Masjid At-Taqwa Hadirkan Terobosan: Pesantren Lansia

SEMARANG- Pagi di Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Ahad (15/6/2025), tak hanya diselimuti sejuknya udara dan lantunan doa. Sebuah berita menggembirakan menyulut […]

SEMARANG- Pagi di Masjid At-Taqwa Ngaliyan, Ahad (15/6/2025), tak hanya diselimuti sejuknya udara dan lantunan doa. Sebuah berita menggembirakan menyulut senyum dan harapan di wajah para jamaah: inisiasi program pesantren lansia.

Ini adalah terobosan yang menjanjikan oase spiritual bagi mereka yang ingin terus menimba ilmu agama di usia senja, menegaskan bahwa belajar tak mengenal batas waktu.

Takmir Masjid At-Taqwa Ngaliyan Ustadz Solikhul Hadi mengumumkan rencana mulia ini. Program pesantren lansia akan dilaksanakan pada 5-6 Juli 2025 dengan menargetkan 20 peserta.

“Kami berharap program ini dapat menjadi wadah bagi para lansia untuk terus belajar, berinteraksi, dan memperdalam ilmu agama di usia senja,” ungkap Solikhul Hadi, menegaskan komitmen masjid untuk memberdayakan setiap tahapan usia.

Agenda Pesantren Lansia: Mereguk Ilmu & Kesehatan

Susunan kegiatan pesantren lansia ini telah dirancang apik: memadukan ibadah, kajian, hingga aktivitas kesehatan dan kebersamaan.

Hari Sabtu sore akan diisi dengan penjemputan, makan malam, pembukaan, mengaji Al-Qur’an dan kitab Al-Hikam, serta pengenalan kebutuhan lansia dan permainan kelompok. Ahad dini hari, peserta akan Shalat malam, i’tikaf, lalu salat subuh berjamaah dan kultum. Pagi harinya, ada pemeriksaan kesehatan, senam ringan, dan sarapan bersama.

Puncak acara adalah Pengajian Ahad Pagi yang juga terbuka untuk umum, dilanjutkan penutupan. Program ini mencerminkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan holistik para lansia.

Bagi para jamaah yang berminat ikut, bisa menghubungi Solikhul Hadi di nomor ponsel 08122572294 untuk mendaftarkan diri.

Kajian Keluarga Sakinah: Membangun Fondasi dari Rumah

Sebelum kabar gembira pesantren lansia, Masjid At-Taqwa Ngaliyan menggelar kajian rutin Ahad Pagi yang dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan. Tema yang diusung begitu relevan: “Membentuk Sakinah, Mawaddah, dan Rahmah dalam Keluarga.”

Wakil Ketua PDM Kota Semarang Ustadz Drs. Suparno, M.Si., sebagai pemateri, lugas menjelaskan pentingnya peran orang tua sebagai teladan (uswah hasanah). Dia menekankan bahwa setiap perkataan dan perbuatan orang tua sangat memengaruhi pembentukan kepribadian anak.

“Di era serba digital ini, di mana anak mudah terpapar informasi. Teladan orang tua adalah filter terpenting,” ujar Suparno.

Drs. Suparno juga menyoroti pengaruh makanan terhadap tumbuh kembang anak, menegaskan pentingnya memastikan asupan halalan thoyyiban—halal secara zat dan baik gizi. Dia menyiratkan bahwa nutrisi yang berkah akan membentuk karakter anak saleh.

Kajian juga membahas pentingnya memantau perilaku anak dan menyesuaikan metode pendidikan dengan usia mereka.

Tak lupa, Drs. Suparno menekankan kekuatan doa orang tua sebagai bentuk tawakal, “Lantunkan selalu doa “Robbi habli minash sholihin” untuk anak keturunan kita yang saleh,” seru Suparno.

Antusiasme jamaah kajian Ahad Pagi semakin bertambah dengan pembagian hadiah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) dan sumbangan lainnya.

Reporter: Luqman Al Hakim. Editor: Agung S Bakti

Scroll to Top