SURAKARTA- Di tengah hiruk pikuk turnamen olahraga, ada pemandangan yang mencuri perhatian dan mengundang decak kagum. Bukan dari atlet muda dengan pukulan kerasnya, melainkan dari para senior Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang yang tampil gagah di lapangan bulu tangkis. Meski usianya sudah memasuki kepala lima, bahkan mendekati enam, semangat mereka untuk bertanding tak kalah dari anak muda.
Mereka adalah delegasi atlet PDM Kota Semarang yang ikut serta dalam turnamen bulutangkis antar-PDM dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) memperebutkan Piala Walikota Surakarta, se-Jawa Tengah dan DIY.
Bertempat di GOR Universitas Muhammadiyah PKU Surakarta, turnamen ini menjadi panggung bagi semangat yang tak lekang oleh waktu. Para pemain senior ini menunjukkan etos berolahraga yang luar biasa, menjadi inspirasi nyata bagi kader-kader muda Muhammadiyah untuk lebih aktif menjaga kebugaran tubuh.

Tim PDM Kota Semarang yang terdiri atas empat atlet, mayoritas sudah senior. Yakni: Drs. H. Nurbini, MSI (57 tahun), Dr. H. Ahmad Furqon, Lc, MA (56 tahun), Drs. H. Agus Supriyadi, M.Ag (58), dan satu-satunya pemain muda, Maulana Dimas Saputra, pelajar SMT 6 UNIKA. Mereka berjuang keras di nomor ganda putra.
Namun, takdir berkata lain. Pasangan Agus-Dimas harus berhadapan dengan tim PDM Klaten, sementara pasangan Nurbini-Furqon melawan tim PKU Surakarta yang rata-rata jauh lebih muda. Meskipun akhirnya harus tumbang di babak pertama, semangat mereka tak luntur sedikit pun.
Dalam keterangannya ketika dihubungi muhamamdiyahsemarang.org, official sekaligus ketua delegasi tim Semarang, H. Jumadi S.Pd., M.Pd., yang juga Wakil Ketua PDM Kota Semarang yang membidangi Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO), menjelaskan bahwa partisipasi adalah tujuan utama mereka.
“Kami sampaikan bahwa PDM Kota Semarang tidak punya target sebagai juara. Hanya partisipasi aktif mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh PDM Kota Surakarta,” ujar Jumadi.
Ia menambahkan bahwa tim ini terbentuk secara spontan dari pimpinan dan anggota PDM yang bersedia. Lebih dari sekadar kompetisi, turnamen ini menjadi ajang silaturahmi yang berharga. Hal ini juga ditegaskan oleh Nurbini, salah satu atlet senior yang bertanding.
“Motivasi saya ikut turnamen ini tentunya untuk silaturahmi, meramaikan event yang diselenggarakan oleh PDM Kota Surakarta,” kata Nurbini. Ia mengaku sudah cukup lama vakum dari bulu tangkis, namun kembali aktif berlatih demi mengikuti turnamen ini.
Usia Hanyalah Angka
Ia juga menyadari bahwa lawan-lawan mereka jauh lebih muda, ada yang baru berusia 20 tahun. Namun, baginya, usia hanyalah angka.
“Kalau soal umur, betul, memang kami sudah tidak muda lagi. Tapi yang penting keikutsertaan kita, agar PDM Kota Semarang tidak absen di event Jawa Tengah dan DIY ini, sehingga paling tidak bisa menorehkan nama PDM Kota Semarang,” tuturnya.
Melalui partisipasi ini, mereka ingin memberikan pesan kuat kepada generasi muda. “Mari generasi muda jangan hanya berkutat pada sekolah, media sosial, kemudian hanya bersibuk dengan HP dan sebagainya. Tapi olahraga itu sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan tapi juga untuk prestasi,” pesan Nurbini dengan penuh semangat.
Senada dengan Nurbini, official tim Jumadi juga berpesan agar para pemuda dan seluruh anggota persyarikatan mengambil bagian dalam kegiatan olahraga. “Mari bersama-sama kita ciptakan kader-kader persyarikatan yang unggul, kader-kader persyarikatan yang hebat untuk menuju ke Muhammadiyah berkemajuan.”
Adapun sebagai atlet senior, Nurbini berharap ada turnamen dengan kategori umur di masa depan, agar pertandingan menjadi lebih berimbang. Usulan ini diharapkan dapat membuat kegiatan olahraga di bawah Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah semakin bergairah.
Turnamen ini diselenggarakan oleh PDM Kota Surakarta pada Jumat (27/6/2025) hingga Minggu (29/6/2025) di GOR GOR UM PKU Surakarta, diikuti 64 pasang peserta dari PDM dan AUM se-Jateng dan DIY.
Editor: Agung S Bakti