Tak Sekadar Teori, Manasik Ahad Muhammadiyah Semarang Wujudkan Bimbingan Nyata Menuju Haji Mabrur

SEMARANG, muhammadiyahsemarangkota.org — “Haji itu tidak serta-merta langsung mabrur, tapi bagaimana jamaah dipersiapkan agar salatnya benar, ibadahnya benar, dan kesehatannya terjaga.”

Pernyataan itu disampaikan oleh Dr. Hajjah Mardiyah, SKM., M.Kes, Wakil Sekretaris KBIH Muhammadiyah Kota Semarang, dalam kegiatan pelatihan manasik haji rutin yang digelar setiap Ahad di Aula Gedung Yusuf Roemani Muhammadiyah Semarang.

Kegiatan yang sudah berlangsung sejak awal Oktober ini merupakan bagian dari 18 kali pertemuan manasik yang dirancang untuk membekali jamaah haji tahun 2026 agar siap secara spiritual, mental, dan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Dalam sesi pelatihan yang digelar Ahad, 2 November 2025, Dr. Hajjah Mardiyah, SKM., M.Kes, selaku Wakil Sekretaris KBIH Muhammadiyah Kota Semarang, menegaskan bahwa manasik bukan sekadar belajar tata cara berhaji, tetapi merupakan proses pembinaan berkelanjutan menuju kemabruran.

Menurutnya, pembinaan yang dilakukan secara rutin setiap pekan menjadi cara KBIH Muhammadiyah memastikan jamaah memahami hakikat ibadah haji secara utuh tidak hanya ritualnya, tetapi juga pembentukan karakter dan keikhlasan.

“Haji pada dasarnya adalah mendampingi jamaah untuk mencapai Haji Mabrur. Karena itu, manasik tidak hanya soal praktik ritual, tetapi juga pembinaan salat, ibadah, dan kesehatan agar jamaah benar-benar istitha’ah,” lanjutnya.

18 Pertemuan Manasik: Latihan, Fiqih, dan Pembinaan Kesehatan

Pelatihan manasik haji KBIH Muhammadiyah tahun ini disusun dalam 18 kali pertemuan, di mana setiap Ahad jamaah mendapatkan dua hingga tiga materi berbeda. Materi yang diberikan meliputi fiqih haji, praktik lapangan, serta bimbingan kesehatan seperti senam dan jalan sehat.

Semua itu dimaksudkan agar jamaah benar-benar siap menjalani ibadah dengan tubuh yang sehat, pikiran tenang, dan pemahaman yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Program bimbingan ini juga merupakan bagian dari amal usaha Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang, yang telah mendampingi jamaah haji sejak sebelum tahun 2000.

Sejak 2003, pendampingan bahkan dilakukan langsung hingga ke Tanah Suci, memastikan jamaah tetap mendapat bimbingan dalam setiap tahapan ibadahnya.

Salah satu peserta manasik mengaku mendapatkan banyak manfaat dari pembinaan rutin tersebut.

“Alhamdulillah, saya merasa puas dengan bimbingan yang diberikan karena semuanya sesuai dengan sunnah. Pembekalan fiqihnya jelas, dan para narasumber sangat profesional. Kami jadi lebih siap dan paham apa yang harus dilakukan nanti di Tanah Suci,” ujar salah satu peserta pelatihan manasik haji.

Selain memperkuat ilmu, kegiatan ini juga menumbuhkan solidaritas antarjamaah. Mereka berlatih bersama, saling membantu, dan belajar untuk disiplin dalam setiap tahapan latihan manasik.

Konsisten Bina Jamaah Menuju Kemabruran

Melalui manasik berkelanjutan ini, KBIH Muhammadiyah Semarang berharap agar seluruh jamaah mampu menjaga keistiqamahan ibadahnya, baik sebelum maupun setelah menunaikan haji.

“Kemabruran itu tidak berhenti di Tanah Suci. Justru setelah pulang, bagaimana jamaah bisa tetap istiqamah menjaga ibadah dan akhlaknya, itulah yang menjadi tujuan akhir dari bimbingan ini,” tutup Dr. Hajjah Mardiyah, SKM., M.Kes.

Dengan pembinaan yang terstruktur dan rutin tiap Ahad, KBIH Muhammadiyah Kota Semarang menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra terbaik bagi jamaah dalam mewujudkan Haji Mabrur yang sejati.

Kontributor:

TIM MPI PDM SEMARANG

Editor:

Rizqi Aulia

Bagikan berita ini

Kabar Lainnya

Scroll to Top