Risalah Islam Berkemajuan

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, GENUK – Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang membawa misi Islam Berkemajuan, yang sesungguhnya sama dengan Islam itu sendiri. Apabila […]

Ustadz Dr. H. Amrudin Mahfud Jumai M.M. ketika menjadi narasumber kajian ahad pagi PCM Genuk

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, GENUK – Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang membawa misi Islam Berkemajuan, yang sesungguhnya sama dengan Islam itu sendiri. Apabila dipahami dan diamalkan dengan benar, Islam akan melahirkan umat yang unggul dan peradaban yang maju. Islam berasal dari akar kata yang mengandung makna naik atau maju, sehingga Islam adalah sesungguhnya agama yang mempertinggi derajat dan memajukan kehidupan manusia, serta memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan akhlak.


Demikian penjelasan dari ustadz Dr. H. Amrudin Mahfud Jumai M.M. mengenai risalah islam berkemajuan dalam kajian ahad pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genuk. Menurut penjelasan dari ustadz AM Jumai, Islam Berkemajuan meniscayakan tajdid (pembaharuan) karena dalam menjalankan ajaran agama umat Islam harus menjawab dinamika dan tantangan baru yang belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Tajdid berfungsi memberikan penyelesaian persoalan dan melahirkan gagasan-gagasan baru yang memajukan kehidupan. Dalam menghadapi tantangan dan dinamika tersebut, aneka sikap telah ditunjukkan oleh umat Islam sepanjang zaman. Sebagian menunjukkan sikap terbuka terhadap perkembangan dan meyakini perlunya penafsiran Islam agar tetap mampu menjawab tantangan zaman tanpa merubah ajaran-ajaran dasar agama. Sesungguhnya, pembaharuan bermakna menemukan kembali hakikat agama, dan bukan ancaman bagi otentisitas ajaran agama.


KARAKTERISTIK ISLAM BERKEMAJUAN

Ustadz AM Jumai mengatakan bahwa ada lima karakteristik utama Islam Berkemajuan, antara lain :
1. Tauhid yang murni.
Salah satu misi utama Muhammadiyah adalah menegakkan tauhid yang murni. Muhammadiyah seringkali disebut sebagai gerakan Islam puritan karena keteguhannya dalam mengajak masyarakat untuk senantiasa berpegang pada akidah yang lurus, bersih dari anasir yang merusak seperti keyakinan terhadap tahayul, relativisme agama, dan sekularisme.
2. Memahami al-Qur’an dan sunnah secara mendalam.
Bagi Muhammadiyah, beragama harus berdasarkan Al-Qur’an dan sunah. Muhammadiyah melarang sikap taklid beribadah tanpa dasar-dasar dan pemahaman yang mendalam. Muhammadiyah juga tidak menolak pendapat dan eksistensi mazhab, tetapi tidak mengikuti mazhab tertentu secara taken for granted.
3. Tajdid dalam semua dimensi kehidupan.
Dunia yang terus berubah membutuhkan ijtihad tanpa henti dari para ulama. Ijtihad harus lahir dari problem konkret yang bersumber langsung dari aduan masyarakat terkait problem keagamaan mereka. Oleh sebab itu, diperlukan ulama yang memiliki kemampuan mencari titik paling mashlahat antara idealisme hukum dengan realitas sosial.
4. Wasathiyah dalam pemikiran dan perbuatan.
Moderat atau Wasathiyah sebagai sikap dasar keagamaan memiliki pijakan kuat pada ayat Al-Quran tentang ummatan wasatha dalam QS al-Baqarah ayat 143. Ummatan wasatha merupakan citra ideal umat terbaik (khair al-ummah) sebagaimana yang termaktub dalam QS Ali Imran ayat 110. Dalam Islam, wasathiyah pada intinya bermakna sikap tengah di antara dua kubu ekstrem.
5. Membawa rahmat bagi semesta alam.
Islam mengajarkan agar berbuat baik (ihsan) terhadap siapa saja, tanpa melihat sekat-sekat keagamaan maupun sekat-sekat primordial. Islam sejak awal telah memproklamirkan diri sebagai agama kasih sayang yang mengajarkan umatnya agar menyebarkan rahmat tidak hanya bagi manusia tetapi juga lingkungan termasuk para hewan.


MANHAJ ISLAM BERKEMAJUAN

Salah satu syarat dari kemajuan berpikir dalam Islam adalah sikap positif pada ijtihad. Sikap ini dilandasi oleh beberapa prinsip, antara lain :
1. Berorientasi pada universalitas agama Islam.
2. Tidak berorientasi pada mazhab-mazhab di kalangan umat Islam.
3. Terbuka dan toleran terhadap perbedaan pemikiran.

Fungsi ilmu pengetahuan dalam kehidupan secara umum maupun dalam kehidupan beragama secara khusus dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Ilmu pengetahuan membantu manusia memahami persoalan-persoalan, baik yang kasat mata maupun tidak, untuk menentukan langkah-langkah kehidupan yang lebih maju.
2. Ilmu pengetahuan berperan membantu manusia beragama lebih baik, khususnya ketika teks keagamaan tidak menyebutkan setiap persoalan secara eksplisit.
3. Ilmu pengetahuan berperan dalam membangun jembatan antara akal dan wahyu.
4. Ilmu pengetahuan berperan sebagai penyelesai ketegangan dan perselisihan di kalangan umat beragama.
5. Ilmu pengetahuan membantu meningkatkan mutu hidup umat Islam dan umat manusia seluruhnya.


Sebagai penutup, ustadz AM Jumai menyampaikan bahwa Islam Berkemajuan dikembangkan atas dasar keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kemajuan dalam semua aspek kehidupan. Sebagai organisasi yang berdasarkan Islam, Muhammadiyah dan seluruh warganya, terutama para pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menguatkan nilai-nilai kemajuan itu dalam pemahaman agama dan perwujudannya dalam kehidupan pribadi, berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan berkemanusiaan universal.Warga Muhammadiyah juga memikul tanggung jawab untuk mendakwahkan konsep dasar Islam Berkemajuan agar menjadi kesadaran bagi umat Islam untuk meraih keunggulan, dan pemahaman bagi masyarakat global untuk menciptakan tata dunia yang ramah, adil dan damai demi kemaslahatan umat manusia pada khususnya dan seluruh ciptaan Allah SWT di muka bumi ini pada umumnya.




Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Scroll to Top