahad pagi oleh Ustadz H. Nurbini, sarapan soto bersama, dan sesi foto kenangan sebelum para santri diantar kembali.
Visi Jangka Panjang dan Harapan Berkelanjutan
Prof. Dr. Ahwan Fanani, Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates menyampaikan harapannya yang besar terhadap kelangsungan program ini. “Kami berharap Pesantren Lansia ini dapat menjadi program berkelanjutan yang memberikan manfaat nyata bagi para lansia, tidak hanya dalam aspek spiritual tetapi juga sosial dan kesehatan mereka. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk melayani masyarakat, khususnya kaum lansia, agar mereka tetap produktif dan bermakna di sisa usia,” katanya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Nurbini, menyampaikan visi besar dari Pesantren Lansia ini. “Tentunya visi kita kedepan adalah untuk mendirikan pondok khusus untuk para lansia agar bisa mukim sehingga bisa mengikuti kegiatan pesantren secara lebih mendalam.”
Sebelum pondok khusus lansia itu terwujud, H. Solikhul menambahkan bahwa panitia berencana menyelenggarakan pesantren lansia secara rutin pada akhir pekan pertama setiap bulannya. “Para calon santri dapat mendaftar dan mengikuti informasi pesantren lansia via akun Instagram masjid @attaqwa_ngaliyan,” jelasnya.
Kisah sukses Pesantren Lansia Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Wates ini membuktikan: semangat hidup dan belajar tak mengenal usia. Program ini menjadi oase yang memancarkan inspirasi, menegaskan bahwa setiap fase kehidupan adalah kesempatan berharga untuk terus tumbuh, beribadah, dan merajut silaturahmi yang indah.