SD Aisyiyah SBH Membimbing Peserta Didik Hafidz Quran

Wisuda Tahfidz dan Tahsin Al Karim Angkatan ke-II SD Aisyiyah Saubari Bening Hati


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, TEMBALANG – SD Aisyiyah Saubari Bening Hati menyelenggarakan Wisuda Tahfidz dan Tahsin Al Karim Angkatan ke-II pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2023. Kegiatan yang dihelat satu tahun satu kali tersebut merupakan salah satu indikator profil lulusan. SD Aisyiyah SBH yang beralamat di Jl Bukit Kencana Raya no 7, kecamatan Tembalang ini menjadikan program tahfidz sebagai salah satu program unggulan sekolah.  Setiap murid dibimbing untuk menguasai hafalan 1 s.d 5 Juz selama enam tahun.


Menghafal Al Qur’an merupakan salah satu jalan menumbuhkan cinta terhadap Al Qur’an. Dengan mencintai Al Qur’an diharapkan murid memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari ilmu Al Qur’an lebih lanjut.  Murid-murid akan belajar Al Qur’an sebagai akhlaq nabi Muhammad, SAW. Menjadikan Nabi Muhammad sebagai model utuh dalam hidupnya, demikian disampaikan oleh ibu Yani-Noi yang hadir mewakili Pimpinan Wilayah Aisyiah Majelis PAUD DASMEN Jawa tengah sebagai penyelenggara sekolah.


Rangkaian acara Wisuda Tahfidz Tahsin Al Karim dimulai dari prosesi kirab, tilawah, sambutan khotmil quran, perosesi penyematan slempang dan penyerahan sertifikat oleh Penyelenggara dan Kepala Sekolah, selanjutnya persembahan puisi dan lagu oleh peserta wisuda. Uji tahfidz dan tahsin dilakukan untuk menguji hafalan Ananda atas penguasaan juz 30, 29, 28, 27, dan Tahsin Al Karim. Pengujian ini dilaksanakan  oleh Kepala Sekolah, penyelenggara sekolah, komite dan orangtua wali murid yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.


Salah satu wali murid menyampaikan bahwa beliau bangga menjadi bagian dari keluarga besar SD Aisyiyah SBH yang mampu menawarkan wadah untuk orang tua yang ingin anaknya menjadi hafidz hafidzah, anak yang sholih sholihah,  ditutup ungkapan rasa terimakasihnya kepada guru-guru serta doa semoga SD Aisyiyah dilimpahi kemudahan dalam mewujudkan visi sekolah yaitu Mewujudkan Generasi Religius, Beradab, Pembelajar, Tangguh.


Pada kesempatan tersebut Kepala Sekolah, Ibu Qurotul A’yuni, M.Pd. merasa bersyukur karena kehadiran SD Aisyiyah SBH di Meteseh Tembalang sebagai salah satu Amal Usaha milik Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah mendapat respon baik dari masyarakat. Alhamdulillah untuk pendaftaran murid baru kelas satu TP 2023/2024 sudah terpenuhi.




Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Perkuat Silaturahmi, PRM & PRA Sekayu Adakan Jalan Sehat Warga Muhammadiyah dan Aisyiyah

Kegiatan Jalan Sehat PRM dan PRA Sekayu


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG TENGAH – Dalam rangka memperkuat silaturahmi antar warga Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah. Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Sekayu menggelar kegiatan jalan sehat pada hari Ahad, tanggal 28 Mei 2023.


Mengambil titik start dan finish di jalan sekayu Raya II, kegiatan jalan sehat tersebut disambut antusias oleh warga muhammadiyah dan aisyiyah yang berdomisili di kelurahan Sekayu dan sekitarnya. Sekitar lebih dari 200 orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa tampak mengikuti kegiatan jalan sehat tersebut.


Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sekayu, H. Sri Setyodono mengatakan kegiatan jalan sehat tersebut diselenggarakan rutin setiap 2 bulan sekali, selain itu diakhir acara jalan sehat disediakan doorprise dan sarapan pagi bagi para peserta jalan sehat. Sambil menunggu jeda pembagian doorprise biasa diisi oleh pengajian singkat serta info tentang kegiatan dari Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah Ranting Sekayu yang diadakan mendatang.



Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Perkuat Pelayanan Umat, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang Resmikan Makam Muslim Husnul Khatimah 2

Peresmian Makam Muslim Husnul Khatimah PDA Kota Semarang di Plalangan, Gunungpati


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, GUNUNGPATI – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang melalui Lembaga Pelayanan Husnul Khatimah meresmikan makam muslim husnul khatimah 2 yang terletak di Terwidi, Kelurahan Plalangan, Kecamatan Gunungpati pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2023. Dalam acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Walikota Semarang, Ir. Hj. Hevearita Gunaryati Rahayu M.Sos, Sekretaris PDM Kota Semarang, Drs. H. Suparno BM S.Ag. M.Si., Ketua PDA Kota Semarang, Hj. Aminah Kurniasih S.Pd. M.Pd., Segenap pimpinan cabang muhammadiyah se-Kota Semarang serta lembaga pelayanan husnul khatimah PDA Kota Semarang.


Peremian makam muslim husnul khatimah 2 merupakan program dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada umat, terutama dalam hal pengurusan pelayanan jenazah sesuai syariat Islam, setelah sebelumnya sudah ada kompleks pemakaman husnul khatimah 1 yang terletak didaerah Patemon, Gunugpati. Untuk kompleks pemakaman muslim husnul khatimah 1 memiliki luas sekitar 13.763 m2 dan diperuntukan sebagai area pemakaman muslim serta area masjid, kantor dan unit usaha. Area ini memiliki kapasitas sebanyak 2.815 makam.


Lembaga Pelayanan Husnul Khatimah ini berangkat dari keprihatinan Pimpinan Daerah Aisyiyah dalam melihat kenyataan bahwa kita masih banyak menjumpai berbagai praktek perawatan jenazah di masyarakat yang tidak sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, bahkan bertentangan dan membahayakan aqidah.Di lain sisi, perawatan jenazah sesuai tuntunan Islam merupakan kewajiban fardhu kifayah bagi kita umat Islam seluruhnya. Oleh karenanya, sebagai organisasi gerakan amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah bersama dengan Aisyiyah terpanggil untuk memberikan pelayanan perawatan jenazah sesuai dengan yang dituntunkan Islam dengan memperhatikan aspek medis dan profesionalitas.


Syarat untuk dapat menjadi anggota antara lain beragama Islam, sehat jasmani, mengisi formulir pendaftaran, membayar uang pendaftaran, membayar iuran bulanan sesuai dengan ketentuan, menyerahkan 2 lbr foto 3×4 dan foto copy KTP. Anggota aktif, yang melaksanakan kewajiban akan mendapatkan hak-haknya secara penuh sebagai anggota.   


Layanan penyediaan area makam sangat dirasakan manfaatnya oleh umat muslim Kota Semarang. Lahan makam di Kota Semarang dirasakan semakin sulit karena banyak lahan yang sudah penuh. Kondisi ini membuat Lembaga Pelayanan Husnul Khatimah terpacu untuk berbenah diri untuk memanag usaha area lahan pemakaman dengan baik dan benar secara syar’i dan tidak memberatkan keluarga umat muslim yang meninggal dunia. Selain berbenah diri untuk meningkatkan pelayanan, perluasan lahan juga menjadi prioritas dalam usaha ini. Semoga, Lembaga Pelayanan Husnul Khotimah dapat terus mengemban misi pelayanan terhadap umat dan menegakan syiar Islam sesuai tuntunan Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW.



Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Inilah Daftar Anggota Tetap Pleno Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang

Daftar Calon Anggota Tetap Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Panitia Pemilihan (Panlih) akhirnya menyelesaikan hasil e-voting pada perhelatan Musyawarah Daerah (Musyda) PDA Kota Semarang Periode Muktamar 48, Ahad (21/5/2023). Proses pemilihan yang merupakan salah satu agenda Musyda, berlangsung tertib dan lancar serta diwarnai suasana yang menggembirakan oleh para anggota musyawarah dalam memilih 7 nama anggota PDA Kota Semarang dari sebanyak 33 calon yang telah ditetapkan pada musypimda sebelumnya.

Tim Panlih Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang


Ketua Panlih PDA Kota Semarang, Dr. Listyaning Suardiani M.Hum mengatakan bahwa keputusan Panlih menggunakan e-voting dalam proses pemilihan dinilai lebih efisien dan mampu menghemat waktu secara signifikan, transparan dan akuntabel. Hal ini seirama dengan spirit Aisyiyah yang konsisten memegang prinsip unggul dan berkemajuan dalam setiap langkah dan gerak dakwahnya. Secara berurutan, inilah hasil e-voting 7 nama anggota PDA Kota Semarang Periode Muktamar 48 dengan suara terbanyak :

  1. Hj.Aminah Kurniasih, S.Pd.M.Pd (102 suara)
  2. Dr. Hj Listyaning Sumardiyani,M.Hum (80 suara)
  3. Hj. Nur Fitria SE (70 suara)
  4. Ir. Hj. Purwanti Susantini (65 suara)
  5. Drs. Hj. Nur Badriyah (60 suara)
  6. Rusmiyah Hidayati (55 suara)
  7. Hj. Widyastuti Renaningsih, SH. (52 suara)
Ketua dan sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah periode Muktamar 48

Selanjutnya, dengan dilakukan pendampingan oleh Panlih, ke-7 nama anggota terpilih melakukan rapat formatur, dan terpilih sebagai Ketua Hj. Aminah Kurniasih S.Pd. M.Pd. dan Sekretaris Hj. Nur Fitria S.E. yang akan memimpin PDA Kota Semarang 5 tahun kedepan. Selamat kepada 7 nama anggota PDA Kota Semarang terpilih, semoga dimudahkan dalam berkhidmat dan membesarkan Aisyiyah untuk memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan mewujudkan “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa” di Kota Semarang.





Sumber : data Panlih PDA Kota Semarang
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Pembukaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang

Pembukaan Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pada hari Ahad, tanggal 21 Mei 2023 PDM Kota Semarang membuka secara resmi Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang periode Muktamar ke-48. Bertempat di Gedung GKB 2 lantai 8 kompleks Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Dalam pembukaan musyawarah daerah tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah & Aisyiyah beserta segenap jajarannya, anggota cabang dan ranting Muhamamdiyah & Aisyiyah se-kota Semarang. Dalam pembukaan musyawarah daerah tersebut turut hadir pula perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Walikota Semarang beserta segenap jajarannya,perwakilan anggota DPRD Kota Semarang, Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Semarang, serta direktur RS Roemani Semarang.

Penampilan tarian daerah oleh siswi SMP Muhammadiyah 3 Semarang


Dengan mengambil tema “Memajukan dan Mencerahkan Kota Semarang”. pembukaan musyawarah daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah diisi oleh penampilan tarian daerah dari siswi SMP Muhammadiyah 3 Semarang. Kemudian dilanjut dengan pembacaan Al-Quran oleh ustadz Yuliansyah Masyhar dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah, dan Mars Aisyiyah oleh seluruh peserta & anggota Musyda yang hadir.

Sambutan Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag.


Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. didalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Walikota Semarang beserta segenap jajarannya, perwakilan anggota DPRD Kota Semarang, Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Semarang, Direktur RS Roemani Semarang, Pimpinan Daerah Muhammadiyah & Aisyiyah kota Semarang beserta segenap jajarannya, serta segenap pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah & Aisyiyah se-Kota Semarang. Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. berharap untuk proses musyawarah daerah Muhammadiyah & Aisyiyah yang akan dilaksanakan bisa berjalan dengan tertib dan lancar sehingga dapat mewujudkan Kota Semarang yang maju dan mencerahkan sesuai dengan tema musyda.

Sambutan dari Walikota Semarang, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos.

Walikota Semarang, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu M.Sos. didalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi pelaksanaan musyawarah daerah yang dalam proses pemilihan pimpinan baru melalui proses musyawarah sehingga bisa tertib dan tidak terjadi keributan tentunya. dan walikota Semarang juga memgapresiasi tentang keikutsertaan muhammadiyah dan aisyiyah terhadap program pemerintah kota Semarang, khususnya dalam hal pencegahan stunting serta pendidikan karakter pada anak. Diharapkan pimpinan yang baru kedepannya bisa saling bersinergi untuk mewujudkan kota Semarang semakin hebat.

Sambutan dari Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. H. Rozihan S.H. M.Ag.

Wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr. H. Rozihan S.H. M.Ag. didalam sambutannya mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu organisasi. Sekalipun banyak tulisan yang membahas tentang kepemimpinan, namun masalah-masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan tidak pernah habis untuk menjadi topik pembahasan. Khususnya di Indonesia. Di dalam Al-Qur’an terdapat kata Ulil Amri yang mewakili kata pemerintah. Sebagian besar mufassir sepakat berpendapat bahwa Ulil Amri identik dengan kepemimpinan. Kata Ulil Amri dalam Al-Qur’an terdapat pada surah An-Nisa ayat 59 dan 83. Kontekstualisasi Ulil Amri menurut pandangan Syeik Nawawi Banten, Hamka dan M. Quraish Shihab dan harapan setelah penjelasan ini dipaparkan akan memberikan manfaat kepada pembaca sebagai wawasan atau dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari. Sebagai penutup dalam sambutannya Dr. H. Rozihan SH. M.Ag. mengingatkan kepada peserta dan anggota Musyda yang datang untuk berpegang pada Manhaz Tarjih Muhammadiyah, dikarenakan manhaz tarjih tersebut merupakan pedoman bagi setiap warga muhammadiyah, khususnya dalam hal menjalankan roda organisasi sehingga tetap sesuai dengan jalurnya.



Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Pembukaan Musyda Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang

Pembukaan Musyda Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang



MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Selama dua hari, Sabtu dan Ahad (20-21/05/2023) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) yang ke 48 yang diikuti oleh seluruh Pleno Pimpinan Daerah Aisyiyah beserta jajarannya, Pimpinan Cabang dan Ranting Aisyiyah se-Kota Semarang. Dalam Musyda Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang dibuka secara resmi oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati M.Pd.


Berlokasi di Gedung GKB 2 Lantai 4 Kompleks Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Turut hadir dalam acara pembukaan musyda Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang, antara lain Ketua PWA Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati M.Pd., Ketua PDA Kota Semarang, Widyastuti Renaningsih S.H., dan ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag.

Sambutan Ketua Panitia, Dra. Nur Badriah

Ketua Panitia Musyda, Dra. Nur Badriah didalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh Pimpinan Daerah Aisyiyah beserta segenap jajarannya serta Pimpinan Cabang dan Ranting Aisyiyah se-kota Semarang sehingga musyda tersebut dapat lebih semarak. Tak lupa juga berharap agar kegiatan musyda yang akan digelar selama 2 hari mendatang (Sabtu & Ahad) bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun.

Sambutan ketua PDA Kota Semarang, Widyastuti Renaningsih S.H.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang, Widyastuti Renaningsih S.H. didalam sambutannya menyampaikan bahwa menjelang akhir dari masa jabatan untuk periode muktamar ke-47, alhamdulillah Aisyiyah Kota Semarang perkembangan dalam hal program kerja cukup memuaskan, diharapkan untuk kepengurusan dimasa mendatang dapat melanjutkan bahkan ditingkatkan lagi, sesuai dengan tema untuk Musyda Aisyiyah Kota Semarang “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.

Sambutan dari Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag.


Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. didalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang beserta segenap jajarannya karena telah ikut berkontribusi dalam program kerja lingkungan Muhammadiyah Kota Semarang, dan berharap untuk kedepannya dapat saling bersinergi dan mengisi untuk mewujudkan Semarang Berkemajuan. Sebagai penutup sambutan ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi sedikit mengutip pesan dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti tentang semboyan “5 i” sebagai landasan dalam menjaga marwah persyarikatan, antara lain Ikhlas, Istiqomah, Ishlah, Istitoah, dan Ihsan.

Sambutan ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati M.Pd.


Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah, Dr. Eny Winaryati M.Pd. didalam sambutanya menyampaikan tentang pentingnya peran dari Aisyiyah diawal pembentukannya. Aisyiyah didirikan pada 27 Rajab 1335 H/19 Mei 1917 dalam perhelatan akbar nan meriah bertepatan dengan momen Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Embrio berdirinya Aisyiyah telah dimulai sejak diadakannya perkumpulan Sapa Tresna di tahun 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar Kauman. KH. Ahmad Dahlan memang mendorong perempuan untuk menempuh pendidikan, baik di pendidikan formal umum maupun keagamaan. Konstruksi sosial saat itu menyatakan bahwa perempuan tidak perlu menempuh pendidikan secara formal, tapi KH. Ahmad Dahlan sebaliknya, mendorong anak gadis rekannya atau saudara teman-temannya untuk bersekolah. Para gadis inilah yang kemudian mengenyam pengkaderan ala Dahlan juga temannya, serta Siti Walidah atau Nyai Dahlan. Sembilan perempuan terpilih sebagai sang pemula kepemimpinan perdana Aisyiyah. Siti Bariyah mendapatkan amanah sebagai Ketua pertama Aisyiyah. Sementara delapan pengurus yang lain, yaitu: Siti Badilah sebagai Sekretaris; Siti Aminah sebagai Bendahara; Ny. H. Abdullah, Ny. Fatimah Wasaal, Siti Dalalah, Siti Wadingah, Siti Dawimah, Siti Busyro sebagai Pembantu. Terpilihnya Siti Bariyah, salah satu kader terbaik Dahlan merupakan bukti kaderisasi yang berhasil dari Dahlan, istrinya, juga sahabat dan murid Dahlan. Kebanyakan menyangka bahwa Nyai Dahlan lah pemimpin pertama organisasi Aisyiyah. Istri Ahmad Dahlan itu lebih menjadi profil pembimbing Aisyiyah yang baru seumur jagung.

Sebagai penutup Ketua PWA JAwa Tengah, Dr. Eny Winaryati M.Pd. berpesan bahwa saat ini Aisyiyah telah berusia seabad. Itu berarti perjalanan gerak organisasi sekaligus peran keummatan dan kebangsaan Aisyiyah sudah berlangsung hampir 100 tahun. Bukan usia yang pendek bagi ke-istiqomahan sebuah organisasi. Semangat pembaruan yang berpijak pada paham Islam berkemajuan itu akan tetap menjadi suluh bagi Aisyiyah.





Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Gerak Jalan Sehat Dalam Rangka Gebyar Musyda Muhammadiyah & Aisyiyah Kota Semarang

Gerak jalan sehat dalam rangka menyemarakan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang


MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang menggelar kegiatan jalan sehat pada hari Kamis, tanggal 18 Mei 2023 dalam rangka menyemarakkan kegiatan menjelang Musyawarah Daerah (Musyda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Semarang. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Lurah Wates, Camat Ngaliyan, Kapolsek Ngaliyan, Babinsa Ngaliyan, serta peserta gerak jalan santai baik dari warga disekitar kelurahan Wates maupun warga muhammadiyah se-Kota Semarang dengan jumlah peserta kurang lebih 500 orang.

Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. ketika memulai gerak jalan sehat

Kegiatan jalan sehat tersebut mengambil start dan finish di Pondok Tahfidzul Qur’an Muhammadiyah Kader Ulama (TQMKU) Ahmad Dahlan, Ngaliyan. Sebelum dimulai kegiatan jalan sehat dibuka terlebih dahulu oleh Ketua PDM Kota Semarang, Drs. H. Fahrur Rozi M.Ag. serta diawali dengan kegiatan marching band dari siswa dan siswi SD Muhammadiyah Plus Semarang.

Salah satu warga yang mendapatkan doorprise dari kegiatan gerak jalan sehat


Dalam kegiatan gerak jalan sehat tersebut sangat disambut dengan antusias dari warga, karena disamping badan menjadi sehat karena berolahraga tentunya ada doorprise yang dibagikan oleh panitia kepada para peserta yang mengikutinya. Harapan dari panitia penyelenggara selain dapat memberikan kesan positif dari kegiatan tersebut tentunya dapat bermanfaat bagi para peserta yang mendapatkan hadiah dari doorprise tersebut.





Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Musyawarah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang Menetapkan 33 Calon Anggota Tetap PDA Kota Semarang

Musyawarah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang pada hari Ahad, 19 Maret 2023 di hotel Gracia Semarang

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) Aisyiyah Kota Semarang periode Muktamar ke-48 digelar di Hotel Grasia hari Ahad, 19 Maret 2023. Perhelatan ini dilaksanakan sebagai bentuk persiapan Musyawarah Daerah Aisyiyah Kota Semarang, yang akan dilaksanakan pada 21 Mei 2023, di Universitas Muhammadiyah Semarang.

Musypimda adalah salah satu musyawarah tinggi di tingkat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah yang bertujuan untuk menetapkan calon-calon tetap yang akan dipilih pada musyawarah tinggi berikutnya yaitu di Musyawarah Daerah (Musyda). Musypimda digelar secara internal yang dihadiri oleh jajaran Pleno PDA, Ketua dan sekertaris dari 16 cabang ‘Aisyiyah se-Kota Semarang dan Ketua, Sekertaris Nasyiatul ‘Aisyiyah sesuai dengan ketetapan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah.

Ketua PDA Kota Semarang, Ibu Hj. Widyastuti Renaningsih, S.H. (kiri) dan Ketua PWA Jawa Tengah, ibu Dr. Hj. Umul Baroroh, M.Ag (kanan) ketika memberikan sambutan musypimda PDA Kota Semarang


Ketua PDA Kota Semarang Ibu Hj. Widyastuti Renaningsih, S.H. dalam sambutannya menyampaikan; bahwa ’Aisyiyah kedepan harus lebih kuat dan mempunyai komitmen dalam menggerakan organisasi. Karena semakin komplek permasalan yang akan dihadapi dalam masyarakat. ‘Aisyiyah adalah organisasi perempun gerakan islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar, yang dalam mencari ridho Allah untuk kehidupan di dunia dan di akhirat, maka harus iklas, tidak menunggu tepuk tangan atau pujian. Disampaikan juga bahwa Musypimda dan Musyda yang akan datang sudah diatur di dalam Anggaran Dasar dan dipertegas di dalam Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah Bab VII pasal 17 ayat 1 a s/d i.

Selanjutnya ketua PWA Jawa Tengah ibu Dr. Hj. Umul Baroroh, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan; bahwa ‘Aisyiyah harus menguatkan kaderisasi dan harus memiliki amal usaha yang besar dan uat agar bisa eksis. Amal usaha adalah salah satu pilar penopang dalam menguatkan  organisasi. Amal usaha Muhammadiyah di Jawa Tengah  merupakan amal usaha terbesar. Kader-kader harus dipersiapkan dengan baik, dan semoga PDA Kota Semarang dalam Musypimda hari ini sukses dalam mempersiapkan para Calon Pemimpin ‘Aisyiyah yang iklas. Selanjutnya ketua PWA Jawa Tengah membuka Musypimda dengan bacaam basmalah dan di-ikuti seluruh peserta Musypida.

Acara inti berikutnya adalah agenda menetapkan Calon Tetap Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota semarang periode 2022-2027 yang dipersiapkan untuk dipilih di Musyawarah Daerah pada tanggal 21 Mei 2023. Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) ibu Dr. Listyaning Sumardiyani M.Hum, melaporkan bahwa hasil penjaringan yang telah dilakukan di PDA Kota Semarang diperoleh 61 (enam puluh satu) Bakal Calon. Dan dari 61 Bakal Calon tersebut yang menyatakan kesanggupan/kesediaan untuk dicalonkan sebagai Calon Pimpinan PDA Kota Semarang sebanyak 40 bakal calon.

Musypimda PDA Kota Semarang dilaksanakan pada hari Ahad, tanggal 19 Maret 2023, memilih 33 Calon Tetap dari 40 bakal calon yang telah bersedia. Hasil penetapan 33 orang tersebut akan disyahkan sebagai Calon Tetap Pimpinan yang akan dipilih pada Musyda PDA Kota Semarang tanggal 21 Mei 2023. Adapun proses pemilihannya adalah sebagai berikut:

1. Bakal Calon yang diusulkan oleh 2 (dua) atau lebih suara dan memenuhi syarat dipilih menjadi Calon Tetap, terjaring sejumlah 21 Calon Tetap.
2. Tersisa 19 bakal calon yang masing-masing diusulkan / mendapat 1 (satu) suara.
3. Dari 19 Bakal Bakal Calon  tersebut dipilih dengan permufakatan sebagai berikut:

  • Usulan dari Cabang sejumlah 9 bakal calon, dipilih masing-masing cabang 1 Bakal Calon, terjaring sebanyak 7 Calon Tetap.
  • Usulan dari Pleno sejumlah 10 Bakal Calon dipilih sebanyak 5 Calon Tetap, atas kesepakatan Pengusul.

4. Setelah musyawarah dan mufakat maka peserta Musypimda telah memilih sebanyak 33 Calon Tetap.



Berikut ini Calon Tetap hasil keputusan Musypimda PDA Kota Semarang, tanggal 19 Maret 2023.

  1. AMINAH KURNIASIH
  2. NUR BADRIYAH
  3. NUR FITRIYA
  4. LISTYANING SUMARDIYANI
  5. RUSMIYATI HIDAYATI
  6. SUNARTI
  7. DIYAH FARIDA ZULIANI
  8. PURWANTI SUSANTINI
  9. SUBIDAH
  10. WIDYASTUTI RENANINGSIH
  11. SRI MINANGWATI
  12. MARDHIJAH
  13. SRI SUYATMINI
  14. INA FARIDA
  15. NADHIFAH
  16. SITI KUSNIATI
  17. SRI HARYADI
  18. ISTIQOMAH
  19. JUHROTUN MULANTO
  20. MACHMUDAH
  21. NURLAELA BAROKAH YULIATI
  22. ELLY ARDIJATI
  23. PAWESTRI
  24. IDA HIMAWATI
  25. UPI LUTFIYAH
  26. UPIK NURBAETI
  27. NIKMAH INAYATI
  28. SRI SUGIYANTI
  29. DEDEH BERKAH
  30. DWI NURUL IZAH
  31. LILIK FATKHIYAH
  32. NOOR HASTUTI
  33. RUGAYAWATI

Penulis : Indah (LPPA)

Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara

Telaga Rasul

MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTA.ORG, SEMARANG – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang secara rutin mengadakan kajian yang diperuntukkan bagi anggota pada hari Sabtu setiap pekannya. Bertempat di Gedung Dakwah PDM Kota Semarang. Untuk tanggal 12 Februari 2022, kajian tersebut diisi oleh narasumber ustadz Drs. H. Danusiri M.Ag. Beliau menjabat sebagai ketua majelis tabligh PWM Jawa Tengah, yang akan menyampaikan tema “Telaga Rasul”.

Ustadz Drs. H. Danusiri M.Ag. ketika menjadi narasumber di kajian PDA Kota Semarang

Riwayat Ibnu Al-Mubarak menceritakan, pada hari Kiamat setiap nabi memiliki satu telaga, tidak terkecuali Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Pada hari itu, semua nabi saling membanggakan siapa di antara mereka yang paling banyak pengunjung telaganya. Setiap nabi berlomba mengajak umat yang dikenalinya.

Tak heran, kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aku ingin menjadi nabi yang paling banyak pengunjung telaganya.” Lantas bagaimanakah gambaran telaga Rasulullah?, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut :

HADITS TELAGA HAUD

HR. Bukhari no 6097 :

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُطَرِّفٍ حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ  قَالَ قَالَ النَّبِيُّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِنِّي فَرَطُكُمْ

عَلَى الْحَوْضِ مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ  أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي  ثُمَّ يُحَالُ  بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ  قَالَ أَبُو حَازِمٍ فَسَمِعَنِي النُّعْمَانُ بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ مِنْ سَهْلٍ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ وَهُوَ يَزِيدُ فِيهَا فَأَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ سُحْقًا بُعْدًا يُقَالُ سَحِيقٌ بَعِيدٌ سَحَقَهُ وَأَسْحَقَهُ أَبْعَدَهُ وَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ شَبِيبِ بْنِ سَعِيدٍ الْحَبَطِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ كَانَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَرِدُ عَلَيَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَهْطٌ مِنْ أَصْحَابِي فَيُحَلَّئُونَ عَنْ الْحَوْضِ فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا عِلْمَ لَكَ بِمَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ إِنَّهُمْ ارْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِهِمْ الْقَهْقَرَ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Abi Maryam telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutharrif telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal bin Sa’d mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akulah pertama-tama yang mendangi telaga, siapa yang menuju telagaku akan minum, dan siapa yang meminumnya tak akan haus selama-lamanya, sungguh akan ada beberapa kaum yang mendatangiku dan aku mengenalnya dan mereka juga mengenaliku, kemudian antara aku dan mereka dihalangi.” Kata Abu Hazim, Nu’man bin Abi ‘Ayyasy mendengarku, maka ia berkomentar; ‘Beginikah kamu mendengar dari Sahal? ‘ ‘Iya’ Jawabku. Lalu ia berujar; ‘Saya bersaksi kepada Abu Sa’id Alkhudzri, sungguh aku mendengarnya dan dia menambahi redaksi; “aku berkata; ‘mereka adalah golonganku! ‘ tetapi di jawab; ‘Sungguh engkau tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu! ‘ Maka aku berkata; ‘menjauh, menjauh, bagi orang yang mengubah (agama) sepeninggalku.” Kata Ibnu ‘Abbas, istilah suhqan maknanya menjauh. Sahiq maknanya ba’id (jauh). Ashaqo maknanya ab’ada (menjauhkan). Sedang Ahmad bin Syabib bin Sa’id Al Habathi mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa’id bin Musayyab dari Abu Hurairah bahwasanya ia menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat beberapa orang sahabatku mendatangiku, kemudian mereka disingkirkan dari telaga, maka aku katakan; ‘ya rabbi, (mereka) sahabatku! ‘ Allah menjawab; ‘Kamu tak mempunyai pengetahuan tentang yang mereka kerjakan sepeninggalmu. Mereka berbalik ke belakang dengan melakukan murtad, bid’ah dan dosa besar.”

HR. Bukhari no 6528 :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ  سَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ  يَقُولُ  سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

يَقُولُ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَمَنْ وَرَدَهُ شَرِبَ مِنْهُ وَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهُ أَبَدًا لَيَرِدُ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ   قَالَ  أَبُو حَازِمٍ  فَسَمِعَنِي  النُّعْمَانُ  بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ  وَأَنَا أُحَدِّثُهُمْ هَذَا فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ سَهْلًا فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ وَأَنَا أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ يَزِيدُ فِيهِ قَالَ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim mengatakan aku mendengar Sahal bin Sa’d mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda; “Aku manusia pertama-tama diantara kalian yang menuju telaga, barangsiapa mendatanginya, maka tak akan haus selama-lamanya, sungguh beberapa orang menemuiku yang aku mengenal mereka dan juga mereka mengenalku, lantas tiba-tiba aku dan mereka terhalang.” Abu Hazim mengatakan; dan Nu’man bin Abi ‘Ayyasy mendengar aku ketika aku sedang menceritakan kepada mereka hadits ini, lantas ia bertanya kepadaku; ‘kamu mendengar dari Sahal ‘ Kujawab; ‘Iya.’ Ia katakan; ‘Dan saya bersaksi kepada Abu Sa’id Al Khudzri, sungguh aku mendengarnya dengan tambahan redaksi; “Mereka adalah dari ummatku’ lantas ada suara yang menjawab; kamu tidak tahu perubahan yang mereka lakukan sepeninggalmu! Sehingga aku berkata; ‘Celaka,, celaka bagi siapa saja yang mengganti agama sepeninggalku!”

HR. Ibnu Majah no 4296 :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  عَنْ النَّبِيِّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَتَى الْمَقْبَرَةَ فَسَلَّمَ عَلَى الْمَقْبَرَةِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى بِكُمْ لَاحِقُونَ ثُمَّ قَالَ لَوَدِدْنَا أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانِي الَّذِينَ يَأْتُونَ مِنْ بَعْدِي وَأَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ مِنْ أُمَّتِكَ قَالَ أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَمْ يَكُنْ يَعْرِفُهَا قَالُوا بَلَى قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوءِ قَالَ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ثُمَّ قَالَ لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ فَأُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمُّوا فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ وَلَمْ يَزَالُوا يَرْجِعُونَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ فَأَقُولُ أَلَا سُحْقًا سُحْقًا

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau pernah mendatangi pemakaman dan beliau mengucapkan salam kepada ahli kubur, beliau mengucapkan: “Semoga keselamatan senantiasa tercurah bagimu, rumah bagi kaum Muslimin, dan Insya Allah Ta’ala kami akan menyusulmu.” Lalu beliau bersabda: “Sungguh kami berharap untuk dapat berjumpa dengan saudara-saudara kami ini.” Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah kami bukan saudara-saudaramu?” beliau menjawab: “Kalian adalah para sahabatku dan saudara-saudaraku yang datang setelahku, sesungguhnya aku menunggu kalian di telagaku.” Mereka bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana anda bisa mengenali orang-orang yang tidak anda ketahui dari umatmu?” beliau menjawab: “Bagaimana menurut kalian jika seseorang memiliki kuda berbulu putih di muka dan di kedua pergelangan kakinya, di tengah-tengah gerombolan kuda hitam pekat? Bukankah ia dapat dikenali?” Mereka menjawab; “Tentu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka datang pada hari Kiamat dengan muka dan kedua pergelangan tangan dan kaki mereka yang putih bekas air wudlu.” Beliau bersabda: “Aku menunggu kalian di tepi telaga.” Lalu beliau melanjutkan: “Ketahuilah bahwa telagaku akan dijaga sebagaimana di jaganya telaga dari unta yang tersesat. Kemudian aku akan memanggil mereka; “Mari datanglah.” Maka di katakan; “Sesungguhnya mereka telah merubahnya setelahmu, serta mereka masih terus membalikkan badannya, maka aku berkata; “Majulah, majulah.”

HR. Malik no 53 dan Muslim no 367 :

حَدَّثَنِي عَنْ  مَالِك عَنْ الْعَلَاءِ  بْنِ عَبْدِ  الرَّحْمَنِ  عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أ نَّ رَسُولَ اللَّهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْمَقْبُرَةِ فَقَالَ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ إِخْوَانَنَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا بِإِخْوَانِكَ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ يَأْتِي بَعْدَكَ مِنْ أُمَّتِكَ قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ فِي خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ فَلَا يُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ فَسُحْقًا فَسُحْقًا فَسُحْقًا

Terjemahan : Perawi menerangkan; telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Al ‘Ala` bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar menuju pekuburan lalu beliau membaca; “(Keselamatan bagi kalian, Wahai para penghuni kubur orang-orang mukmin. Jika Allah berkehendak, kami akan menyusul kalian.) Sungguh saya ingin melihat saudara-saudara kami.” Maka para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, bukankah kami adalah saudara anda.” Beliau menjawab: “bahkan kalian adalah sahabat-sahabatku, tetapi saudara-saudaraku adalah yang akan datang nanti, pada saat aku menunggu mereka di tepi telaga” mereka berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau bisa mengenal orang yang datang sepeninggalmu dari umatmu?” Rasulullah menjawab: “bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang memiliki kuda putih cemerlang di antara kuda hitam yang pekat, bukankah dia mengetahuinya?” mereka menjawab; “Ya benar wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka datang pada Hari Kiamat dengan putih bersinar karena wudlu, saya yang akan menyambut mereka di telaga. Maka jangan sampai ada yang terusir dari telagaku, sebagaimana unta tersesat yang terusir, saya memanggil mereka; ‘Ayolah ke sini, ayolah ke sini! ayolah kesini! ” tiba-tiba ada yang menegur; ‘Sesungguhnya mereka telah mengganti (agamanya) sepeninggalmu’ maka saya berkata; ‘Menjauhlah, menjauhlah, menjauhlah’.”

HR. Muslim no 4243 :

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيَّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ  قَالَ سَمِعْتُ  سَهْلًا يَقُولُا سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ يَقُولُ أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ مَنْ وَرَدَ شَرِبَ وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ  قَالَ أَبُو حَازِمٍ فَسَمِعَ  النُّعْمَانُ بْنُ أَبِي عَيَّاشٍ وَأَنَا أُحَدِّثُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتَ سَهْلًا يَقُولُ قَالَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ وَأَنَا أَشْهَدُ عَلَى أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَسَمِعْتُهُ يَزِيدُ فَيَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا عَمِلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِي و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي أُسَامَةُ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ النُّعْمَانِ بْنِ أَبِي عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ يَعْقُوبَ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id Telah menceritakan kepada kami Ya’qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dia berkata; Aku mendengar Sahal berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku mendahului kalian ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara aku dan mereka.” Abu Hazim berkata; Nu’man bin Abu ‘Ayyas mendengar aku menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata; Begitukah kamu mendengar Sahal mengatakannya? Aku menjawab; ‘Ya.’ Dia berkata lagi; aku pun bersaksi atas Abu Sa’id al khudri sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: ‘Mereka itu adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau; ‘Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: “celakalah, celakalah orang yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa’id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Usamah dari Abu Hazim dari Sahal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan dari Nu’man bin Abu ‘Ayyas dari Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Ya’qub.

HR Muslim no 5271 :

فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًاالنَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ الْأَشْجَعِيُّ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عُبَيْدٍ الْمُكْتِبِ عَنْ فُضَيْلٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَحِكَ فَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مِمَّ أَضْحَكُ قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ مِنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ رَبَّهُ يَقُولُ يَا رَبِّ أَلَمْ تُجِرْنِي مِنْ الظُّلْمِ قَالَ يَقُولُ بَلَى قَالَ فَيَقُولُ فَإِنِّي لَا أُجِيزُ عَلَى نَفْسِي إِلَّا شَاهِدًا مِنِّي قَالَ فَيَقُولُ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ شَهِيدًا وَبِالْكِرَامِ الْكَاتِبِينَ شُهُودًا قَالَ فَيُخْتَمُ عَلَى فِيهِ فَيُقَالُ لِأَرْكَانِهِ انْطِقِي قَالَ فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ قَالَ ثُمَّ يُخَلَّى بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَلَامِ قَالَ فَيَقُولُ بُعْدًا لَكُنَّ وَسُحْقًا فَعَنْكُنَّ كُنْتُ أُنَاضِلُ

Terjemahan : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadhr bin Abu An Nadhr telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ubaidullah Al Asyja’i dari Sufyan Ats Tsauri dari Ubaid Al Muktib dari Fudhail dari Asy Sya’bi dari Anas bin Malik berkata: Suatu ketika kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, beliau tertawa dan bertanya: “Tahukah kalian apa yang membuatku tertawa?” Ia berkata: Kami menjawab: Allah dan RasulNya lebih tahu. Beliau bersabda: Aku menertawakan percakapan seorang hamba dengan Rabbnya. Ia berkata: ‘Wahai Rabb, bukankah Engkau telah menghindarkanku dari kelaliman? ‘ Dia menjawab: ‘Ya.’ Ia berkata: ‘Sesungguhnya aku tidak mengizinkan jiwaku kecuali untuk menjadi saksi atas diriku sendiri.” Beliau meneruskan: “Diapun berkata: ‘Kalau begitu pada hari ini cukuplah jiwamu yang menjadi saksi atas dirimu, ‘ (Al Israa`: 16) dan juga para malaikat yang mulia yang mencacat amalanmu menjadi para saksi.” Beliau meneruskan: “Lalu dibungkamlah mulut dan dikatakan kepada anggota badannya: ‘Bicaralah.’ Maka anggota badannya pun mengungkap semua amal perbuatan yang dilakukannya.” Beliau meneruskan: “Kemudian dilepaskanlah antara ia dan ucapannya hingga ia berkata: ‘Celakalah kalian, bukankah aku dulu membelamu?”

Gedung dakwah PDM Kota Semarang di masjid At-Taqwa kompleks RS Roemani

Hadits Telaga Al-Kautsar

HR. Ibnu Majah no 4325 :

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ يَجْرِي عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ وَطَعْمُهُ أَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ وَمَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ الثَّلْج

Terjemah Arti : Telah mengabarkan kepada kami Amr bin ‘Aun telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Awanah dari ‘Atha` bin As Sa`ib dari Muharib bin Ditsar ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar ia berkata; Ketika turun ayat: INNA A’THAINA KAL KAUTSAR (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak), Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu adalah sungai di dalam surga, kedua tepinya terbuat dari emas, airnya mengalir di atas permata dan yaqut, tanahnya lebih wangi dari minyak misik, rasanya lebih manis dari pada madu, dan airnya lebih putih dari pada salju.

HR. Nasai no 894 :

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ بَيْنَمَا ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا يُرِيدُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا لَهُ مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَزَلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } ثُمَّ قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ آنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ الْكَوَاكِبِ تَرِدُهُ عَلَيَّ أُمَّتِي فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ يَا رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ لِي إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ

Terjemah Arti : Telah mengabarkan kepada kami ‘Ali bin Hujr dia berkata; telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushar dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik dia berkata; “Suatu hari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berada diantara kami, dan tiba-tiba beliau Shallallahu’alaihi wasallam tertidur sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sambil tersenyum, maka kami bertanya kepadanya, ‘Wahai Rasulullah Shallallahu’alihiwasallam apakah yang membuat engkau tersenyum? ‘ Beliau Shallallahu’alaihi wasallam menjawab, ‘Tadi baru saja turun surat (Al Kautsar) Bismillahirrahmaanirrahiim, Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terpuruk (QS. Al Kautsar (108): 1 -3). Kemudian beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Apakah kalian tahu apa Al Kautsar itu? ‘ Kami menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui’. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Al Kautsar adalah sebuah telaga yang telah dijanjikan Rabb ku untukku di surga; bejananya (tempat airnya) sebanyak jumlah bintang-bintang di langit. Umatku banyak yang datang kepadaku, namun salah seorang umatku ini ditariknya, maka aku berkata.”Ya Rabbi, dia umatku.” Lalu Allah berfirman, “Engkau tidak tahu apa yang terjadi setelah engkau wafat.

HR Muslim no 607 :

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ أَخْبَرَنَا الْمُخْتَارُ بْنُ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْمُخْتَارِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ بَيْنَ أَظْهُرِنَا إِذْ أَغْفَى إِغْفَاءَةً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَقُلْنَا مَا أَضْحَكَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ } ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ فَقُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ هُوَ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ فَيُخْتَلَجُ الْعَبْدُ مِنْهُمْ فَأَقُولُ رَبِّ إِنَّهُ مِنْ أُمَّتِي فَيَقُولُ مَا تَدْرِي مَا أَحْدَثَتْ بَعْدَكَ زَادَ ابْنُ حُجْرٍ فِي حَدِيثِهِ بَيْنَ أَظْهُرِنَا فِي الْمَسْجِدِ وَقَالَ مَا أَحْدَثَ بَعْدَكَ حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ أَخْبَرَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ مُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُا أَغْفَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِغْفَاءَةً بِنَحْوِ حَدِيثِ ابْنِ مُسْهِرٍ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ عَلَيْهِ حَوْضٌ وَلَمْ يَذْكُرْ آنِيَتُهُ عَدَدُ النُّجُومِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa’di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik –lewat jalur periwayatan lain– dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari al-Mukhtar dari Anas dia berkata, “Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba-tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami bertanya, ‘Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ‘ Beliau menjawab, ‘Baru saja diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, ‘Bismillahirrahmanirrahim, Inna A’thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani’aka Huwa al-Abtar, ‘ kemudian beliau berkata, ‘Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu? ‘ Kami menjawab, ‘Allah dan RasulNya lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Ia adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang umatku menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari umatku terhalang darinya, maka aku berkata, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk umatku’, maka Allah berkata, ‘Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu) ‘.” Ibnu Hujr menambahkan dalam haditsnya, “Di antara kami dalam masjid.” Dan kalimat, “Allah berfirman, ‘Sesuatu yang terjadi setelah meninggalmu’.” Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-‘Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudhail dari Mukhtar bin Fulful dia berkata, “Saya mendengar Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidur”, sebagaimana hadits Ibnu Mushir, hanya saja dia berkata, ‘Sungai yang dijanjikan oleh Rabbku di surga, padanya terdapat telaga, ‘ dan dia tidak menyebutkan, ‘Wadahnya sebanyak jumlah bintang’

HR Abu Daud no 666 :

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ حَتَّى خَتَمَهَا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي فِي الْجَنَّةِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Al Mukhtar bin Fulful dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tadi telah di turunkan suatu surat kepadaku.” Lalu beliau membaca: “BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM, INNAA A’THAINAAKAL KAUTSAR …” hingga akhir ayat. Beliau bersabda: “Apakah kalian tahu Al Kautsar?” para sahabat menjawab; “Allah dan rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Ia adalah sungai di dalam surga yang telah di janjikan oleh Rabbku kepadaku kelak

HR. Abu Daud no 4122 :

حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ أَغْفَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِغْفَاءَةً فَرَفَعَ رَأْسَهُ مُتَبَسِّمًا فَإِمَّا قَالَ لَهُمْ وَإِمَّا قَالُوا لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ ضَحِكْتَ فَقَالَ إِنَّهُ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ آنِفًا سُورَةٌ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } حَتَّى خَتَمَهَا فَلَمَّا قَرَأَهَا قَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْكَوْثَرُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ نَهْرٌ وَعَدَنِيهِ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ وَعَلَيْهِ خَيْرٌ كَثِيرٌ عَلَيْهِ حَوْضٌ تَرِدُ عَلَيْهِ أُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ آنِيَتُهُ عَدَدُ الْكَوَاكِبِ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail dari Al Mukhtar bin Fulful ia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terlelap beberapa saat, setelah itu beliau mengangkat kepala dan tersenyum. (waktu itu) beliau berkata kepada mereka, atau mereka yang berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau tertawa?” beliau menjawab: “Baru saja turun kepadaku satu surat.” Beliau lalu membaca: (Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak…) hingga akhir ayat. Ketika beliau selesai membacayanya, beliau bertanya: “Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan Al kautsar?” para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Itu adalah sungai di surga yang janjikan Rabbku kepadaku. Padanya banyak kebaikan. Padanya juga ada telaga yang digunakan untuk minum oleh umatku pada hari kiamat. Gelasnya sejumlah bintang di langit

HR. Abu Daud no 4123 :

حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ النَّضْرِ قَالَ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا عُرِجَ بِنَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ أَوْ كَمَا قَالَ عُرِضَ لَهُ نَهْرٌ حَافَتَاهُ الْيَاقُوتُ الْمُجَيَّبُ أَوْ قَالَ الْمُجَوَّفُ فَضَرَبَ الْمَلَكُ الَّذِي مَعَهُ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِسْكًا فَقَالَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمَلَكِ الَّذِي مَعَهُ مَا هَذَا قَالَ الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ashim bin An Nadhr ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu’tamir ia berkata; aku mendengar Bapakku ia berkata; telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dinaikkan ke surga, atau sebagaimana yang ia katakan, “diperlihatkan kepada beliau sebuah sungai yang dua tepinya dihiasi dengan permata. Kemudian malaikat yang bersamanya memukul tangannya hingga keluarlah minyak kesturi. Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya: “Apa ini?” malaikat itu menjawab, “Ini adalah Al kautsar yang Allah Azza Wa Jalla berikan kepadamu

HR. Bukhari no 4582 :

حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا عُرِجَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى السَّمَاءِ قَالَ أَتَيْتُ عَلَى نَهَرٍ حَافَتَاهُ قِبَابُ اللُّؤْلُؤِ مُجَوَّفًا فَقُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا الْكَوْثَرُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syaiban Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas radliallahu ‘anhu, Ia berkata; Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengalami peristiwa Mi’raj ke langit, beliau pun bersabda: “Aku mendatangi telaga, pada kedua tepinya terdapat Qubah berongga yang terbuat dari mutiara. Maka aku pun bertanya, ‘Apa ini wahai Jibril? ‘ Ia menjawab, ‘Ini adalah Al Kautsar

HR. Bukhari no 4583 :

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْكَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَ سَأَلْتُهَا عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى { إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ } قَالَتْ نَهَرٌ أُعْطِيَهُ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَاطِئَاهُ عَلَيْهِ دُرٌّ مُجَوَّفٌ آنِيَتُهُ كَعَدَدِ النُّجُومِ رَوَاهُ زَكَرِيَّاءُ وَأَبُو الْأَحْوَصِ وَمُطَرِّفٌ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yazid Al Kahili Telah menceritakan kepada kami Isra`il dari Abu Ishaq dari Abu Ubaidah dari Aisyah radliallahu ‘anha. Aku pernah bertanya kepadanya tentang firman Allah Ta’ala, “INNAA A’THAINAAKAL KAUTSAR.” Maka Aisyah pun menjawab, “Itu adalah sungai yang telah diberikan kepada Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam. Kedua tepinya terdapat mutiara yang berlubang. Bejana-bejana sejumlah bintang di langit.

HR. Bukhari no 4584 :

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهُ قَالَ فِي الْكَوْثَرِ هُوَ الْخَيْرُ الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ قَالَ أَبُو بِشْرٍ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ فَإِنَّ النَّاسَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُ نَهَرٌ فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ سَعِيدٌ النَّهَرُ الَّذِي فِي الْجَنَّةِ مِنْ الْخَيْرِ الَّذِي أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu ‘anhuma, bahwa ia berkata terkait dengan firman Allah: “AL KAUTSAR.” Ia menjelaskan, “Itu adalah kebaikan yang diberikan Allah kepadanya.” Abu Bisyr berkata; Aku berkata kepada Sa’id bin Jubair, “Namun orang-orang menganggap bahwa hal itu adalah sungai yang ada di surga.” Maka Sa’id pun berkata, “Sungai yang ada di dalam surga, juga merupakan kebaikan yang diberikan Allah pada beliau

HR. Bukhari no 6092 :

حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا أَسِيرُ فِي الْجَنَّةِ إِذَا أَنَا بِنَهَرٍ حَافَتَاهُ قِبَابُ الدُّرِّ الْمُجَوَّفِ قُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَ رَبُّكَ فَإِذَا طِينُهُ أَوْ طِيبُهُ مِسْكٌ أَذْفَرُ شَكَّ هُدْبَةُ

Terjemah Arti : Telah menceritakan kepada kami Abul Walid telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam –lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “ketika kami berjalan di surga, tiba-tiba ada sungai yang pinggirnya berupa kubah-kubah dari mutiara berongga. Saya bertanya; ‘Apa ini hai Jibril? ‘ Jibril menjawab; ‘Inilah al kautsar yang Allah berikan untukmu, ‘ ternyata tanahnya atau bau wanginya terbuat dari minyak misik adzfar” -Hudbah ragu kepastiannya, tanah atau baunya

Kantor Lazismu Daerah dikompleks Masjid At-Taqwa RS Roemani Semarang

Salurkan donasi terbaik anda melalui:

Lazismu PDM Kota Semarang
Memberi Untuk Negeri

Zakat
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Infaq
Bank Syariah Indonesia
777 888 1785

Konfirmasi :
0856 4087 3531 (call center Lazismu Kota Semarang)
0813 2755 1238 (Abdullah Hasan)

Penulis : M. Danusiri
Editor : Muhammad Huzein Perwiranagara